Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir : Bagaimana peran kebersyukuran?

Rigel Prameswari Zein

Rigel Prameswari Zein Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Keywords: Kebersyukuran, Mahasiswa, Quarter Life Crisis

Abstract

Quarter Life Crisis merupakan suatu kondisi yang dialami individu pada masa dewasa awal dengan gambaran keadaan yang tidak stabil, banyaknya pilihan yang akan diambil, cemas, bahkan merasa putus asa. Quarter life crisis juga dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersyukuran dengan quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir di Surabaya. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini ialah 288 mahasiswa tingkat akhir yang terdaftar di beragam program akademik di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya selama semester ganjil 2023. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment melalui platform SPSS 26.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan namun positif antara variabel kebersyukuran dengan variabel quarter life crisis. Sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi kebersyukuran maka semakin tinggi juga seseorang berada dalam fase quarter life crisis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Argasiam, B. (2019). Hubungan Perbandingan Sosial Dan Resiliensi Dengan Quarterlife Crisis Pada Kelompok Milenial. Unika Soegijapranata Semarang.
Arnett, J. J. (2015). Emerging Adulthood: The Winding Road From The Late Teens Through The Twenties (2nd ed.). Oxford University Press, Inc.
Emmons, R. A. (2004). The Psychology of Gratitude: An Introduction (R. A. Emmo). Oxford University Press.
Emmons, R. A., & McCullough, S. (2002). Gratitude and The Science of Positive Psychology (Handbook o). Oxford University Press.
Erikson, E. H. (1968). Identity: Youth and Crisis. Norton.
Fitzgerald. (1998). Gratitude and Justice. Ethics, 109, 119–153.
Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran Religiusitas terhadap Quarter-Life Crisis (QLC) pada Mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 5(2), 129–138. Diunduh dari https://doi.org/10.22146/gamajop.48948 tanggal 16 Agustus 2023
Jackson, Y., & Warren, J. S. (2000). Appraisal, Social support, and Life Events: Predicting Outcome Behavior in School Age Children. Child Development, 71(5), 1441–1457.
Krause, N. (2006). Gratitude toward god,stress, and health in late life. Reasearch on Aging, 28(2), 163-183. Diunduh dari https://doi.org/10.1177/0164027505284048 tanggal 16 Agustus 2023
Martin, L. (2017). Understanding the Quarter-Life Crisis in Community College Students. Regent University.
Peterson, C., & Seligman, M. E. P. (2004). Character Strengths and Virtues: A Classification and Handbook. Oxford University Press.
Riewanto, A. (2003). Skripsi Barometer Intelektualitas Mahasiswa. Suara Merdeka.
Robinson, Wright & Smith. (2013). The Holistic Phase Model of Early Adult Crisis. Journal Adult Development. Diunduh dari https://doi.org/10.1007/s10804-013-9153-y tanggal 16 Agustus 2023
Syafira, H. (2021). Pengaruh Rasa Syukur terhadap Quarter Life Crisis Pada Mahasiswa Semester Akhir Angkatan 2017 Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Watkins, P. C., Woodward, K., Stone, T., & Kolts, R. L. (2003). Gratitude and Happiness: Development of A Measure of Gratitude, and Relationships with Subjective Well-being. Social Behavior and Personality, Vol. 31, pp. 431–452.
Wijayanti, S., Rahmatika, R., & Listiyandini, R. A. (2020). Kontribusi Kebersyukuran Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Kesehatan Pada Remaja di Panti Asuhan. Psycho Idea, 18(1), 33–44.
Wilner, A., & Robbins, A. (2001). Quarter Life Crisis: The Unique Challenges of Life in Your Twenties. Tarcher Penguin.