ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT AKTIFITAS TRANSPORTASI PADA KAWASAN PEMUKIMAN JALAN SUTOREJO-MULYOREJO SURABAYA

  • Handy Febri Satoto

Abstract

Salah satu penyebab kebisingan adalah meningkatnya aktifitas transportasi pada suatu kawasan. Pada area studi ini memiliki lebar jalan yang relatif sempit dan jumlah kendaraan yang relatif banyak sehingga aktifitas transportasi menjadi tinggi. Pengukuran tingkat kebisingan diwakili oleh 10 titik sampling. Pengukuran tingkat kebisingan dibagi menjadi dua, yaitu siang hari (Ls) dan malam hari (Lm). Pengukuran siang hari (Ls) pada selang waktu 06.00-22.00 dan malam hari (Lm) pada selang waktu 22.00-06.00. Hasil Lsm merupakan hasil perhitungan Ls dan Lm yang kemudian dibandingkan dengan tingkat baku yang ada di keputusan menteri lingkungan hidup yang tertuang dalam KEP-48/MENLH/11/1996 tentang baku mutu tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada wilayah studi didapatkan nilai Lsm ekivalen maksimal 74,98 dBA dan Lsm ekivalen minimum 72,04 dBA. Nilai Lsm tersebut secara umum melebihi baku mutu tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman sebesar 58 dBA. Upaya pengendalian kebisingan dengan menggunakan barrier buatan lebih efektif mereduksi tingkat kebisingan dibandingkan dengan barrier alami. Hasil reduksi kebisingan dengan barrier buatan menjadi 57,28 dBA sehingga memenuhi baku mutu kebisingan untuk kawasan pemukiman.


Kata Kunci: kebisingan transportasi, pemukiman, barrier

Downloads

Download data is not yet available.

References

Basuki, H., 1986, Merancang, Merencanakan Lapangan Terbang. Penerbit Alumni. Bandung.

Beritatrans., 2015, Pertumbuhan Populasi Sepeda Motor Di Indonesia Tertinggi. Jakarta. http://beritatrans.com. diakses 18 Agustus 2015.

Doelle, L.L., 1986, Akustik Lingkungan. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Gumelar, G., 2017, Penjualan Mobil Melaju Hingga 27,92 Persen per Juli 2017. Jakarta. CNN Indonesia. diakses 21 Agustus 2017.

Harris, M., 1991, Handbook of Acoustical Measurement and Noise Control. Edisi ketiga. Mc Graw Hill Book Company. New York.

Hobbs, F.D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Kementerian Lingkungan Hidup RI., 1996, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta.

Kementerian Tenaga Kerja RI., 1999, Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Nomor : Kep- 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja. Jakarta.

Krisindarto, A., 2006, Pemetaan Tingkat Kebisingan Akibat Aktifitas Transportasi Dan Alternatif Pemilihan Barrier Di Wilayah Surabaya Pusat. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP – ITS. Surabaya.

Miller, R. K. dan Wayne. V. M., 1978, Handbook of Acoustical Enclosure and Barrier. The Fair Mont Press Inc. Atlanta.

Siswanto, A., 1998, Kebisingan. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Jawa Timur. Surabaya.

Smith, B. J., dkk., 1995, Acoustics and Noise Control. Addison Editor. Longman Group Ltd. London.

Tyagi, V., dkk., 2006, A Study of The Spectral Characteristics of Traffic Noise Attenuation By Vegetation Belts In Delhi. Applied Acoustics. 67. 926-935.

Wilson, C.E., 1989, Noise Control : Measurement, Analysis and Control of Sound and vibration. Harper and Row Publisher. Chambridge.

Published
2018-05-09
How to Cite
Satoto, H. (2018). ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT AKTIFITAS TRANSPORTASI PADA KAWASAN PEMUKIMAN JALAN SUTOREJO-MULYOREJO SURABAYA. Heuristic, 15(01). https://doi.org/10.30996/he.v15i01.1519
Section
Articles