Penyesuaian Diri Perempuan Menikah Muda: Peran Kematangan Emosi dan Dukungan Sosial
Abstract
Pernikahan pada usia muda, yakni pernikahan yang dilakukan dalam rentang usia 16 – 19 tahun, memerlukan persiapan yang komprehensif, terutama dalam menghadapi kehidupan bersama pasangan. Pernikahan pada usia muda dapat menjadi tantangan bagi mereka yang belum siap menghadapi tugas perkembangan dewasa. Fokus penelitian ini adalah pada perempuan yang menikah pada usia muda dan bagaimana kematangan emosi serta dukungan sosial mempengaruhi penyesuaian diri mereka dalam pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen untuk melihat hubungan antar variabel. Penelitian melibatkan 215 perempuan menikah muda di Surabaya dengan menggunakan teknik non probability sampling dan Accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dirancang untuk mengukur tingkat kematangan emosi, dukungan sosial, dan penyesuaian diri dalam pernikahan. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data, menunjukkan hubungan simultan yang sangat signifikan antara kematangan emosi, dukungan sosial, dan penyesuaian diri. Hubungan positif sangat signifikan ditemukan antara kematangan emosi dan penyesuaian diri, serta dukungan sosial dan penyesuaian diri. Disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat kematangan emosi, maka semakin baik penyesuaian diri. Selain itu,juga semakin tinggi tingkat dukungan sosial, maka semakin baik penyesuaian diri. Sebaliknya, penurunan variabel kematangan emosi dan dukungan sosial dapat berpengaruh negatif terhadap penyesuaian diri dalam konteks pernikahan pada usia muda.
Downloads
References
Al-Muti’ah, B. K., Kristanto, A. A., & Putri, E. T. (2021). Pengaruh Dukungan Sosial dan Penerimaan Diri Terhadap Orientasi Pernikahan pada Individu yang Melakukan Pernikahan Dini. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(4), 744-757.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Humairah, A. (2021). Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri Pada Perempuan yang Menikah Muda di Kecamatan Kuantan Mudik Kuantan Singingi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Hurlock, E. B. 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepan-jang Rentang Kehidupan. (Alih Bahasa : Istiwidiyanti dan Soedjarwo). Jakarta : Airlangga.
Nasution, E. S. (2019). Penyesuaian Diri Dalam Pekawinan Pada Remaja Putri yang Menikah Di Usia Muda. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Pengembangan SDM (JP3SDM), 8(2), 68–80. https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/psikologi/article/download/600/575
Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction (edisi kedua). John Wiley & Sons, Inc.
Schneiders, A. A. (1964). Personal adjustment and mental health. New York: Holt, Reinhart & Winston Inc.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Sugiyono, & Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, N. (2022). Hubungan Kematangan Emosi dan Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Pasangan Muda pada Awal Pernikahan. Universitas Negeri Padang.
Tarigan, N., & Afdal. (2022). Kematangan Emosi, Dukungan Sosial dan Penyesuaian Diri Pasangan Muda Pada Awal Pernikahan. KOPASTA, 9(2), 102–111.
Walgito, B. (2004). Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi Offset.