Meningkatkan Regulasi Emosi dengan Mengurangi Deindividuasi pada Gen Z dalam Mencegah Perilaku Hate Speech pada Media Sosial
Abstract
Social media is a tool that allows someone to interact online without being limited by space and time. One of them is the social media Instagram, whose existence is often misused by irresponsible users to behave in hate speech. Group situations allow a person's self-awareness to be reduced and with low emotional regulation it allows a person to behave hate speech. This study aims to determine the relationship between deindividuation and emotion regulation with hate speech behavior in Generation Z who use social media. The method used in this research is quantitative correlation with a total of 115 Generation Z subjects aged 18-28 years. The collection of subjects using incidental sampling technique. The results of data analysis using Spearman's Rho Non-Parametric Correlation produced a significant positive relationship between Deindividuation and Hate Speech behavior in Generation Z of social media users and there was a significant negative relationship between Emotion Regulation and Hate Speech Behavior in Generation Z of social media users. The existence of a positive relationship means that the higher the deindividuation in Generation Z, the higher the Hate Speech behavior and vice versa. The existence of a negative relationship means that the lower the Emotion Regulation in Generation Z, the higher Hate Speech behavior will be and vice versa.
Media sosial merupakan sarana yang memungkinkan seseorang dapat berhubungan secara online tanpa dibatasi ruang dan waktu. Salah satunya adalah media sosial instagram, keberadaannya sering disalahgunakan pengguna yang tidak bertanggung jawab untuk berperilaku hate speech. Situasi kelompok memungkinkan kesadaran diri seseorang akan berkurang dan dengan regulasi emosi yang rendah maka memungkinkan seseorang untuk berperilaku hate speech. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara deindividuasi dan regulasi emosi dengan perilaku hate speech pada Generasi Z pengguna media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan jumlah subjek sebanyak 115 Generasi Z yang berusia 18-28 tahun. Pengumpulan subjek menggunakan teknik insidental sampling. Hasil analisis data menggunakan Korelasi Non-parametrik Spearman’s Rho menghasilkan hubungan positif yang signifikan antara Deindividuasi dengan perilaku Hate Speech pada Generasi Z pengguna media sosial serta terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Regulasi Emosi dengan Perilaku Hate Speech pada Generasi Z pengguna media sosial. Adanya hubungan positif dapat diartikan bahwa semakin tinggi deindividuasi pada Generasi Z maka perilaku Hate Speech juga semakin tinggi dan sebaliknya. Adanya hubungan negatif dapat diartikan bahwa semakin rendah Regulasi Emosi pada Generasi Z maka perilaku Hate Speech akan semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya.