KERJA SAMA JEPANG DAN FILIPINA DALAM BIDANG TENAGA KERJA SEBAGAI INDIKATOR PEMBANGUNAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerja sama Jepang dan Filipina dalam bidang tenaga kerja sebagai indikator pembangunan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan produktivitas perekonomian akibat merosotnya jumlah penduduk Jepang dalam sepuluh tahun terakhir. Sedangkan Filipina menghadapi masalah pengangguran dan jumlah penduduk usia kerja yang sangat besar akibat bonus demografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan jenis data sekunder yang dikumpulkan melalui studi literatur. Hasil penelitian adalah Pemerintah Jepang dan Filipina menjalin kerja sama bilateral tingkat kolaborasi dalam bidang tenaga kerja. Jepang menerima pekerja migran Filipina (Overseas Filipino Workers/OFW) berdasarkan pertimbangan kompetensi OFW yang mampu menopang industry manufaktur dan jasa melalui tingkat pengetahuan dan keahlian, sertifikasi keahlian, kesadaran hukum akan hak dan kewajiban sebagai pekerja migran, pengetahuan bahasa asing, latar belakang historis, dan kedekatan geografis. Filipina memiliki Philippines Overseas Employment Administration (POEA) yang membuat program pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja, memiliki UU Tenaga Kerja Migran yang disebut Republic Act yang berisi pemerintah wajib menyediakan 100 juta peso untuk bantuan hukum/membayar pengacara. Republic Act juga mengamanatkan pembuatan Resource Centre di negara yang banyak tenaga kerja Filipina. Upaya serius Pemerintah Filipina menghasilkan remitansi dari OFW sebesar 10% dari total devisa dan mampu menopang pembangunan ekonomi dan sosial. Kata kunci: kerja sama bilateral, tenaga kerja, pembangunanDownloads
References
Gitosudarmo, Indriyo. (2003). Pengantar Bisnis Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Kartasasmita, Koesnadi. (1998). Organisasi dan Administrasi Internasional.
Bandung: PT Angkasa
Ruch, William. A, Fearon and Witers. (1992). Fundamental of Production and
Operation Management. United State of America: West Publising
Company. St. Paul.
Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. (2001). Macroeconomics.
Seventeenth Edition. McGraw-Hill Higher Education.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali.
Sukirno, Sadono. (2001). Makro Ekonomi ed.2. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Todaro, Michael P. (2006). Pembangunan Ekonomi.Jilid 1 edisi 9. Jakarta:
Erlangga.
Toma, Peter A. Dan Gorman, Robert F. (1991). International Relations:
Understanding Global Issues. California: Brooks/Cole Publishing Co.
Jurnal
Semyonov, Moshe and Anastasia Gorodzeisky. (2008). Labor Migration,
Remittances and Economic well-being of Households in the Philippines.
Popul Res Policy Rev (2008) 27: 619 – 637.
Veron, Jacques. (2008). Prospects of Population Decline in Japan. Population
and Societies October 2008; 449; Agricultural and Environmental Science
Database.
Wiley, James E. (2012). Exporting People: A Filipino Development Model. Focus
on Geography. Spring 2012, 55; 1 ProQuest, page 19.
Situs
https://buruhmigran.or.id/2010/09/27/soal-tki-belajar-dari-pengalaman-filipina/
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/01/150102_majalah_jepang_kelahir
an, diakses 10 Oktober 2016 pukul 14.25WIB
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/01/laju-penurunan-jumlah-pendudukjepang-capai-rekor diakses 10 Oktober 2016 pukul 15.25WIB292
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/02/16/tenaga-kerja-filipina-lebihbanyak-sumbang-devisa-dibanding-tki diakses 12 Oktober 2016 pukul
25WIB
http://www.bmj.com/cgi/content/full/320/7246/1362/h JoeLamar. 2012.
ShortageofNursesiJapanLeadstoHighAccidentRate.diakses 12 Oktober
pukul 09.25WIB
GANTAR%20(%20Pengertian%20Hubungan%20Internasional,%20Essen
si%20Interaksi%20Internasional,%20Power,%20Actors%20dan%20Intere
sts).html
http: //id.tradingeconomics.com/japan/gdp-growth-annual
http://id.tradingeconomics.com/japan/labor-force-participation-rate
https://id.tradingeconomics.com/philippines/remittances
http://www.imf.org/external/lang/indonesian/np/blog/2017/050417i.pdf