JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa
<p><strong>JIWA: Indonesian Journal of Psychology</strong> is a peer-reviewed journal published by the Faculty of Psychology, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia journal is published every September, December, Maret, and June. JIWA: Indonesian Journal of Psychology gives readers access to download articles for free. JIWA: Indonesian Journal of Psychology accepts articles in the field of psychology and is not limited to educational, developmental, clinical, industrial, and organizational psychology</p>Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabayaen-USJIWA: Jurnal Psikologi Indonesia3031-9897Prokrastinasi Akademik Mahasiswa: Bagaimana Peran Intensitas Bermain Game Online dan Stres Akademik?
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12762
<p>Pelaku prokrastinasi akademik mengetahui bahwa perilaku ini akan berdampak buruk bagi yang melakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas bermain game online dan stres akademik dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa di Surabaya. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan 3 variabel. Teknik pengambilan partisipan pada penelitian ini menggunakan metode sampling <em>insidental</em> dengan sampel sebanyak 388 mahasiswa di Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Tuckman Procrastination Scale</em> (TPS) yang diadaptasi oleh Suhadianto, dkk. (2024). Kemudian skala intensitas bermain game online yang mengacu pada Fishbein & Ajzen, 2010. Selanjutnya lalu skala stres akademik yang disusun oleh Wardani (2024) yang menggunakan aspek dari Bedewy & Gabriel (2015). Hasil penelitian baik secara simultan ataupun secara parsial mengungkapkan adanya hubungan positif yang signifikan antara intensitas bermain game online dan stres akademik dengan prokrastinasi akademik yang maknanya semakin tinggi intensitas bermain game online dan stres akademik maka semakin tinggi juga kecenderungan prokrastinasi akademik, berlaku juga sebaliknya.</p>Reihan Firjatullah Putra HendiakaHerlan PratiktoSuhadianto Suhadianto
##submission.copyrightStatement##
2025-05-222025-05-2230210.30996/jiwa.v3i02.12762Membangun Subjective Well-Being: Impact Optimisme dan Dukungan Sosial pada Polisi Lalu Lintas
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12772
<p>Kesejahteraan subjektif mencakup kepuasan hidup, emosi positif, dan rendahnya emosi negatif. Polisi lalu lintas menghadapi tuntutan pekerjaan yang tinggi yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara optimisme dan dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada polisi lalu lintas di Jawa Timur. Sampel terdiri dari 111 polisi yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan skala optimisme, dukungan sosial, dan kesejahteraan subjektif yang telah divalidasi. Analisis menunjukkan bahwa optimisme berhubungan positif dengan kesejahteraan subjektif, sementara dukungan sosial berhubungan negatif dengan kesejahteraan subjektif, yang menunjukkan bahwa dukungan sosial yang tinggi mungkin berhubungan dengan kesejahteraan yang lebih rendah. Hasil ini menyoroti pentingnya optimisme dan kompleksitas dukungan sosial dalam kesejahteraan polisi lalu lintas.</p>Salsabila Balqis PrawindaI Gusti Ayu Agung NoviekayatiAmherstia Pasca Rina
##submission.copyrightStatement##
2025-05-222025-05-2230210.30996/jiwa.v3i02.12772Penerimaan Diri dan Resiliensi pada Kebahagiaan Remaja Fatherless di Surabaya
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12731
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja yang mengalami kehilangan sosok ayah. Penerimaan diri merupakan kemampuan individu untuk menerima keadaan diri dan situasi hidup, sementara resiliensi mencerminkan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan. Remaja fatherless sering menghadapi tantangan emosional yang dapat mempengaruhi kebahagiaan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan 200 partisipan berusia 16 hingga 18 tahun, yang dipilih melalui teknik snowball sampling dengan kriteria khusus kehilangan figur ayah. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Artinya, semakin tinggi tingkat penerimaan diri dan resiliensi, semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Kesimpulannya, penerimaan diri dan resiliensi memiliki peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan remaja fatherless, tekanan perlunya dukungan psikologis untuk membantu remaja menghadapi tantangan hidup.Putri Varadhiva Adi KusumaI Gusti Ayu Agung NoviekayatiAmherstia Pasca Rina
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12731Penerimaan Diri dan Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Psychological Well-Being pada Gen-Z
