RELASI JIWA DAN PERILAKU MANUSIA: PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM

  • Humaidi Humaidi Dosen STFI Sadra Jakarta

Abstract

Tindakan atau perilaku manusia yang bersifat eksternal, dalam perspektif filsafat Islam, merupakan gambaran, pancaran, dan manifestasi dari keadaan dari sesuatu yang bersifat internal dan batin. Sesuatu yang bersifat batin ini disebut jiwa, nafs, akal, ‘aql, atau hati, qalb. Artinya setiap tindakan dan ekspresi manusia merupakan gambaran dari kejiwaannya. Ekspresi tersebut diklasifikasikan menjadi dua bagian; alami dan pilihan, ikhtiyari. Alami timiliki oleh jiwa tumbuhan dan hewan, sedangkan pilihan dimiliki oleh manusia. Perilaku ikhtiari dibagi lagi menjadi dua macam; baik dan buru, tepuji dan tercela. Baik dan terpuji dinisbatkan kepada malaikat sedangkan buruk dan tercela dinisbatkan kepada syetan. Baik dan buruknya tindakan dan perilaku manusia tergantung kepada jiwanya. Jiwa yang bersih maka akan melahirkan tindakan yang baik dan terpuji, demikian juga sebaliknya, jika jiwanya kotor dan tidak memiliki ilmu pengetahuan, jahil, maka tindakannya cenderung amoral dan desktruktif. Dalam konteks inilah mendidik dan melatih jiwa menjadi sarana untuk menjadikan jiwa manusia selalu dalam kebaikan. Artikel ini akan menjelaskan tentang hubungan jiwa dengan tindakan manusia serta pentingnya mendidik dan melatih jiwa agar tindakan seorang manusia menjadi baik. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah analisa rasional. Kata kunci: jiwa rasional, potensi dan aktual, alami dan pilihan, ta’lim, dan ta’dib

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Fatimah. (2011) Human Behavior from an Islamic Perspective: Interaction of

Nature, Nurture, and the Spiritual Dimension. American Journal of Islamic Social

Sciences, Volume 23, Spring, Number 2.

Al-Farabi. (1985). Mabadi Ara Ahl Al-Madinah al-Fadila: Revised Text with Indtroduction,

Transation, and Commentary by Rizhard Walzer, Oxford: Clarendon Press.

Al-Farabi. (1995). Kitab Tahsil al-Sa’adah. Beirut: Dar wa Maktabah al-Hilal.

Al-Farabi. (2001). The Political Writings: Selected Aphorism and Others Texts, translated

and annoted by Charles E. Butterworth. Ithaca and London: CVornell University Press.

Al-Farabi: Al-Siyasah al-Madaniyah. www.al-mostafa.com

Goldstein, E. Bruce. (2008). Cognitive Psychology: Connecting Mind, Research, and

Everyday Experience. Belmont: Wadsworth Cengage Leraning.

Grbich, Carol. (2004). New Approaches in Social Research. London: Sage Publications,

.

Groome, David. (2005). An Introduction to Cognitive Psychology: Processes and Disorder.

East Sussex: Psychology Press.

Gumiandari, Septi. (2011). Kepribadian Manusia dalam Perspektif Psikologi Islam: Telaah

Kritis atas Psikologi Kepribadian Modern, Holistik, Vol. 12 Nomor 01, Juni.

Humaidi. (2015). Paradigma Sains Integratif al-Farabi: Pendasaran Filosofis bagi Relasi

Sains, Filsafat, dan Agama. Jakarta: Sadra Press.

Ibn Miskawaih. (1998). Menuju Kesempurnaan Akhlak, diterjemahkan oleh Helmi Hidayat.

Bandung: Miza.

Ibn Sina. (1952). Avicenna’s Psychology: An English Transkations of Kitab al-Najah, Book

II, Chapter VI with Historico Philosophical Notes and Textual Improvement on the

Cairo Edtion, translated by F. Rahman. London: Oxford University Press.

Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Moder, diterjemahkan oleh Robert

M. Z. Lawang. Jakarta: PT Gramedia.

Mahdi, Muhsin (2006). Ibn Khaldun’s Philosophy of History: A Study in the Philosophic

Foundation of the Science of Culture. Kuala Lumpur the Other Press.

Munawir, Ahmad Warson. (1997). Al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka

Progressif.

Mustafa, Hasan. (2011). Perilaku Manusia dalam Perspektif Psikologi Sosial, Jurnal

Administrasi Bisnis, Vol. 7, No. 2: hal 143-146, (ISSN: 0216-1249)

Muthahhari, Murtadha. (2009). Keadilan Ilahi: Asas Pandangan Dunia Islam. Bandung:

Mizan bekerjasama dengan Islamic College Jakarta.

Naquib al-Attas, Syed Muhammad. (1995). Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An

Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam. Kuala Lumpur:

International Institute of Islamic Thought and Civilization.

Poloma, Margaret M. (2000). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

al-Safa, Ikhwan. (1992). Rasa’il Ikhwan al-Safa Wa Khallan al-Wafa, jil. 1. Beirut: Al-Dar

al-Islamiyyah.

Shirazi, Mulla Sadra. (2008) Spiritual Psychology: The Fourth Intellectual Journey in

Transcendent Philosophy Volume VIII and IX of the Asfar, translated, annotated, and

introduced by Latimah Parvin Peerwani. London: ICAS Press.

Tusi, Nasir al-Din. (1964). The Nasirean Ethichs, translated by G. M Wickens. London:

George Allen and Unwin LTD.

Umaruddin. (1996). The Ethical Philosophy of al-Ghazzali. Delhi: Adam Publisher and

Distributers.

Veeger, K. J. (2993). Realitas Sosial: Refleksi Filsafat Sosial atas Hubungan IndividuMasyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Published
2021-04-09