JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa <p><strong>JIWA: Indonesian Journal of Psychology</strong>&nbsp;is a peer-reviewed journal published by the Faculty of Psychology, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia journal is published every September, December, Maret, and June. JIWA: Indonesian Journal of Psychology gives readers access to download articles for free. JIWA: Indonesian Journal of Psychology accepts articles in the field of psychology and is not limited to educational, developmental, clinical, industrial, and organizational psychology</p> Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya en-US JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia 3031-9897 Stres dan Dukungan Sosial pada Mahasiswa Perantauan yang Bekerja https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10408 <h2>Abstract</h2> <h2>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada mahasiswa perantauan yang bekerja di kota Surabaya. penelitian menggunakan teknik Random sampling yang dilakukan pada 100 mahasiswa universitas 17 Agustus 1945 Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian korelasianal ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dan stress pada mahasiswa perantauan yang bekerja Instrumen pengambilan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa dengan menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan teknik uji korelasi Spearmanʼs Rho. Spearmanʼs Rho merupakan bagian statistik non parametrik yang bertujuan mengetahui hubungan antar variabel dengan bantuan program computer SPSS versi 25.0.</h2> <h2>Kata kunci: Stres, Dukungan Sosial</h2> <h2>Abstract</h2> <p><em>This study aims to determine the relationship between social support and stress in overseas students who work in the city of Surabaya.</em> <em>The research used a random sampling technique carried out on 100 university students on 17 August 1945, Surabaya City. This study used a correlational quantitative approach. This correlational study aims to determine whether there is a relationship between social support and stress in overseas students who work</em> <em>The retrieval instrument in this study used questionnaires distributed to students using Likert scales. Data analysis using the Spearmanʼs Rho correlation test technique. Spearmanʼs Rho is a non-parametric statistical section that aims to determine the relationship between variables.with the help of the SPSS computer program version 25.0.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><em>: Stres, Dukungan Sosial</em></p> <h2>&nbsp;</h2> <p>&nbsp;</p> Yuerita Sarumaha Yuerita Sarumaha Sahat Saragih Eko April Ariyanto ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir : Bagaimana peran kebersyukuran? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10333 <p><em>Quarter Life Crisis</em> merupakan suatu kondisi yang dialami individu pada masa dewasa awal dengan gambaran keadaan yang tidak stabil, banyaknya pilihan yang akan diambil, cemas, bahkan merasa putus asa. <em>Quarter life crisis</em> juga dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersyukuran dengan <em>quarter life crisis</em> pada mahasiswa tingkat akhir di Surabaya. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini ialah 288 mahasiswa tingkat akhir yang terdaftar di beragam program akademik di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya selama semester ganjil 2023. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment melalui platform SPSS 26.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan namun positif antara variabel kebersyukuran dengan variabel <em>quarter life crisis.</em> Sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi kebersyukuran maka semakin tinggi juga seseorang berada dalam fase <em>quarter life crisis.</em></p> Rigel Prameswari Zein ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Keterkaitan Regulasi Emosi Dengan Self Efficacy: Kunci Keberhasilan Pendaki Gunung Pemula https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10366 <p>Self efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan mengendalikan dan mengatur perilaku dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan dan hambatan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan self efficacy pada pendaki gunung pemula di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah partisipan 106 pendaki gunung pemula di Jawa Timur. Teknik sampel yang digunakan adalah tekning purposive sampling dengan kriteria rentang usia antara 15 hingga 35 tahun dan memiliki pengalaman pendakian dalam dua tahun terakhir. Analisis data dilakukan adalah teknik non parametrik menggunakan Spearman Brown. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara Regulasi Emosi dengan Self Efficacy yang dimiliki oleh pendaki gunung pemula di Jawa Timur.</p> Novella Rifkatyani ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kontrol Diri dan Prokratinasi Akademik: Pengguna Game Online https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10380 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>The aim of this research is to determine the relationship between self-control and academic procrastination in adolescent online game users. This research uses quantitative research methods. The population in this research were teenagers aged 16-18 years in Sukolilo sub-district, Surabaya. The population size in this study is unknown. So this research uses the lemeshow formula to determine the sample. From the calculation results, the Lemeshow formula was obtained, namely 100 samples. The sampling technique used Accidental Sampling with samples obtained from 100 participants. The data analysis method used in this research is the Spreman Rho correlation technique. Based on the results of data calculations using the Sperm Rho correlation technique between self-control and academic procrastination, a correlation score of -0.432 was obtained with a significance of 0.000 (&lt;0.05). The existence of a negative relationship between the two variables indicates that there is a relationship between the control variable and academic procrastination. The results of this study illustrate that the higher the adolescent's self-control, the lower the academic procrastination, the lower the adolescent's self-control, the higher the academic procrastination.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan&nbsp; prokrastinasi akademik pada remaja pengguna <em>game online</em>. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penilitian ini adalah remaja umur 16-18 di Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Adapun jumlah populasi di penelitian ini tidak diketahui. Maka penelitian ini menggunakan rumus <em>lemeshow</em> untuk menentukan sampel. Dari hasil perhitungan yang diperoleh rumus <em>lemeshow</em> yaitu sebanyak 100 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>accidental sampling</em> dengan sampel yang didapat 100 partisipan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi <em>Spearman Rho</em>. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan teknik korelasi <em>Spearman Rho</em> antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik yang diperoleh skor korelasi sebesar -0,432 dengan signifikan 0,000 (&lt;0,05). Adanya hubungan negatif antara dua variabel menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel kontrol dengan prokrastinasi akademik. hasil penelitian ini menggambarkan semakin tinggi kontrol diri remaja, maka semakin rendah prokrastinasi akademik, semakin rendah kontrol diri remaja, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik.</p> Kiki Anniyatul Baroroh Drs. Suroso Suroso Drs. Suroso Suroso Isrida Yul Arifiana Arifiana ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 STUDENT LEARNING OUTCOMES: IN TERMS OF EMOCIAL INTELLIGENCE AND SELF-MANAGEMENT SKILLS https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10065 <p><em>The purpose of this study was to determine the effect of emotional quotient and self management ability on mathematics learning outcomes of students of SMPN 5 Wonomulyo. This study is an ex-post facto causal study with a sample of 44 students. Data collection techniques used the following instruments: (1) emotional quotient questionnaire, (2) learning self management ability, and (3) mathematics learning outcomes test. Data analysis using descriptive statistics and inferential analysis. The results of the descriptive test of the data show that: (1) emotional quotient is in the high category, (2) self management ability is in good category, and (3) mathematics learning outcomes are in the high category. The results of analysis testing using simple linear regression analysis and multiple linear regression show that: (1) emotional quotient has effect on students mathematics learning outcomes, (2) self management ability has effect on students mathematics learning outcomes, and (3) emotional quotient and learning styles have no effect on students mathematics learning outcomes.</em></p> Nurhidayah Nurhidayah ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Psychological Capital Dengan Kinerja Karyawan Di Info Service Center https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10382 <p><em>Employee performance is very important for a company. Good performance will create quality human resources (HR) so that the company's goals and success can be realized. The existence of psychological capital can help individuals to explore their potential and help realize positive potential and self-confidence, therefore this research aims to test whether there is a relationship between psychological capital and employee performance at info service centers. This research uses quantitative correlational methods. The sampling method used was purposive sampling with a total sample of 56 employees at the information service center in the marketing work sector. This research uses data collection techniques in the form of employee performance data program results and the Psychological Capital Questionnaire (PCQ) instrumental scale proposed by Luthans, Youssef, and Avolio (2007). The data analysis technique used in this research is Spearman Rho. Based on the results of data analysis, a correlation coefficient was obtained. So the research results show that there is a very significant positive correlation between psychological capital and performance. Based on the categorization calculations for the two variables, it shows that the employee subjects in the info service center in the marketing sector have a high category, this shows that the hypothesis is accepted.</em></p> Scholastica Silvia Krisman Ovinda ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Prokrastinasi akademik pada mahasiswa pekerja: Bagaimana peran stres kerja? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10387 <p><em>Students who are experiencing work stress will be more likely to do academic procrastination which can affect academic performance. This study aims to examine the relationship between job stress and academic procrastination in working students. This study used a correlational quantitative method. The population used was working students from three selected faculties at Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Participants in this study amounted to 167 working students obtained by random sampling technique. The data collection technique used measuring instruments in the form of an academic procrastination scale (TPS) and a work stress scale (NJSS), which were measured using a 5 Likert scale. The data analysis technique used in this study is Pearson Correlation Product Moment. Based on the results of data analysis, the resulting correlation coefficient shows a highly significant positive correlation between job stress and academic procrastination. The results of the data analysis show that the work stress variable provides an effective contribution or impact of 18.4% on the academic procrastination variable in student workers at the University of August 17, 1945 Surabaya.</em></p> <p><em>Mahasiswa yang sedang mengalami stres kerja akan lebih memungkinkan untuk melakukan prokrastinasi akademik yang dapat mempengaruhi kinerja akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara stres kerja dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa pekerja dari tiga fakultas terpilih di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 167 mahasiswa pekerja yang diperoleh dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan alat ukur berupa skala prokrastinasi akademik (TPS) dan skala stres kerja (NJSS), yang coba diukur menggunakan 5 skala likert. Adapun teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah Pearson Correlation Product Moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan adanya korelasi positif yang sangat signifikan antara stres kerja dan prokrastinasi akademik. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa variabel stres kerja memberikan sumbangan efektif atau dampak sebesar 18,4% terhadap variabel prokrastinasi akademik pada mahasiswa pekerja di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. </em></p> Dessy Fitry Natallya Sahat Saragih Yanto Prasetyo ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Mengeksplorasi dinamika konsep diri, konformitas, dan narsisme : Studi psikologi pengguna tiktok https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10392 <p class="s12"><span class="s3"><span class="bumpedFont15">Abstract </span></span></p> <p class="s14"><span class="s13"><span class="bumpedFont15">This study aims to explore the relationship between self-concept and peer conformity with narcissistic behavior among late adolescent users of the TikTok social media platform in Surabaya. The method used is quantitative correlational, measured using a 25-item narcissism scale, a 39-item self-concept scale, and a 7-item conformity scale. The sampling technique employed is purposive sampling. Respondents in this study are late adolescents aged 17-20 in Surabaya with TikTok accounts, totaling 280 samples. Data analysis in this study uses a correlation test with multiple linear regression analysis. The results of the simultaneous correlation test indicate that self-concept and conformity have a highly significant positive relationship with narcissism.</span></span></p> <p class="s14"><span class="s3"><span class="bumpedFont15">Keywords:</span></span> <span class="s13"><span class="bumpedFont15">Conformity,Self-Concept,Narcissism,peer conformity,TikTok</span></span></p> <p class="s15">&nbsp;</p> <p class="s12"><span class="s3"><span class="bumpedFont15">Abstrak </span></span></p> <p class="s14"><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan konformitas teman sebaya dengan perilaku narsisme remaja akhir pengguna sosial media TikTok di Surabaya. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional yang diukur menggunakan skala narsisme sebanyak 25 aitem, skala konsep diri sebanyak 39 aitem, dan skala konformitas sebanyak 7 aitem. Teknik Sampling yang digunakan adalah sampling purpose atau purposive sampling. Responden pada penelitian ini adalah remaja akhir usia 17-20 di Surabaya yang memiliki akun TikTok. Jumlah sampel dalam p</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">e</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">nelitian ini sebanyak 280. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi analisis regresi linier ganda. Hasil Uji koerlasi simultan menunjukkan bahwa konsep diri dan konformitas memiliki hubungan positif yang sangat signifikan terhadap narsisme</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">.</span></span></p> <p class="s14"><span class="s3"><span class="bumpedFont15">Kata kunci:</span></span> <span class="s13"><span class="bumpedFont15">Konformitas</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">;</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Konsep diri</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">;</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Narsisme</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">;</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">Teman Sebaya</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">;</span></span><span class="s13"><span class="bumpedFont15">TikTok</span></span></p> Yosefia Putri Yoniar Sahat Saragih Amanda Pasca Rini ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Spiritual Harmony: Dynamics of Religiosity and Forgiveness in Adolescents After Parental Divorce https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10397 <p><em>This research aims to determine the relationship between religiosity and forgiveness in adolescents with divorced parents. This research uses quantitative methods to achieve research objectives. The research subjects used in this study were teenagers aged 18 – 22 years whose parents had divorced within the last 5 years. This research uses a non-probability sampling technique, namely purposive sampling. The measuring instrument used in this research was the forgiveness and religiosity scale with research subjects of 62 teenagers with divorced parents. The research data in this study was analyzed using the Pearson Product Moment correlation test. The results of research from the data analysis that has been carried out show that the Pearson Product Moment correlation coefficient is 0.756 with a level of p = 0.000 &lt; 0.01, which means that there is a significant positive relationship between religiosity and forgiveness in teenagers with divorced parents. From the results of this research, it can be concluded that the higher the level of religiosity in teenagers, the higher the forgiveness of teenagers with divorced parents. Conversely, the lower the level of religiosity in adolescents, the lower the forgiveness of adolescents with divorced parents.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>Religiosity, Forgiveness, Adolescents, Divorced, Parents</em></p> Irine Oktaviany ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Academic Burnout Pada Mahasiswa Pekerja: Peranan Efikasi Diri dan Dukungan Sosial https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10405 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri, dukungan sosial dengan kecenderungan <em>academic burnout</em> pada mahasiswa tingkat akhir yang bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantittaif dengan pendekatan penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah 270 mahasiswa akhir yang kuliah sambil bekerja. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara efikasi diri, dukungan sosial&nbsp; terhadap <em>academic burnout</em>. Jadi secara simultan efikasi diri dan dukungan sosial memiliki pengaruh terhadap <em>academic burnout</em>. Secara parsial menunjukkan ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan <em>academic burnout</em>. Artinya semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah kecenderungan mengalami <em>academic burnout</em>. Begitupun sebaliknya jika efikasi diri rendah maka semakin tinggi kecenderungan mengalami <em>academic burnout</em>. Secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dengan <em>academic burnout</em>. Artinya tinggi redahnya dukungan sosial tidak mempengaruhi <em>academic burnout</em>.</p> <p>&nbsp;</p> Mella Aprilia Andini ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Psychological Well-being pada Remaja : Bagaimana Peranan Kecenderungan Kecanduan Media Sosial? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10411 <p><em>Adolescence is an important stage in a person's life that includes emotional development, physical development, as well as mental and social development. Someone who has difficulty controlling their use of social media. This can lead to various problems, including psychological problems. For adolescents, the high level of use of social networks will have negative consequences. This study aims to determine whether there is a relationship between social media addiction and psychological well-being in late adolescence. This research is a correlational research. The subjects in this study were 144 late adolescents. Hypothesis testing was carried out using the product moment test technique. The results of this study indicate a positive relationship between the tendency of social media addiction to psychological well-being. It can be said that social media can improve psychological well-being of adolescents. It is also not said that adolescents experience a tendency to social media addiction because they do not use social media as a top priority, and use more than 5 hours a day.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>1) </em><em>Social Media; </em><em>2) </em><em>Psychological</em><em>l Well-being</em><em>; </em><em>3) </em><em>Teenager.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Masa remaja merupakan tahapan penting pada kehidupan seorang yang mencakup perkembangan emosional, perkembangan fisik, dan juga mental, serta sosial. Seseorang yang mengalami kesulitan untuk mengendalikan penggunaan media sosial. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk masalah psikologis. Bagi remaja, tingginya tingkat penggunaan jejaring sosial akan memberikan akibat akibat <em>negative</em>. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecanduan kecanduan media sosial terhadap <em>psychological well-being</em> pada usia remaja akhir. Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 144 remaja akhir. Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik uji <em>product moment.</em> Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kecenderungan kecanduan media sosial terhadap <em>psychological well-being.</em> Hal ini dapat dikatakan media sosial dapat meningkatkan <em>psychological well-being</em> remaja. Hal ini juga tidak dikatakan remaja mengalami kecenderungan kecanduan media sosial karena tidak menggunakan media sosial sebagai prioritas utama, dan menggunakan lebih dari 5 jam dalam sehari.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong><strong><em>:</em></strong> <em>1) </em><em>Media Sosial; </em><em>2) </em><em>Psychological well-being; </em><em>3) </em><em>Remaja.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Diva Adyana Saraswati IGAA Noviekayati Aliffia Ananta ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Self-Discrepancy pada Pengguna Roleplayer: Bagaimana Peranan Penerimaan Diri? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10412 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research aims to determine whether there is a relationship between self-acceptance and self-discrepancy among roleplayer users. The research participants amounted to 170 individuals obtained through purposive sampling. This study utilizes two scales: the self-acceptance scale and the self-discrepancy scale. The data collection instrument in this research employs the Likert scale model. The sampling technique used in this study is correlational. Data analysis in this research employs the Pearson product-moment correlation method. Based on the data analysis results obtained from the SPSS version 16.0 (Statistical Product and Service Solution) for Windows, there is a significant negative correlation. This means that the higher the level of self-acceptance possessed by an individual, the lower the likelihood of that individual experiencing self-discrepancy. Conversely, if an individual has a lower level of self-acceptance, there is a higher likelihood of experiencing self-discrepancy.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penerimaan diri dengan <em>self-discrepancy </em>pada pengguna <em>roleplayer</em>. Partisipan penelitian berjumlah 170 orang yang diperoleh melalui teknik <em>purposive sampling.</em> Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala penerimaan diri dan skala <em>self-discrepancy</em>. Instrumen pengambilan data pada penelitian ini menggunakan model skala likert. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik korelasional. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode korelasi <em>pearson product moment.</em> Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari program computer SPSS versi 16.0 (Statistical&nbsp; Product&nbsp; and&nbsp; Service Solution) for Windows terdapat hasil analisis data yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sigifikan. Artinya semakin tinggi tingkat penerimaan diri yang dimiliki oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut akan mengalami <em>self-discrepancy</em>. Sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat penerimaan diri yang dimiliki oleh individu maka akan semakin tinggi individu tersebut akan mengalami <em>self-discrepancy</em><em>.</em></p> Adelia Elsiana Putri Herlan Pratikto Herlan Pratikto Suhadianto Suhadianto ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Penerimaan Diri Dan Dukungan Sosial dengan Kebahagiaan pada Perempuan Dewasa Awal Fatherless https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10421 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan dukungan sosial dengan kebahagiaan pada perempuan dewasa awal fatherless. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah subjek 220 partisipan perempuan dewasa awal fatherless dengan rentan usia 20 hingga 30 tahun. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling dengan kreteria khusus kehilangan figur ayah (ayah yang meninggal dunia, ayah yang bercerai, ayah yang tidak tinggal bersama keluarga dan tidak berkomunikasi satu sampai tiga kali dalam sebulan, atau mempunyai permasalahan sosial dan ekonomi). Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa penerimaan diri dan dukungan sosial dengan kebahagiaan perempuan dewasa awal fatherless memiliki hubungan yang simultan dengan penerimaan diri dan dukungan sosial dengan kebahagiaan. Uji persial hubungan penerimaan diri dengan kebahagiaan ada korelasi peneriman diri memiliki hubungan positif. Uji parsial dari variabel dukungan sosial dengan kebahagiaan ada hubungan positif yang signifikan dukungan sosial dengan kebahagian perempuan dewasa fatherless.</em></p> Shabrina Labiba Hardianita Amanda Pasca Rini Nindia Pratitis ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Resiliensi pada masyarakat di kota Surabaya: Bagaimana Peran Social Support dan Kebersyukuran ? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10423 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research aims to determine the relationship between social support and gratitude and resilience in the community in the city of Surabaya. This research uses quantitative correlational techniques. The subjects of this research were people who worked in the city of Surabaya with 272 respondents aged 18-25 years. The data collection instrument uses a Likert scale which is carried out by distributing questionnaires online using Google Form. This research method uses multiple regression techniques. This research shows that there is a positive relationship between social support and gratitude and resilience in the community in the city of Surabaya. So it can be concluded that there is a relationship between social support and resilience in the community in the city of Surabaya, but there is no correlation between gratitude and resilience in the community in the city of Surabaya.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Social Support; Gratitude; Resilience.</em></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara social support dan kebersyukuran dengan resiliensi pada masyarakat di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan Teknik kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja di Kota Surabaya dengan 272 responden berusia 18-25 tahun. Instrumen </em><em>pengumpulan data menggunak</em><em>an</em><em> skala likert</em><em> yang </em><em>dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara online menggunakan Google Form</em><em>. </em><em>M</em><em>eto</em><em>de</em><em> penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda.</em> <em>Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara social support dan kebersyukuran dengan resiliensi pada masyarakat di kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara social support dengan resiliensi pada masyarakat di kota Surabaya, namun tidak adanya korelasi antara kebersyukuran dengan resiliensi pada masyarakat di kota Surabaya. </em></p> <p><strong><em>Kata Kunci : </em></strong><em>Social Support; Kebersyukuran; Resiliensi.</em></p> Verika Rofiyanti Nadila ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kematangan karir siswa SMK : Bagaimana dengan efikasi diri siswa? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10425 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research aims to determine the relationship between self-efficacy and career maturity in vocational school students. This research was conducted on 201 vocational school students by collecting and using a Google form. In this study, 2 scales were used, namely the self-efficacy scale and the career maturity scale. The data collection instrument was prepared by the researcher himself using Likert. The variables in this study were calculated using Jeffrey's Amazing Statistics Program (JASP) with Pearson's r correlation method. The research results show that the higher self-efficacy, the higher the career maturity of vocational school students, and vice versa, if self-efficacy is low, the career maturity of vocational school students will also be low.</em></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kematangan karir pada siswa SMK. Penelitian ini dilakukan pada 201 siswa-siswi SMK dengan melakukan pengambilan dan menggunakan google form. Pada penelitian ini menggunakan 2 skala yaitu skala efikasi diri dan skala kematangan karir. Instrument pengambilan data disusun sendri oleh peneliti dengan menggunakan likert. Variabel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan Jeffrey's Amazing Statistics Program (JASP) dengan metode korelasi Pearson’s r. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula kematangan karir pada siswa SMK, begitupun sebaliknya jika efikasi diri rendah maka akan rendah pula kematangan karir pada siswa SMK.</em></p> Karina Ayu Andini Drs. Suroso Isrida Yul Arifiana ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Body Dissatisfaction Ibu Pasca Melahirkan : Bagaimana Peran Social Comparison? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10434 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The body is the most important physical asset for every human being because it is the easiest shape to see. Having an ideal body shape is the dream of all women. Dissatisfaction with the body is often felt by most women in the community. When a woman has entered into the gates of marriage, of course they will not be long to feel the period of pregnancy and childbirth This study has the aim of knowing whether there is a relationship between social comparison with body dissatisfaction in postpartum mothers. This research is correlational research. The subjects in this study were 131. Hypothesis testing was carried out using Spearman Rho's test technique. The results of this study indicate a negative relationship between social comparison and body dissatisfaction in postpartum mothers.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords : </em></strong><em>1) Body Dissatisfaction; 2) Postpartum Mothers; 3) Social Comparisson</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p> <p>Tubuh merupakan aset fisik yang terpenting bagi setiap manusia dikarenakan bentuk yang paling mudah untuk dilihat. Memiliki bentuk tubuh yang <em>ideal </em>merupakan idaman semua wanita. Rasa ketidakpuasan yang terjadi pada tubuh kerap dirasakan oleh sebagian besar wanita yang berada dilingkungan masyarakat. Ketika seseorang wanita telah masukke dalam gerbang pernikahan, tentu saja mereka tidak akan lama untuk merasakan masa kehamilan dan melahirkan Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara <em>social comparison </em>dengan <em>body dissatisfaction </em>pada iibu pasca melahirkan. Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 131. Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik uji <em>spearman rho’s.</em> Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara social comparison dengan <em>body disatisfaction </em>pada ibu pasca melahirkan.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Kata kunci<em>:</em></strong><em> 1) Body Dissatisfaction; 2) Ibu Pasca Melahirkan ;3) Social Comparisson</em></p> Dheasty Ferdhinia Dinda WarapSari Herlan Pratikto Akta Ririn Aristawati ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kontrol Diri, Efikasi Diri, dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10436 <p><em>Tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa serta tingkat kontrol diri dan efikasi diri menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif. Menggunakan metode quota sampling dan mengambil sampel representatif sebanyak 263 mahasiswa tingkat sarjana Universitas 17 Agustus 1945 di Surabaya. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan prokrastinasi akademik secara simultan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Hasil uji parsial menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik. Hasil uji parsial menujukkan tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik, artinya hipotesis pada penelitian ini ditolak. Disarankan untuk mahasiswa memperbaiki kontrol diri yang dimiliki dan meningkatkan efikasi diri yang dimiliki untuk mencapai target yang ingin dicapai</em></p> Fadillah Lintang Ramadhanti Andik Matulessy Suhadianto Suhadianto ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Dating Violence dan Kecenderungan Self Injury Pasangan Berpacaran https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10443 <p><em>Individuals experiencing violence in romantic relationships are not limited to women alone; men also experience dating violence. This study aims to analyze the relationship between dating violence and the tendency for self-injury in early adults who are dating. This research falls under quantitative research, with 135 respondents included as subjects. The sampling technique used is purposive sampling, and the analysis employs the Pearson Product Moment correlation test. The results of this study indicate a significantly negative relationship between dating violence and self-injury in dating couples. Based on the research findings and discussions conducted, there is a highly significant negative relationship between dating violence and self-injury in dating couples. This means that the lower the dating violence in dating couples, the higher the tendency to engage in self-injury, and vice versa.</em></p> Dara Nugrahaning Astuti Tatik Meiyuntariningsih Hetti Sari Ramadhani ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kecanduan media sosial pada remaja: Bagaimana peran fear of missing out? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10446 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>Many teenagers are addicted to social media because they have a desire to know everything that happens on social media, so they feel anxious if they miss a moment or information which causes someone to feel left behind and think that other people's lives on social media are more fun than their own life or often called the fear of missing out. This research aims to determine the relationship between fear of missing out and social media addiction in adolescents. The research instruments used in this study were the fear of missing out scale and the social media addiction scale. The sample in this research was students from SMP 17 August 1945 Surabaya. The sampling technique in this study used a quota sampling technique whose number was determined using the Krecjie table so that 162 subjects were obtained. The data analysis method used in this research uses Spearman Rho correlational analysis. The results of this study show that the hypothesis is accepted and there is a positive relationship between fear of missing out and social media addiction.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> fear of missing out, addiction to social media, teenagers.</em></p> <p><strong><em>Abstrak&nbsp;</em></strong></p> <p><em>Banyak remaja yang mengalami kecanduan media sosial dikarenakan memiliki keinginan untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada sosial media, sehingga memiliki rasa kecemasan jika kehilangan momen atau informasi yang menyebabkan seseorang merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri atau sering disebut fear of missing out. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of missing out dengan kecanduan media sosial pada remaja</em><em>. Intrumen penelitian yang &nbsp;&nbsp;digunakan pada penelitian ini adalah skala fear of missing out dan skala kecanduan media sosial. Sampel dalam penelitian ini&nbsp; siswa SMP 17 Agustus 1945 Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling yang ditetapkan jumlahnya menggunakan bantuan tabel Krecjie sehingga diperoleh 162 subjek. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasional Spearman Rho. Hasil penelitian ini menunjukkan yaitu bahwa hipotesis diterima dan terdapat hubungan positif antara fear of missing out dengan kecanduan media sosial.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> fear of missing out, kecanduan media sosial, remaja </em></p> Khoirum Maslukha Niken Titi Pratitis Isrida Yul Arifiana ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Peran adiksi media sosial terhadap penyesuaian sosial pada remaja https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10449 <p><strong><em>Abstrac</em></strong></p> <p><em>Adolescents' adjustment to their social environment is obtained through a learning process from the experience of interacting with their social environment, by paying attention to social demands and expectations, so that adolescents can feel satisfaction with their lives. One of the factors that influences the low social adjustment of teenagers is the role of mass media. The use of technological advances also reduces opportunities to interact with people within their social distance. The goal that researchers want to achieve in this study is to find out whether there is a relationship between social adjustment and social media addiction in adolescents. The measuring instrument used in this research consists of two scales, namely the social media addiction scale and the social adjustment scale. The sample in this research were students at SMP 17 August 1945 Surabaya. The sampling technique in this study used a quota sampling technique whose number was determined using the Krecjie table so that 162 subjects were obtained. Data analysis used Spearman Rho, the results showed there was no relationship between social media addiction and social adjustment.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Addiction, Social Media, Social Adjustment, Adolescents</em></p> <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p> <p><em>Penyesuaian remaja dengan lingkungan sosialnya diperoleh melalui proses belajar dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, dengan memperhatikan tuntutan dan harapan sosial, sehingga remaja dapat merasakan kepuasan pada hidupnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penyesuaian sosial remaja adalah yaitu peranan media massa. Pemanfaatan kemajuan teknologi juga mengurangi kesempatan untuk saling berinteraksi dengan orang-orang dalam jarak sosial mereka. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah u</em><em>ntuk mengetahui apakah ada hubungan antara penyesuaian sosial dan adiksi media sosial pada remaja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu skala adiksi media sosial dan skala penyesuaian sosial. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa di SMP 17 Agustus 1945 Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling </em><em>yang ditetapkan jumlahnya menggunakan bantuan tabel Krecjie sehingga diperoleh 162 subjek. Analisis data menggunakan Spearman Rho, yang hasilnya menunjukkan tidak adanya hubungan antara adiksi media sosial dengan penyesuaian sosial.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>Adiksi, Media Sosial, Penyesuaian Sosial, Remaja<strong>.</strong></em></p> Olifia Fifin Erfianti ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Self efficacy terhadap quarter life crisis pada mahasiswa https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10461 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </em></strong><em>The aim of this study is to analyze the relationship between self-efficacy and quarter-life crisis among students at the 17 Agustus 1945 University in Surabaya. The sampling method used in this study is purposive sampling, where the researcher sets the criteria that the respondents must be active students from the 2020 cohort who are preparing their theses. Data were obtained from 294 students from the 2020 cohort at the 17 Agustus 1945 University in Surabaya who were in the process of writing their theses. This study obtained a correlation value of -0.265 using the Spearman’s Rho analysis technique with the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) version 25 for Windows. The hypothesis stating that there is a negative relationship between self-efficacy and quarter-life crisis among students is accepted in this study. This means that the higher the level of self-efficacy a student has, the lower the likelihood of experiencing a quarter-life crisis.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan&nbsp;penelitian ini adalah menganalisis adanya hubungan antara <em>Self efficacy</em> dengan <em>Quarter life crisis</em> pada mahasiswa Universitas 17 Agutus Surabaya. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana peneliti menetapkan kriteria bahwa responden harus merupakan mahasiswa aktif angkatan 2020 yang sedang menyiapkan skripsi. Data diperoleh 294 mahasiswa angkatan 2020 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang memprogram skripsi. Penelitian ini memperoleh nilai korelasi -0,265 menggunakan teknik analisis Spearman’s Rho dengan program Statistic for Social Science for windows (SPSS) versi 25 IBM for Windows. Dalam penelitian ini, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat self-efficacy dengan tingkat quarter-life crisis pada mahasiswa dapat diterima. Artinya, semakin tinggi tingkat self-efficacy yang dimiliki mahasiswa, maka kemungkinan mengalami quarter-life crisis akan semakin rendah.</p> Amila Suci Wulandari Suroso Suroso Isrida Yul Arifiana ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Prokrastinasi akademik mahasiswa: Bagaimana peranan regulasi diri dalam belajar dan dukungan sosial? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10463 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The aim of this research is to comprehend the correlation between self-regulation in the learning process and social support in relation to the academic procrastination tendencies among students. This study employs a quantitative approach with a correlational design. The research sample includes all active students at Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, and the sampling method utilized is quota sampling. The research instruments consist of three psychological scales, namely the Tuckman Procrastination Scale (TPS), the self-regulation in learning scale, and The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). The results of the multiple regression analysis reveal a significant correlation between self-regulation in learning and social support with the level of academic procrastination among students. Partial test results between self-regulation in learning and academic procrastination indicate a significant negative relationship. Similarly, partial test results between social support and academic procrastination also show a significant negative relationship. In other words, higher levels of self-regulation in learning and social support are associated with lower levels of academic procrastination.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> academic procrastination; self regulation in learning; social support</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami korelasi antara regulasi diri dalam proses belajar dan dukungan sosial terhadap kecenderungan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian ini mencakup seluruh mahasiswa aktif di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode quota sampling. Instrumen penelitian terdiri dari tiga skala psikologi, yaitu Tuckman Procrastination Scale (TPS), skala regulasi diri dalam belajar, dan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi diri dalam belajar dan dukungan sosial dengan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Hasil uji parsial antara regulasi diri dalam belajar dengan prokrastinasi akademik menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan; hasil uji parsial antara dukungan sosial dan prokrastinasi akademik juga menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan dengan kata lain, semakin tinggi regulasi diri dalam belajar dan dukungan sosial maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> dukungan sosial; prokrastinasi akademik; regulasi diri dalam belajar</em></p> Elvira Nur Aisha Andik Matulessy Suhadianto Suhadianto ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kecenderungan kecanduan media sosial : Adakah peran self-disclosure dan interpersonal trust ? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10470 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>This research aims to determine the relationship between self-disclosure and interpersonal trust and social media addiction in generation z. Addiction to social media makes users think about online activities even though they are offline, making social life unconducive. This research used quantitative methods involving a population of 1,440 high school students in Sukodono sub-district, Sidoarjo. The subjects of this research consisted of 271 teenage high school students aged 15-19 years, who were selected using purposive sampling. Data were collected using a Likert scale, with instruments using Griffiths' (2000) social media addiction scale, DeVito's (2011) self-disclosure theory scale and Rotternberg's (2010) interpersonal trust scale. Multiple linear regression analysis shows that there is a simultaneous relationship between self-disclosure and interpersonal trust and the tendency to become addicted to social media.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Tendency to be addicted to social media; self-disclosure; interpersonal trust</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara <em>self-dsiclosure </em>dan <em>interpersonal trust </em>dengan kecandaun media sosial pada generasi z. Kecanduan media sosial menjadikan penggunanya memikirkan aktivitas online meskipun sedang ofline, kehidupan sosial menjadi tidak kondusif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan populasi sebanyak 1.440 siswa-siswi sma di kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Subjek penelitian ini terdiri dari 271 remaja siswa-siswi sma berusia 15-19 tahun, yang dipilih secara <em>purposive sampling. </em>Pengumpulan data menggunakan skala likert, dengan instrument menggunakan skala kecanduan media sosial teori Griffiths (2000), skala <em>self-disclosure </em>teori DeVito (2011) dan skala <em>interpersonal trust </em>teori Rotternberg (2010). Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan simultan antara <em>self disclosure </em>dan <em>interpersonal trust </em>dengan kecenderungan kecanduan media sosial.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Kecenderungan kecanduan media sosial; self disclosure; interpersonal trust </em></p> Ghama Ilham Ardiansyah Dyan Evita Santi Aliffia Ananta ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kecemasan sosial dewasa awal: Adakah peran kecenderungan kecanduan media sosial dan body dissatisfaction ? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10471 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>This research aims to determine the relationship between social media addiction tendencies and body dissatisfaction with social anxiety in early adulthood. Social anxiety refers to the behavior of withdrawing from social environments, referring to nervous behavior when meeting other people. This research used quantitative methods involving a population of 81,790 students who were studying at tertiary institutions in Sukolilo District involving 12 universities. The research subjects consisted of 271 early adult students, aged 18-25 years, who were selected by accidental sampling. Data were collected using a Likert scale, with instruments using the social anxiety scale of La Greca &amp; Lopez theory, the social media addiction tendency scale of Griffiths theory, and the body dissatisfaction scale of Rosen &amp; Reiter theory. Multiple linear regression analysis shows that there is a simultaneous relationship between social media addiction tendencies and body dissatisfaction with social anxiety. Partially, a positive relationship was found between the tendency to be addicted to social media and social anxiety, as well as body dissatisfaction and social anxiety.