Front Pembela Islam: Menggali akar konflik beragama ditinjau dari fanatisme agama, prasangka agama dan intensi konflik

  • Lusy Asa Akhrani Universitas Brawijaya

Abstract

Beberapa tahun terakhir konflik agama menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa. Konflik agama seolah tidak dapat dipisahkan oleh kepentingan politik setelah beberapa gelombang aksi damai dipelopori oleh Front Pembela Islam (FPI). FPI menjadi organisasi masyarakat yang sangat popular dengan berbagai kontroversi yang dihasilkan dan dicitrakan oleh media. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran fanatisme agama, prasangka agama dan intensi konflik terhadap konflik agama dengan partisipan penelitian anggota Front Pembela Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di Surabaya, JawaTimur dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengujian dan analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dimana pengujian model teoritis dinyatakan sesuai (fit), dan menunjukan pengaruh langsung dan tidak langsung pada variabel fanatisme agama terhadap variabel konflik agama. Hasil analisis jalur penelitian menunjukan terdapat peran secara signifikan antara fanatisme agama, prasangka agama, dan intense konflik agama. Hasil analisis menunjukan terdapat peran baik secara simultan maupun parsial antara variabel fanatisme agama, prasangka agama, dan intensi konflik terhadap konflik agama.

Kata Kunci: Fanatisme Agama, Front Pembela Islam,  Intensi Konflik, Konflik Agama, Prasangka Agama

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadi, A. (1991). Psikologi sosial (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, A. (2007). Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. ResearchGate.

Anwar, S. (2014). Pemikiran dan gerakan amr ma'ruf nahy munkar front pembela islam (fpi) di indonesia 1989 - 2012. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam , Volume 4, Nomor 1, 220 - 250.

Bahri, S. (2016, Oktober 14). FPI Demo, Foto Ahok Dipotong Pakai Parang. Retrieved Maret 17, 2018, from Tribunnews Aceh: http://aceh.tribunnews.com/amp/2016/10/14/fpi-demo-foto-ahok-dipotong-pakai-parang

Galtung, J. (1975). Entropy and general theory of peace. Peace: Research education action, essays in peace redearch. Volume 1.

Kite, M. E., & Whitley Jr, B. E. (2016). Psychology of prejudice and discrimination (Third Edition). Oxford UK: Routledge.

Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial Edisi 10 Buku 2. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Humanika.

Nelson, T. D. (2016). Handbook of prejudice, stereotyping, and discrimination. New York: Taylor & Francis Group.

Pamungkas, A. S., & Octaviani, G. (2017). Aksi bela islam dan ruang publik muslim: dari representasi dari ke komunitas luring. Jurnal Pemikiran Sosiologi UGM , Volume 4 No. 2, 65 - 87.

Perwita, Sabban A.A, Nabilla. (2015). Kajian konflik dan perdamaian. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rini, A. P., Suryanto & Matulessy, A. (2016). The influence of private conformity, group self-esteem, fanaticism and obedience toward the aggressiveness of political party partisan. International Journal of Humanistics and Social Science Invention.

Riyanti. (2015). Intensi mencontek ditinjau dari theory of planned behavior. Jurnal Psikologi Terapan.

Syaf. (2016, Desember 30). Peneliti: teman FPI makin banyak setelah kasus penistaan agama ahok. Retrieved Maret 17, 2018, from VOA Islam: http://m.voa-islam.com/news/indonesiana/2016/12/30/48203/peneliti-teman-fpi-makin-banyak-setelah-kasus-penistaan-agama-ahok/

Wildan, M. (2016). Aksi damai 411-212, kesalehan populer, dan identitas muslim perkotaan indonesia. Maarif , Vol. 11, No. 2 (Setelah "Bela Islam": Gerakan Sosial Islam, Demokratisasi, dan Keadilan Sosial), 188 - 202.

Woodward, M., & Nurish, A. (2016). Quo vadis FPI dalam aksi bela islam. Maarif , Vol. 11 No. 2 (Setelah "Bela Islam" : Gerakan Sosial Islam, Demokratisasi, dan Keadilan Sosial ), 105 - 122.

Published
2018-06-30
Section
Articles