BERTANAM SAYUR DAN BETERNAK IKAN DENGAN TEKNOLOGI AKUAPONIK

  • ayesha anjar
  • petrus bima
  • gede sarya

Abstract

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan merupakan daerah pegunungan yang mayoritas mata
pencahariannya adalah petani dan peternak. Sebagian dari para petani dan peternak belum mampu
mengelola lahan sempit dengan baik sehingga banyak di beberapa pekarangannya terlihat terbengkalai.
Padahal apabila mereka mampu mengelola dengan baik akan mendapatkan penghasilan tambahan. Seiring
dengan pesatnya perkembangan populasi manusia berdampak pada semakin sempitnya lahan pemukiman.
Dampak lainya adalah semakin tingginya suhu udara karena tumbuhan sebagai penghasil oksigen jarang
dijumpai. Sebagian besar dari masyarakat Indonesia berasumsi bahwa lahan yang sempit tidak akan dapat
dimanfaat, khususnya sebagai lahan pertanian. Dengan adanya beraneka ragam metode pertanian yang
dikembangkan salah satunya adalah metode cocok tanam dengan sistem akuaponik lahan yang sempit
tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sistem ini merupakan kombinasi antara akuakultur dengan
hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Akuakultur merupakan
budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya
tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Akuaponik memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan selanjutnya
dikembalikan lagi ke kolam ikan. Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum
untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Secara umum, akuaponik
menggunakan sistem resirkulasi, artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya
ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisi
kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air. Penggunaan bahan-bahan filter, misalnya
batu zeolit, clay, kerikil atau pasir sebagai substrat bakteri yang mampu mengatasi dan mengatur
kelebihan senyawa-senyawa. nitrogen berbahaya untuk ikan pada sistem akuaponik. Dengan demikian,
tanaman berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap amonia, nitrat, nitrit, dan fosfor yang berbahaya
untuk ikan, jadi air yang bersih kemudian dapat dialirkan kembali ke bak ikan. Biasanya, system
pengolahan air tersusun atas kompartemen dekantasi, kompartemen filtrasi, kompartemen oksigenasi dan
kompartemen strerilisasi. ( M Vahlefi, 2015 ) Dengan demikian, penyuluhan dan pelatihan system
akuaponik diterapkan bagi warga Pagerrejo terutama bapak-bapak warga Pagerrejo yang juga sebagai
Mitra. Sebagai percontohannya dilakukan di Balai Desa Pagerrejo. Dengan harapan, agar warga Pagerrejo
mampu mengembangkannya sehingga memperoleh penghasilan yang meningkat.

Kata kunci : akuaponik., system.

Downloads

Download data is not yet available.

References

http://id.wikipedia.org/wiki/Akuaponik

Vahlefi, M. 2015. Rancang Bangun Sistem

Tanam Dengan Metode Akuaponik Berbasis

Mikrokontroler dan SMS (Short Message

Service), POLSRI PALEMBANG.

http://lppm.untag-sby.ac.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pagerjo,_Ngadir

ojo,_Pacitan

Published
2019-01-31
Section
Articles