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12736
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja yang mengalami kehilangan sosok ayah. Penerimaan diri merupakan kemampuan individu untuk menerima keadaan diri dan situasi hidup, sementara resiliensi mencerminkan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan. Remaja fatherless sering menghadapi tantangan emosional yang dapat mempengaruhi kebahagiaan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan 200 partisipan berusia 16 hingga 18 tahun, yang dipilih melalui teknik snowball sampling dengan kriteria khusus kehilangan figur ayah. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Artinya, semakin tinggi tingkat penerimaan diri dan resiliensi, semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Kesimpulannya, penerimaan diri dan resiliensi memiliki peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan remaja fatherless, tekanan perlunya dukungan psikologis untuk membantu remaja menghadapi tantangan hidup.Sofia Diana Husnol KhatimahSahat SaragihYanto Prasetyo
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12736Study Komparatif Problem Solving antara Generasi Baby Boomers dan Generasi Z
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12737
Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) merupakan keterampilan penting yang membedakan generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara Generasi Baby Boomers dan Generasi Z. Generasi Baby Boomers cenderung mengandalkan pengalaman dan pendekatan tradisional, sementara Generasi Z lebih adaptif terhadap teknologi dan inovatif dalam mencari solusi. Penelitian ini melibatkan 78 responden yang dipilih menggunakan accidental sampling, terdiri dari 32 Baby Boomers dan 46 Generasi Z. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert yang mengukur lima aspek utama pemecahan masalah berdasarkan model IDEAL (Identify, Define, Explore, Act, Look Back). Hasil analisis dengan Mann-Whitney U Test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua generasi. Baby Boomers menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih tinggi dalam skenario yang memerlukan perencanaan matang dan solusi teruji, sementara Generasi Z unggul dalam inovasi dan adaptasi teknologi. Temuan ini memberikan wawasan untuk meningkatkan kolaborasi lintas generasi dalam berbagai konteks.Nabilah SaffanahNiken Titi PratitisRahma Kusumandari
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12737Self-Compassion terhadap Loneliness pada Mahasiswa Perantau
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12743
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan loneliness pada mahasiswa perantau di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 117 mahasiswa perantau yang di ambil menggunakan Teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu skala Self Compassion Scale dengan 21 item dan skala Loneliness Scale dengan 20 item yang telah di uji validitas dan realibilitasnya. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis skala likert untuk mengukur self-compassion dan Loneliness. Analisis data dilakukan menggunakan Teknik korelasi Spearman Rho dengan bantuan perangkat lunak SPSS 26.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara self-compassion dengan loneliness pada mahasiswa perantau di Surabaya. Meskipun demikian self-compassion tetap dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam mendukung kesejahteraan psikologis mahasiswa perantau.Ayuhan Nafsul MutmainahMamang EfendyRahma Kusumandari
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12743Regulasi Emosi dan Resiliensi: Faktor Kunci dalam Kesuksesan Akademik Mahasiswa Akhir
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12760
Kinerja mahasiswa dipengaruhi oleh dua komponen penting yaitu regulasi emosi dan resiliensi akademik, terutama bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara resiliensi akademik dan regulasi emosi pada mahasiswa akhir di Surabaya. Desain kuantitatif yang digunakan untuk penelitian ini adalah korelasional. Subjek penelitian terdiri dari 172 mahasiswa akhir dari berbagai program studi di universitas Surabayai. Alat ukur yang digunakan adalah skala Regulasi Emosi dan Skala Resiliensi Akademik, yang keduanya telah diuji untuk validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi spearman rho untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dan resiliensi akademik (p < 0,05). Mahasiswa yang dapat mengendalikan emosi mereka cenderung memiliki resiliensi akademik yang lebih tinggi. Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan pengendalian emosi dapat meningkatkan resiliensi akademik mahasiswa akhir dan membantu mereka menyelesaikan masalah.Angelica Putricia Axl RoseIsrida Yul ArifianaMamang Efendy
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12760Hubungan antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial dengan Psychological Well-Being pada Mahasiswa Baru
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12766
Mahasiswa baru yang mengalami transisi melalui berbagai aspek kehidupan yang menantang mengalami tingkat stres tinggi yang berdampak negatif pada psychological well-beingnya. Psychological well-being dimaknai sebagai kondisi dimana individu terbebas dari tekanan psikologis. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial dengan psychological well-being pada mahasiswa baru, baik secara parsial maupun secara simultan. Populasi penelitian adalah mahasiswa baru fakultas psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dengan jumlah responden penelitian sebanyak 162 mahasiswa. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif korelasional dengan menggunakan 3 (tiga) alat ukur, yaitu Ryff’s Psychological Well-Being Scale, Inventory of New College Student Adjustment Scale, dan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support Scale. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan variabel penyesuaian diri dan dukungan sosial dengan psychological well-being pada mahasiswa baru. Secara parsial variabel penyesuaian diri dengan psychological well-being menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah yang positif dan variabel dukungan sosial dengan psychological well-being menunjukkan hasil yang signifikan dengan arah yang positif.Citra Galuh PurbandhiniSahat SaragihYanto Prasetyo
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12766Fear of Missing Out sebagai Mediator Kesepian dan Kecanduan Media Sosial Pada Pengguna Dating App
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12777
Pesatnya perkembangan teknologi digital, penggunaan media sosial, termasuk aplikasi kencan, semakin meningkat. Hal ini membawa dampak terhadap kondisi psikologis penggunanya, terutama mahasiswa yang menjadi pengguna aktif media sosial. Mereka rentan menghadapi dampak negatif seperti kesepian, Fear of Missing Out (FoMO), dan kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran FoMO sebagai mediator dalam hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial di kalangan mahasiswa pengguna dating app. Sebanyak 152 mahasiswa pengguna aktif dating app terlibat dalam penelitian ini, dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui skala Likert. Hasil analisis mediasi menunjukkan efek tidak langsung sebesar 0,024 dengan signifikansi p = 0,583, yang berarti hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial melalui FoMO bersifat positif, namun tidak signifikan. Sedangkan pada efek langsung, diperoleh nilai sebesar 0,859 dengan p = 0,000, yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara kesepian dan kecanduan media sosial. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengaruh langsung kesepian terhadap kecanduan media sosial lebih besar daripada pengaruhnya melalui FoMO.Putri Indah Nuriya AkbarSahat SaragihEko April Ariyanto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12777Kesepian, Kepekaan Sosial, dan Kecanduan Media Sosial pada Mahasiswa Rantau: Peran Kepekaan Sosial sebagai Mediator
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12776
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepekaan sosial sebagai mediator dalam hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial pada mahasiswa perantauan di Surabaya. Dengan melibatkan 187 responden, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang terdiri dari skala kesepian, kepekaan sosial, dan kecanduan media sosial. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepekaan sosial tidak memediasi hubungan antara kesepian dan kecanduan media sosial. Namun, ditemukan adanya hubungan positif signifikan antara kesepian dan kecanduan media sosial, serta hubungan negatif signifikan antara kesepian dan kepekaan sosial. Selain itu, hubungan langsung antara kepekaan sosial dan kecanduan media sosial ditemukan tidak signifikan. Implikasi penelitian ini berguna untuk pengembangan program dukungan sosial bagi mahasiswa perantauan. Selain itu, temuan ini juga memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi mekanisme psikologis lainnya yang mungkin mempengaruhi kecanduan media sosial.Ayudya AnjarsariSahat SaragihEko April Ariyanto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12776Peran Kucing sebagai Pendukung Emosional di Tempat Kerja
