The The Urgency of Arrangement Regarding Immaterial Compensation in Civil Law in Indonesia

  • Devina Puspita Sari Universitas Tanjungpura
  • Siti Rohani Universitas Tanjungpura
  • Angga Prihatin Universitas Tanjungpura

Abstract

Tulisan ini bertujuan menganalisis lingkup ganti rugi immateriil dalam putusan pengadilan serta perbandingan ganti rugi dalam KUHPerdata dan NBW. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode yuridis normatif, yang bersifat analitis preskriptif, denganpendekatan undang-undang, kasus, dan perbandingan hukum. Tulisan ini tidak hanya membahas ganti rugi immateriil menurut KUHPerdata atas dasar tanggung jawab perbuatan melawan hukum saja, tetapi juga akan dibahas ganti rugi immateriil atas dasartanggung jawab kontraktual, serta perbandingannya dengan ketentuan dalam NBW. Berdasarkan putusan yang dianalisis, lingkup ganti rugi immateriil adalah adanya rasa trauma, terciderainya psikologis, tercemarnya nama baik. Lingkup lainnya menurut Arrest Hooge Raad dan yurisprudensi yaitu kehilangan kenikmatan atas suatu ketenangan yang disebabkan tetangganya atau berkurangnyakenikmatan orang atas hak-haknya atas kekayaannya, penderitaan akibat kecelakaan dan hilangnya kebahagiaan hidup. Perbandingan terkait ganti rugi dalam KUHPerdata dan NBW yaitu, mengenai persamaan, bahwa sifat pengaturan ganti rugi yang merupakan hukum pelengkap, prinsip ganti rugi mengembalikan keadaan seakan tidak terjadi wanprestasi/PMH, adanya hubungan kausal antara kerugian dan kesalahan/ wanprestasi, serta adanya kebebasan hakim dalam menilai besaran ganti rugi. Perbedaanya, bahwa NBW mengaturganti rugi secara umum yang dapat diterapkan terhadap jenis pertanggungjawaban dalam NBW, ganti rugi dalam NBW terdiri dari materiil dan immateriil (termasuk penjelasan lingkupnya), NBW mengatur bentuk ganti rugi, adanya wewenang hakim dalam menilainominal ganti rugi yang disepakati para pihak, kerugian yang mungkin timbul dikemudian hari termasuk jika ada klaim asuransi, pihak ketiga yang ikut dirugikan, serta pihak yang dapat mengajukan ganti rugi.

Kata kunci: ganti rugi; immateriil; pengaturan

Abstract

This paper aims to analyze the scope of immaterial compensation in court decisions as well as a comparison of compensation in the Civil Code and NBW. The research method used is normative juridical method, prescriptive analytical, with statutory, case and comparative law approaches. This paper does not only discuss immaterial compensation according to the Civil Code based on unlawful actsresponsibility, but also discusses immaterial compensation based on contractual responsibility, as well as its comparison with the provisions in the NBW. Based on the court decisions analyzed, the scope of immaterial compensation is the existence of trauma, psychological injury, and defamation of reputation. Another scope according to Arrest Hooge Raad and jurisprudence is losing the enjoyment of a peace caused by neighbors or reduced enjoyment of people over their rights of their wealth, suffering due to accidents and loss of happiness in life. Comparisons related to compensation in the Civil Code and NBW are, regarding similarities, that the nature of compensation arrangements is a complementary law, the principle of compensation is to return the situation as if there was no default/tort, there is a causal relationship between losses and mistakes/defaults, and the freedom of judges in assess the amount of compensation. The difference are that NBW regulates compensation in general that can be applied to types of responsibility in NBW, compensation in NBW consists ofmaterial and immaterial (including an explanation of the scope), NBW regulates the form of compensation, there is the authority of the judge to assess the nominal compensation agreed by the parties, possible losses that may arise in the future including if there is insurance claim, third parties who are also harmed, and parties who can apply for compensation.

