Pengalaman Pelecehan Seksual Pada Cosplayer di Komunitas Ichiverse Project Surabaya

  • A. Meika Sofiana Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Cosplayer, Pengalaman, Pelecehan Seksual

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pelecehan seksual yang pernah dialami oleh cosplayer. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif fenomenologis untuk mamahami makna dari suatu peristiwa yang pernah dialami oleh individu. Teknik analisis data dilakukan dengan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) untuk mengungkap lebih dalam terkait pengalaman individu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan subjek berjumlah tiga orang cosplayer yang merupakan anggota dari komunitas Ichiverse Project Surabaya. Uji kebsahan data dilakukan dengan member checking dan triangulasi sumber terhadap para asisten cosplayer. Penelitian ini menghasilkan 3 (tiga) tema utama, yaitu gambaran umum terkait cosplay, pengalaman pelecehan seksual, dan perubahan yang terjadi setelah mengalami pelecehan seksual. Penelitian ini menghasilkan bahwa bentuk-bentuk pelecehan seksual yang terjadi pada cosplayer cukup beragam, seperti objektifikasi seksual, sentuhan tanpa izin, diintai, permintaan foto dengan pose seksual, catcalling, hingga diskriminasi. Dari banyaknya pelecehan seksual yang telah dialami para partisipan menghasilkan beberapa respon sekaligus membentuk beberapa perubahan dalam diri mereka, seperti perubahan psikologis, meningkatnya keadaran diri serta menjadi lebih asertif terhadap perilaku yang tidak diinginkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aghnies, D. E. (2019). Tampilan degradasi adat pernikahan budaya Jawa dalam film teman tapi menikah. [Skripsi, Universitas Semarang]. Eskripsi Universitas Semarang. https://eskripsi.usm.ac.id/detail-G31A-222.html
Amalia, F., & Darojat, A. A. (2022). Peran dukungan sosial keluarga dalam proses penerimaan diri pada remaja korban kekerasan seksual. Al-Huwiyah, 2(2), 101-113. http://dx.doi.org/10.24042/jwcs.v2i2.15269
Arif, (2023, Juni 14). Cosplay hobi yang mahal, mengapa mereka suka?. Channel Kritis dan Objektif 9.id. https://channel9.id/cosplay-hobi-yang-mahal-mengapa-mereka-suka/
Dwishintaria, J., & Suparman, M. Y. (2024). Perbedaan konsep diri penggemar anime antara cosplayer dan non-cosplayer. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 4137-4146. https://doi.org/10.31004/innovative.v4i1.7877
Egag. (2023, Agustus 29). Seorang wibu tertangkap melakukan pelecehan seksual di acara Comiket. Kaskus. https://m.kaskus.co.id/thread/64ee0008e364c159ff078d55/seorang-wibu-tertangkap-melakukan-pelecehan-seksual-di-acara-comiket
Fadhillah, A., Hendriani, W., Alfian, I., Apsari, D., Akbar, M., Khairunnisa, N., & Mariyati, P. (2022). Pengalaman pelecehan seksual laki-laki: studi fenomenologis pada driver online. Jurnal Diversita, 8(1), 22-31. https://doi.org/10.31289/diversita.v8i1.5017
Harlistiyo, A. R. A. (2023). Persepsi mahasiswa Surabaya terhadap pelecehan seksual di film penyalin cahaya. [Skripsi, Universitas Pembangun Nasional Jawa Timur]. https://repository.upnjatim.ac.id/11870/
Herdiansyah, H. (2015.). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi. Penerbit Salemba Humanika.
Hidayatulloh, N. (2019). Faktor-faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual terhadap perempuan menurut dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kota Semarang. [Skrispi, Universitas Islam Negeri Walisongo]. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10368
Joice, (2022, Januari 24). The cosplay side hustle: how to make money from cosplay. Cosplay Advice. https://cosplayadvice.com/how-to-make-money-from-cosplay/
Kirana, T., & Listyani, R. (2023). Analisis pengalaman mahasiswa laki-laki sebagai korban pelecehan seksual. Paradigma. 12(2), 241-250.
Mekarisce, A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyakarat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145-151. https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.102
Noviani, U., Arifah R., Cecep., & Humaedi, S. (2018). Mengatasi dan mencegah tindak kekerasan seksual pada perempuan dengan pelatihan asertif. Jurnal Penelitian & PPM, 5(1), 1-110. https://doi.org/10.24198/jppm.v5i1.16035
Nursyifa, S., & Hannah, N. (2022). Objektifikasi tubuh perempuan sebagai akar kekerasan seksual. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 7(2), 288-317.
Pramana, N. A., & Masykur, A. M. (2020). Cosplay adalah jalan ninjaku (sebuah interpretative phenomenological analysis). Jurnal Empati, 8(3), 646-654. https://doi.org/10.14710/empati.2019.26508
Qila, S. Z., Rahmadina, R. N., & Azizah, F. (2021). Catcalling sebagai bentuk pelecehan seksual traumatis. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik, 1(2), 95-106. https://doi.org/10.20885/cantrik.vol1.iss2.art3
Rahman, N. A. (2019) Pelecehan seksual verbal pada mahasiswa berjilbab (studi tentang pemaknaan pengalamaan pelecehan seksual verbal bagi mahasiswi berjilbab di kota Surabaya). {Skripsi, Universitas Airlangga]. https://repository.unair.ac.id/84345/
Sukma, L. P. D., Adhi, N. K. J., & Hartika, L. D. (2022). Dukungan sosial pada anak yang mengalami kekerasan seksual. Jurnal Psikologi Mandala, 6(2), 39-56, https://doi.org/10.36002/jpm.v6i2.2127
Suprihatin & Azis, A. (2020). Pelecehan seksual pada jurnalis di Indonesia. Palastren : Jurnal Studi Gender, 13(2), 413-343, http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v13i2.8709
Viqri, M. (2023). Representasi objektifikasi tubuh perempuan dalam video klip (analisis semiotika John Fiske pada video klip (G)I-dle – Nxde, Stellar – Marionette dan AOA – Miniskirt). Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(8), 3958-3967.
Published
2024-07-15
Section
Articles