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12778
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan stres kerja yang kerap dialami karyawan akibat ketidaksesuaian antara tuntutan pekerjaan dan kemampuan individu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pet attachment dengan stres kerja pada karyawan pemelihara kucing di Surabaya. Populasi penelitian adalah 415.000 karyawan aktif di Surabaya, dengan partisipan sebanyak 270 yang didapat dari tabel Isac dan Michael dengan signifikansi 0,10, partisipan dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Instrumen penelitian berupa metode ditribusi skala Likert. Data dikumpulkan menggunakan survei skala Likert yang disebar menggunakan bantuan poster dan dianalisis dengan teknik korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pet attachment dan stres kerja (r = -0,809, p < 0,01), menunjukkan bahwa semakin tinggi pet attachment, semakin rendah tingkat stres kerja yang dirasakan. Penelitian ini merekomendasikan pemanfaatan hewan peliharaan sebagai salah satu mekanisme alami dalam pengelolaan stres kerja.Muchammad Alvan NizarSuhadianto SuhadiantoKarolin Rista
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12778Penerimaan Diri dan Penggunaan Media Sosial: Implikasinya terhadap Psychological Well-Being pada LGBT
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12783
Komunitas LGBT menghadapi stigma dan diskriminasi yang berdampak pada kesejahteraan psikologis mereka. Media sosial, terutama Instagram, menjadi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan dukungan sosial. Penerimaan diri memainkan peran penting dalam membangun kesejahteraan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan penerimaan diri dan penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan psikologis pada komunitas LGBT. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional, data dikumpulkan melalui kuisioner yang disebarkan kepada pengikut akun Instagram Komunitas X. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan diri berhubungan signifikan dengan kesejahteraan psikologis, sedangkan penggunaan media sosial tidak memiliki hubungan signifikan. Penelitian ini menekankan pentingnya mendukung penerimaan diri melalui komunitas yang positif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis komunitas LGBT.Adelheid Zefanya SakulHerlan PratiktoAkta Ririn Aristawati
##submission.copyrightStatement##
2025-06-032025-06-0330210.30996/jiwa.v3i02.12783Analis Faktor Stres Akademik dan Kecerdasan Emosi terhadap Emotional Eating pada Mahasiswa Perempuan
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12787
Perilaku makan akibat tidak pandai mengelola emosi biasanya disebut dengan Emotional eating, dimana seseorang yang mengonsumsi banyak makanan yang tidak sehat sebagai respon ketika emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Hubungan Antara Stres Akademik Dan Kecerdasan Emosi Dengan Emotional eating Pada Mahasiswa Perempuan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tidak ada hubungannya dengan Emotional eating, dan hubungan negatif lemah antara kecerdasan emosional dan Emotional eating. Oleh karena itu, mahasiswa dengan kecerdasan emosi rendah cenderung mempunyai Emotional eating meningkat.Wijayanti Putri SaifudinMamang EfendyHerlan Pratikto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-042025-06-0430210.30996/jiwa.v3i02.12787Hubungan antara Regulasi Emosi dan Dukungan Sosial dengan Agresivitas Verbal pada Gen Z
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12790
Penelitian yang dilaksanakan bermaksud didalam menguji hubungan antara regulasi emosi, dukungan sosial, dan agresivitas verbal pada mahasiswa generasi Z, khususnya di Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Angkatan 2021. Sebanyak 283 responden dilibatkan melalui kuisioner yang disebarkan menggunakan Google Form dalam kurun waktu satu bulan. Melalui penerapan analisis regresi linier berganda, penelitian ini mengajukan tiga asumsi yang semuanya ditolak. Temuan penelitian menunjukkan bahwasanya regulasi emosi serta dukungan sosial bersamaan hanya memberi kontribusi minimal (0,6%) terhadap agresivitas verbal. Uji F dan uji t menunjukkan tidak ditemukan hubungan signifikan antara regulasi emosi dengan agresivitas verbal, serta dukungan sosial dengan agresivitas verbal. Temuan ini menunjukkan bahwa agresivitas verbal lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, diantaranya kepribadian, pola komunikasi, dan lingkungan sosial, yang tidak diukur dalam penelitian ini.Maria Shevanda Shevanda Christiani PutriyogatamaSahat SaragihYanto Prasetyo
##submission.copyrightStatement##
2025-06-042025-06-0430210.30996/jiwa.v3i02.12790Hubungan antara Stereotip Gender dengan Hostile Seksisme pada Perempuan dalam Budaya Patriarki
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12807
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Stereotip Gender Dengan Hostile Seksisme Pada Perempuan Dalam Budaya Patriarki. Seksisme yang mengacu pada pandangan negatif terhadap individu yang melanggar peran gender. Pandangan negatif ini sering ditujukan khususnya untuk perempuan yang dapat mendorong kepercayaan bahwa perempuan lebih rendah (inferior) daripada laki-laki, tidak kompeten, dan memiliki kecerdasan (intelegensi) yang rendah. Stereotip gender mengacu pada kecendrungan untuk mengembangkan dan mempertahankan pandangan tetap dari gender dan menggunakan pandangan ini untuk mengevaluasi anggota kelompok terlepas dari katakteristik pribadi mereka yang unik. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif kepada 122 subjek penelitian dengan kriteria perempuan usia 22-35 tahun yang sudah menikah. Hasil uji hipotesis yang digunakan yaitu Korelasi Pearson Product Moment yang dibantu oleh program Statictic Package for Social Science (SPSS) versi 16.0 for windows dengan hasil analisis yang diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 dan nilai Pearson Correlation yaitu 0,552 dengan ketentuan dasar pengambilan keputusan signifikansi kurang dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hostile seksisme dengan stereotip gender pada perempuan. Dari hasil uji terdapat hubungan positif yang signifikan antara stereotip gender dapat mempengaruhi hostile seksisme.Rizqi AmaliaI Gusti Ayu Agung NoviekayatiAdnani Budi Utami
##submission.copyrightStatement##
2025-06-042025-06-0430210.30996/jiwa.v3i02.12807TikTok sebagai Cermin Sosial: Eksplorasi Hubungan Social Comparison dan Body Dissatisfaction
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12805
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis korelasi yang terjadi antara social comparison dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan pengguna tiktok. Metode kuantitatif digunakan dalam riset ini. Partisipan terdiri dari 150 remaja perempuan pengguna tiktok dari mahasiswi yang sedang berkuliah di Surabaya. Non-Probability Sampling, khususnya accidental sampling, digunakan sebagai metode pengambilan sampel. Instrumen riset ini meliputi skala social comparison dan body dissatisfction. Melalui uji psikometri, seluruh item telah menunjukkan skor indeks diskriminasi item dan reliabilitas yang baik. Karena seluruh uji asumsi telah terpenuhi, maka pendekatan analisis dalam penelitian ini menggunakan metode product-moment. Korelasi Karl Pearson digunakan sebagai metode analisis data. Merujuk pada hasil analisis uji korelasi product moment dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau <0,01. Oleh karena itu, semakin tinggi persepsi social comparison, maka semakin tinggi pula tendensi timbulnya tingkah laku body dissatisfaction. Sebaliknya, semakin rendah social, maka semakin rendah pula tendensi timbulnya tingkah laku body dissatisfaction.Estrite Abigael Ruthe Angel NugrahaSahat SaragihEko April Ariyanto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-042025-06-0430210.30996/jiwa.v3i02.12805Sikap Optimis dan Dukungan Sosial Meningkatkan Resiliensi pada Mahasiswa Akhir
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12816
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pandangan positif dan dukungan sosial berhubungan dengan ketahanan mahasiswa yang menyelesaikan skripsi mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kedua faktor ini dapat memengaruhi ketahanan. Dengan 255 mahasiswa yang dipilih secara acak menggunakan sampel acak, desain penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Alat-alat ini meliputi ukuran dukungan sosial peneliti sendiri, skala ketahanan, dan skala sikap optimis. Regresi linier berganda digunakan untuk analisis data. Menurut temuan penelitian, dukungan sosial dan ketahanan berkorelasi signifikan dengan sentimen positif. Menurut penelitian, ketahanan berkorelasi positif dengan dukungan sosial, sementara itu berkorelasi negatif dengan sikap optimis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sementara sikap optimis yang rendah dapat menurunkan ketahanan mahasiswa, dukungan sosial yang baik dapat meningkatkannya. Penelitian ini menawarkan informasi baru yang signifikan tentang variabel yang memengaruhi kemampuan mahasiswa untuk bangkit kembali dari kemunduran akademis.Belia Putri SantosoAmanda Pasca RiniNindia Pratitis
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12816Kecemasan Bebicara di Depan Umum: Bagaimana Peranan Self Efficacy dan Social Support?
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12828
Mahasiswa psikologi yang sedang menyusun skripsi akan melakukan presentasi saat bimbingan, seminar proposal, hingga sidang akhir dan nantinya sebagai ilmuwan psikologi akan selalu berhubungan dengan komunikasi seperti menjadi pembicara, konselor, dan lainnya. Salah satu faktor ketidakberhasilan dalam presentasi adalah kecemasan berbicara di depan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan dukungan sosial dengan kecemasan berbicara di depan umum pada siswa yang sedang menyusun skripsi, menggunakan teknik cluster random sampling sejumlah 234 partisipan, menggunakan skala kecemasan berbicara di depan umum, skala efikasi diri, dan skala dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial dengan kecemasan berbicara di depan umum,terdapat hubungan negatif antara efikasi diri dengan kecemasan berbicara di depan umum, dan tidak terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan berbicara di depan umum. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, penulis, serta pembaca mengenai pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial terhadap kecemasan berbicara di depan umum.Audyta Nabila SukmaraniAdnani Budi UtamiHetti Sari Ramadhani
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12828Kematangan Emosi dan Efikasi Diri terhadap Stres Kerja Karyawan
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12847
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kematangan emosi dan efikasi diri terhadap stres kerja pada karyawan di PT X. Latar belakang penelitian ini adalah tingginya tekanan pekerjaan di industri jasa internet yang dapat memicu stres kerja. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat menurunkan kinerja dan kesejahteraan karyawan. Kematangan emosi dan efikasi diri dipandang sebagai faktor psikologis yang dapat membantu karyawan dalam mengelola stres. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT X. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasional untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi, efikasi diri, dan tingkat stres kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kedua faktor tersebut dengan stres kerja. Karyawan yang memiliki kematangan emosi lebih tinggi cenderung lebih mampu mengelola stres, sementara efikasi diri yang baik meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi tekanan kerja. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan strategi pengelolaan stres kerja dengan memperhatikan aspek psikologis seperti kematangan emosi dan efikasi diri.Moch Zainal ArifinSahat SaragihYanto Prasetyo
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12847Peran Dukungan Sosial dan Kontrol Diri terhadap Penerimaan Diri pada Remaja Keluarga Bercerai
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12733
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara dukungan sosial dan kontrol diri dengan penerimaan diri pada remaja dari keluarga bercerai. Data diperoleh dari 127 responden yang memenuhi kriteria penelitian, dan dianalisis menggunakan metode korelasi Spearman’s rho karena data tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan positif dan signifikan dengan penerimaan diri (p > 0,05), sedangkan kontrol diri tidak menunjukan hubungan signifikan dengan penerimaan diri (p < 0,05). Dukungan sosial memberikan kontribusi dominan terhadap penerimaan diri, mencerminkan peran penting lingkungan sosial dalam membangun rasa penghargaan dan enerimaan individu terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya kontrol diri yang lebih berfokus pada regulasi perilaku dan impuls tidak memiliki hubungan langsung dengan penerimaan diri. Temuan ini menyoroti pentingannya penguatan dukngan sosial dalam intervensi yang bertujuan menigkatkan penerimaan diri pada remaja keluarga bercerai.Syarif MaulanaIGAA NoviekayatiAmherstia Pacra Rina
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12733Problematic Social Media Use (PSMU) dan Body Dissatisfaction pada Wanita Pasca Melahirkan
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12775
Mempunyai bentuk tubuh yang sempurna merupakan impian bagi semua wanita. Karena dalam pandangan sosial, tubuh yang sempurna atau ideal sering dikaitkan dengan kecantikan. Oleh karena itu banyak wanita yang merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya, sehingga wanita merasa terdorong untuk mencapai dan membentuk tubuhnya agar terlihat sempurna. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh atau body dissatisfaction ini seringkali menyebabkan terganggunya interaksi sosial dan kesejahterahan psikologis. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya penggunan media sosial yang bermasalah atau problematic social media use (PSMU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan problematic social media use (PSMU) dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal yang telah memiliki anak. Penelitiana ini memakai pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Skala yang digunakan merupakan skala Liker, yaitu skala body dissatisfaction yang dirancang sendiri oleh penulis sesuai dengan teori Rosen dan Reiter (1996) dan skala problematic social media use (PSMU) sesuai dengan teori Griffiths (2005). Penelitian ini menggunakan 150 responden dengan kriteria ibu-ibu usia 18-40 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa problematic social media use (PSMU) mempunyai pengaruh terhadap munculnya body dissatisfaction pada wanita dewasa awal yang telah mempunyai anak di Surabaya.Shinta Adi FebriantiSahat SaragihEko April Ariyanto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12775Dukungan Sosial dan Academic Hardiness dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Skripsi