Keywords: arrangement; compensation; immaterial

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, Rosa. 2003. Perbuatan Melawan Hukum (Jakarta: Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia)

Agustina, Rosa, Suharnoko, Hans Nieuwenhuis, and Jaap Hijma. 2012. ‘Hukum Perikatan: Law of Obligations’, in Seri Unsur-Unsur Penyusun Bangunan Negara Hukum (Denpasar; Jakarta: Pustaka Larasan, Universitas Indonesia, University of Groningen, dan Universiteit Leiden), p. 210

Ariawan. 2012. ‘Perjanjian Perdagangan Bebas Dalam Era Liberalisasi Perdagangan: Studi Mengenai Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) Yang Diikuti Oleh Indonesia’ (Universitas Indonesia)

Badrulzaman, Mariam Darus, and dkk. 2001. Kompilasi Hukum Perikatan: Dalam Rangka Memperingati Memasuki Masa Purna Bakti Usia 70 Tahun (Bandung: Citra Aditya Bhakti)

von Bar, Christian, Ulrich Drobnig, Guido Alpa, John Blackie, Mauro Bussani, and others. 2014. The Interaction of Contract Law and Tort and Property Law in Europe: A Comparative Study (Munchen: Sellier. European Law Publisher) <https://doi.org/10.1515/9783866537316>

Cruz, Peter de. 2016. Perbandingan Sistem Hukum [Comparative Law in Changing World], ed. by Narulita Yusron and Nurainun Mangunsong (Jakarta: Nusa Media Bekerjasama dengan Diadit Media)

Hijma, Jaap. 2002. ‘Validity’, in The Principles of European Contract Law and Dutch Law: A Commentary, ed. by Dkk Denny Busch (The Hague/ London/ New York: Ars Aequi Libri, Nijmegen, dan Kluwer Law International), pp. 214–40

Mantili, Rai. 2019. ‘Ganti Kerugian Immateriil Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Dalam Praktik: Perbandingan Indonesia Dan Belanda ∽ ∽ 298’, Jurnal Ilmiah Hukum De’Jure : Kajian Ilmiah Hukum, 4 (2).September: 298–321 <https://doi.org/https://doi.org/10.35706/dejure.v4i2.6460>

Mantili, Rai, and Anita Afriana. 2019. ‘Pertimbangan Hakim Dalam Mengabulkan Gugatan Ganti Rugi Immateriil Pada Perkara Perbuatan Melawan Hukum: (Analisis Putusan Kasasi No. 3215 K/PDT/2001)’, Jurnal Hukum Acara Perdata Adhaper, 5.1: 19–40 <https://doi.org/10.36913/jhaper.v5i1.86>

Oliphant, Ken. 2012. Tort and Insurance Law Volume 31: Employer’s Liability and Worker’s Compensation, ed. by Gerhard Wagner (Berlin: Walter de Gruyter)

Prodjodikoro, Wirjono. 2000. Perbuatan Melanggar Hukum: Dipandang Dari Sudut Hukum Perdata (Bandung: Mandar Maju)

Satrio, J. 2005. Gugat Perdata Atas Dasar Penghinaan Sebagai Tindakan Melawan Hukum (Bandung: Citra Aditya Bhakti)

Schelhaas, Harriët N. 2020. ‘A Lex Mercatoria of Remedies for Breach of Contract?’, in Research Handbook on International Commercial Contracts, ed. by Andrew Hutchison and Franziska Myburgh (United Kingdom: Edward Elgar Publishing Limited), pp. 57–85 <https://doi.org/10.4337/9781788971065.00009>

Scherpe, Jens M. 2007. Digest of European Tort Law: Volume 1: Essential Cases on Natural Causation, The Cambridge Law Journal, ed. by Bernhard A. Koch and Reinhard Zimmermann Bénédict Winiger, Helmut Koziol (Vienna: Springer Wien New York), I <https://doi.org/10.1017/s0008197307000992>

Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI-Press)

Subekti. 2002. Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa)

Winastri, Rivo Krisna, Ery Agus Priyono, and Dewi Hendrawati. 2017. ‘Tinjauan Normatif Terhadap Ganti Rugi Dalam Perkara Perbuatan Melawan Hukum Yang Menimbulkan Kerugian Immateriil (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta No. 568/1968.G)’, Diponegoro Law Journal, 6.2: 1–18 <https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/17314>

https://putusan3.mahkamahagung.go.id/

http://dutchcivillaw.com/civilcodebook066.htm

Published
2023-02-27
Section
Articles