Psychological well-being pada pensiunan: Bagaimana peran gratitude?
Abstract
Abstract
Retirement is the transition period of an individual from work to a time when productivity will decrease as a result of the termination of work at a fixed age, so that an individual undergoes changes such as roles, desires, and lifestyle changes. Psychological well-being is defined as a condition in which a person is not only free from stress and mental problems, but also has a healthy and well-functioning psychological condition. This research aims to find out the relationship between gratitude and psychological well- being at retirement. The research subjects in this study were pensioners in the Telkom Pensioners Association (P2TEL) of West Surabaya, which numbered 84 people so this study uses a population study method. This research has two instruments namely a scale of gratitude with psychological well-being. This research is a type of quantitative research using the product moment correlation method with the help of SPSS 25 for windows. The result of a correlation coefficient of 0.260 shows that the level of the correlations of this study has a positive relationship with the degree of significance of 0.017 (p<0.05). This means that the higher the rate of gratitude of retirees, the higher will be the level of psychological well-being experienced by pensioners.
Abstrak
Masa pensiun adalah masa peralihan individu dari bekerja ke masa yang akan berkurangnya produktivitas karena pemberhentian kerja sesuai batas umur yang telah ditentukan, sehingga individu mengalami perubahan-perubahan seperti perubahan peran, keinginan, dan cara pola hidup. Adanya psychological well-being atau kesejahteraan psikologis membuat individu menyadari akan potensi diri yang dimiliki, peningkatan hubungan interpersonal yang positif, dan kejelasan tujuan hidup seseorang. Psychological well-being didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang tidak hanya terbebas dari tekanan dan masalah mental, tetapi juga memiliki kondisi psikologis yang sehat dan berfungsi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gratitude dengan psychological well-being pada pensiunan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah para pensiunan di Persatuan Pensiunan Telkom (P2TEL) Surabaya Barat yang berjumlah 84 orang sehingga penelitian ini menggunakan metode studi populasi. Penelitian ini memiliki dua instrumen yaitu skala gratitude sebagai variabel bebas dan skala psychological well-being variabel terikat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasional product moment dengan bantuan SPSS 25 for Windows. Hasil koefisien korelasi sebesar 0,260 hal ini menunjukkan bahwa tingkat koefisien korelasi penelitian ini terdapat hubungan yang positif dengan taraf signifikansi sebesar 0,017 (p<0,05). Artinya semakin tinggi tingkat gratitude pensiunan maka akan semakin tinggi tingkat psychological well-being yang dialami pensiunan. Sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat gratitude pensiunan maka akan semakin rendah tingkat psychological well-being yang dialami pensiunan.