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12810
Mahasiswa sering menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di media sosial dan bermain game, sehingga mengabaikan tanggung jawab seperti menyusun skripsi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara dukungan sosial, ketahanan akademik, dan prokrastinasi akademik di antara mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang mengerjakan tesis mereka. Sampel penelitian terdiri dari 253 mahasiswa yang terdaftar dalam program tesis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat ukur yang digunakan meliputi skala dukungan sosial, skala academic hardiness, dan skala prokrastinasi akademik. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan regresi linier berganda dan metode korelasional kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan academic hardiness dengan prokrastinasi akademik, hubungan negatif tidak signifikan antara dukungan sosial dan prokrastinasi akademik, dan hubungan negatif yang signifikan antara academic hardiness dan prokrastinasi akademik.Muhammad Anggi ArdiansyahDyan Evita SantiRahma Kusumandari
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12810Peran Self-Efficacy dalam Mengatasi Academic Burnout pada Siswa SD Fullday
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12822
This study aims to determine the relationship between self efficacy and academic burnout in fullday school elementary school students in Gresik. This study uses a correlational quantitative method using a sampling technique, namely cluster random sampling. The population of this study were all fullday school elementary school students in Gresik and the sample used was 384 students who were represented from grades 4, 5, and 6. Hypothesis test analysis using product moment correlation. The results of this study showed a correlation coefficient (rxy) of - 0.431 with a significance of 0.000 (p,0.001), indicating that there is a very significant relationship between self efficacy and academic burnout in fullday school students in Gresik. This indicates that the higher the self-efficacy possessed, the lower the academic burnout experienced, on the contrary, the lower the self-efficacy possessed, the higher the academic burnout experienced.Rezqika Allaya IndakaAdnani Budi UtamiSayidah Aulia'ul Haque
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12822Body Shaming dengan Body Dissatisfaction pada Remaja Perempuan
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12839
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara body shaming dan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Penelitian ini menggunakan Pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah kuota sampling, dengan jumlah responden sebanyak 115 remaja perempuan yang berusia 16-21 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala body dissatisfaction berdasarkan teori Rosen & Reiter (2019) dan skala body shaming berdasarkan teori Gilbert & Miles (2019). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi product moment, diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,796 dengan tingkat signifikansi p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan yang kuat antara body shaming dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat body shaming yang lebih tinggi berhubungan dengan body dissatisfaction yang lebih besar, sedangkan tingkat body shaming yang lebih rendah berhubungan dengan body dissatisfaction yang lebih rendah di kalangan remaja perempuan.Gloria Vennus WidayakaTatik MeiyuntariningsihHetti Sari Ramadhani
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12839Perfeksionisme dengan Stres Akademik pada Mahasiswa Kedokteran
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12845
Perfeksionisme adalah perilaku yang ditandai dengan ambisi untuk mencapai kesempurnaan, yang melibatkan standar tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain, serta ekspektasi untuk menghindari kesalahan sekecil apa pun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perfeksionisme dan stres akademik pada mahasiswa kedokteran di Surabaya. Penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan melibatkan 196 mahasiswa kedokteran yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara perfeksionisme dan stres akademik pada mahasiswa kedokteran di Surabaya. Semakin tinggi tingkat perfeksionisme, semakin tinggi pula tingkat stres akademik yang dirasakan, sementara semakin rendah tingkat perfeksionisme, semakin ringan stres akademik yang dialami.Alief Nur ImamiHerlan PratiktoSuhadianto Suhadianto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-102025-06-1030210.30996/jiwa.v3i02.12845Homesickness pada Mahasiswa Rantau di Tinjau dari Strategi Coping
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12817
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap ada atau tidak perbedaan homesickness pada mahasiswa rantau ditinjau dari strategi coping yang dipakai. Responden pada penelitian ini merupakan mahasiswa rantau yang menempuh pendidikan di Surabaya angkatan 2023 sebanyak 125 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala homesickness dengan instrumen yang disusun peneliti berdasarkan indikator homesickness dari Archer (1998) dan skala strategi coping berdasarkan indikator strategi coping dari Lazarus dan Folkman (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara homesickness ditinjau dari strategi coping. Penelitian ini juga mengungkapkan mahasiswa rantau yang menggunakan bentuk strategi emotion focused coping memiliki homesickness yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan problem focused coping.Aprilia RahmahNiken Titi PratitisRahma Kusumandari
