Perilaku Bullying Remaja: Bagaimana Peran Regulasi Emosi?
Abstract
Bullying behavior is a negative behavior that many teenagers do. This bullying behavior often occurs in school environments conducted by peers. Individuals' ability to control emotions if they are low will cause behavioral disorders, resulting in bullying behavior. One of the factors influencing the emergence of bullying behavior is emotional regulation. This study aims to understand the relationship between emotional regulation and bullying behavior in adolescents. This research design uses correlational quantitative research methods. This study was conducted with 138 high school students in Pasuruan. The instrument used in this study was the Likert scale. The data analysis technique used is the correlation of Product Moment with the help of SPSS 25 for Windows. Based on the results of the data analysis, the result that there is a negative and significant relationship between emotional regulation and bullying behavior in adolescents was accepted. The higher the emotional regulation possessed by adolescents, the lower the level of bullying behavior that occurs in adolescents.
Perilaku bullying merupakan perilaku negatif yang banyak dilakukan oleh remaja. Perilaku bullying ini sering terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh teman sebaya. Kemampuan individu dalam mengontrol emosi jika tergolong rendah akan menyebabkan gangguan perilaku, sehingga akan menimbulkan perilaku bullying. Salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku bullying adalah regulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan perilaku bullying pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilakukan dengan partisipan sebanyak 138 siswa SMA di Pasuruan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS 25 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara regulasi emosi dengan perilaku bullying pada remaja, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Semakin tinggi regulasi emosi yang dimiliki oleh remaja maka semakin rendah tingkat perilaku bullying yang terjadi pada remaja.