Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional Analis Pertahanan Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan bentuk pengembangan kompetensi pegawai pada jabatan fungsional Analis Pertahanan Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan. Peneliti menemukan indikasi permasalahan yang terjadi pada jabatan fungsional Analis Pertahanan Negara terkait adanya gap antara kompetensi yang dimiliki individu dengan standar kompetensi jabatan yang ditetapkan dilihat dari kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural, dan minimnya pengembangan kompetensi yang disediakan oleh organisasi dimana bentuk pengembangan pegawai yang diselenggarakan masih bersifat umum belum spesifik menyasar pada kompetensi yang dibutuhkan pengampu jabatan, hal ini akan berdampak pada prestasi kerja yang dihasilkan terutama pada ketajaman analisis potensi kerawanan dan ancaman negara yang dihasilkan. Kompetensi inilah yang seharusnya secara periodik ditingkatkan agar terjaga dan semakin optimal kemampuannya melalui pengembangan kompetensi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data kualitatif bersifat interaktif dan dilakukan secara terus menerus melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/validasi. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, studi lapangan, observasi dan wawancara informan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi JF Analis Pertahanan Negara. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa pengembangan kompetensi JF Analis Pertahanan Negara dilakukan dengan beberapa aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pengetahuan JF Analis Pertahanan Negara melalui pendidikan formal, pendidikan fungsional dan perjenjangan. Pengembangan keterampilan yang relevan bagi pegawai analis pertahanan negara berupa pelatihan teknis, manajerial, seminar, workshop, magang studi banding, pembimbingan, job enrichment, perputaran pegawai dan pelatihan sosial. Sedangkan untuk mengembangkan sikap dapat ditingkatkan melalui pembelajaran secara intensif dan memberikan kesempatan dan peluang terlibat dalam kajian dan forum kerja baik nasional maupun internasional.