##submission.copyrightStatement##
2025-06-112025-06-1130210.30996/jiwa.v3i02.12817Premanisme di Jalanan Surabaya: Bagaimana Learned Helplessness Mempengaruhi Persepsi terhadap Tukang Parkir Liar
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12803
Penelitian ini mengkaji kaitan antara learned helplessness dan persepsi terhadap tindakan premanisme yang dilakukan oleh tukang parkir liar di Kota Surabaya. Tindakan premanisme oleh tukang parkir liar sering menimbulkan ketidakpastian dan ketidaknyamanan bagi pengendara, yang merasa terpaksa membayar pungutan ilegal untuk menghindari konflik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan 150 responden yang dipilih secara acak, dan data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat learned helplessness serta persepsi terhadap tindakan premanisme. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara learned helplessness dan persepsi negatif terhadap tindakan premanisme, di mana semakin tinggi tingkat learned helplessness, semakin buruk persepsi responden terhadap tindakan tersebut. Temuan ini menekankan pentingnya memahami faktor psikologis dalam fenomena sosial seperti premanisme dan perlunya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.Tirta Dwi AnggaraMamang EfendyHerlan Pratikto
##submission.copyrightStatement##
2025-06-112025-06-1130210.30996/jiwa.v3i02.12803Budaya K-Pop sebagai Pemicu Perilaku Konsumtif: Peran Kontrol Diri dan Konformitas
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12829
Popularitas K-Pop semakin meningkat di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda, telah menyebabkan munculnya beberapa tren konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dan konformitas dengan perilaku konsumen di kalangan penggemar K-Pop di Surabaya. Penelitian ini melibatkan 249 partisipan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan Skala Konformitas (32 item), Skala Kontrol Diri (13 item), dan Skala Perilaku Konsumtif (15 item). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dan konformitas terhadap perilaku konsumtif penggemar K-Pop di Surabaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, khususnya di kalangan penggemar K-Pop, serta menjadi referensi bagi para peneliti dan praktisi di bidang psikologi dan perilaku konsumen.Fanny Anggraini Jati PertiwiAdnani Budi UtamiHetti Sari Ramadhani
##submission.copyrightStatement##
2025-06-112025-06-1130210.30996/jiwa.v3i02.12829Regulasi Emosi dan Work-life Balance dengan Burnout pada Karyawan Bagian Pemasaran
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12842
Karyawan merupakan aset penting dalam sebuah perusahaan. Para karyawan dituntut memiliki kinerja serta etos yang tinggi seperti melakukan pekerjaan secara total, bekerja sesuai dengan deadline, disiplin waktu yang tinggi, dan dituntut memiliki konsentrasi yang tinggi diharapkan meningkatnya motivasi karyawan dalam mencapai target sesuai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berbagai tugas dan tekanan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan akan berdampak pada mental dan fisik karyawan. Tujuan dari penelitian korelasional kuantitatif ini adalah untuk mengetahui bagaimana regulasi emosi dan work life balance mempengaruhi burnout pada karyawan PT. Dwi Surya Perkasa. Partisipan penelitian ini sebanyak 70 responden yang terdapat pada PT. Dwi Surya Perkasa. Analisis regresi berganda adalah metode analisis yang digunakan. Menurut data, terdapat dampak sebesar 60% dari burnout dan hubungan sebesar 0,604 antara regulasi emosi dan work life balace. Regulasi emosi tidak berkorelasi dengan burnout dengan nilai signifikansi 0,252 (p<0,005) dan work life balance berkorelasi dengan burnout dengan tingkat signifikansi 0,000 (p<0,005) menunjukkan hubungan yang menguntungkan secara parsial antara work life balance dengan burnout sedangkan tidak ditemukan korelasi parsial antara regulasi emosi dengan burnout. Temuan penelitian ini dMuhammad Dava Al HaqDiah SofiahEtik Darul Muslikah
##submission.copyrightStatement##
2025-06-162025-06-1630210.30996/jiwa.v3i02.12842Konformitas dengan Perilaku Agresi pada Suporter Bola pada Usia Dewasa Awal
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/12821
Dari tahun tahun ke tahun perilaku agresi semakin meningkat. Menurut badan pusat statistik dari tahun 2018 hingga 2020 kasus perilaku agresi meningkat sebesar 10,7%. Perilaku agresi menjadi fenomena yang belum terselesaikan sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara konformitas dengan perilaku agresi pada supporter sepak bola di Kota Surabaya. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan dengan melibatkan 202 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui skala berbasis skala Likert, yang kemudian dianalisis menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara konformitas dan perilaku agresi (r = 0,545, p < 0,00). Artinya, semakin tinggi tingkat konformitas semakin tinggi perilaku agresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konformitas dapat mempengaruhi perilaku agresi pada supporter bola di Kota Surabaya.Alwi Dwi WicaksonoDiah SofiahEtik Darul Muslikah
##submission.copyrightStatement##
2025-06-162025-06-1630210.30996/jiwa.v3i02.12821