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Social anxiety; social media addiction tendencies; body dissatisfaction</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kecenderungan kecanduan media sosial dan <em>body dissatisfaction </em>dengan kecemasan sosial pada dewasa awal. Kecemasan sosial merujuk pada perilaku menarik diri dari lingkungan sosial, merujuk pada perilaku gugup bertemu orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan populasi sebanyak 81.790 mahasiswa yang sedang menempuh perguruan tinggi di Kecamatan Sukolilo dengan melibatkan 12 Universitas. Subjek penelitian terdiri dari 271 mahasiswa dewasa awal, berusia 18-25 tahun, yang dipilih secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan skala likert, dengan instrument menggunakan skala kecemasan sosial teori La Greca &amp; Lopez, skala kecenderungan kecanduan media sosial teori Griffith, dan skala <em>body dissatisfaction </em>teori Rosen &amp; Reiter. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan simultan antara kecenderungan kecanduan media sosial dan <em>body dissatisfaction </em>dengan kecemasan sosial. Secara parsial, ditemukan hubungan positif antara kecenderungan kecanduan media sosial dan kecemasan sosial, serta <em>body dissatisfaction </em>dengan kecemasan sosial.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Kecemasan sosial; kecenderungan kecanduan media sosial;body dissatisfaction </em></p> Farikha Aslamiyah Dyan Evita Santi Aliffia Ananta ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir ditinjau dari self efficacy https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10475 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>The first step to entering the world of work requires students to be able to develop their abilities as a provision to be ready to compete in getting the desired job according to their respective fields of study. One of the factors that influence work readiness in individuals is self-efficacy which will direct students to recognize their own abilities so that they have the confidence to be able to get a job. The stronger the positive assessment zof final year students regarding their abilities, the greater the chance of getting a job. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and work readiness in final year students. This type of research uses a quantitative approach with correlational methods. Sampling using quota sampling technique. The subjects of this research were final year students from the University of 17 August 1945 Surabaya with the number determined using the Krejcie table so that 291 students were obtained. Data analysis used Spearman Rho, the results showed a relationship between self-efficacy and&nbsp;work&nbsp;readiness. </em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p> <p>Langkah awal untuk memasuki dunia kerja menuntut mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki sebagai bekal kesiapan bersaing dalam memperoleh pekerjaan yang diinginkan sesuai bidang studi masing-masing. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada individu adalah efikasi diri yang akan mengarahkan mahasiswa mengenal kemampuan dirinya sehingga muncul keyakinan untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Semakin kuat penilaian positif mahasiswa tingkat akhir memandang kemampuan dirinya maka peluang untuk memperoleh pekerjaan akan semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara <em>self efficay</em> dengan kesiapan kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>quota sampling</em>. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan jumlahnya yang ditetapkan menggunakan tabel <em>Krejcie</em> sehingga diperoleh 291 mahasiswa. Analisis data menggunakan <em>Spearman Rho</em>, yang hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara <em>self efficacy</em> dengan kesiapan kerja.</p> Nur Aulia Rochmah ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Change-oriented organizational citizenship behavior (OCB-CH) pada karyawan: Bagaimana peran organizational trust? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10477 <p><em>This study aims to determine the relationship between Organizational Trust and Change-oriented Organizational Citizenship Behavior (OCB-CH) in CV employees. X. This study uses quantitative research with the entire population of CV. X in Sidoarjo totaling 90 respondents. The data collection instrument in this study used a likert scale consisting of an Organizational Trust scale and a Change-oriented Organizational Citizenship Behavior (OCB-CH) scale. The data analysis technique used, namely product moment correlation test analysis. Based on the results of data analysis, there is a significant positive relationship between Organizational Trust and Change-oriented Organizational Citizenship Behavior (OCB-CH) in employees. That is, the higher the Organizational Trust, the higher the Change-oriented Organizational Citizenship Behavior (OCB-CH) owned by employees.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara <em>Organizational Trust</em> dengan <em>Change-oriented Organizational Citizenship Behavior </em>(OCB-CH) pada karyawan CV. X. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan keseluruhan populasi CV. X di Sidoarjo berjumlah 90 responden. Instrumen pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala likert yang terdiri dari skala <em>Organizational Trust</em> dan skala <em>Change-oriented Organizational Citizenship Behavior</em> (OCB-CH). Teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis uji korelasi <em>product moment</em>. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara <em>Organizational Trust</em> dengan <em>Change-oriented Organizational Citizenship Behavior</em> (OCB-CH) pada karyawan. Artinya, semakin tinggi <em>Organizational Trust</em> maka semakin tinggi pula <em>Change-oriented Organizational Citizenship Behavior</em> (OCB-CH) yang dimiliki karyawan.</p> <p>&nbsp;</p> Nabila Tiara Anggar Siwi Purwanto Diah Sofiah Yanto Prasetyo ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Dampak Kecemasan Pada Bimbingan Karir Dan Adversity Quotient https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10494 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>The feeling of anxiety felt by grade 12 vocational school students who do not continue to college must compete to find work with a lack of experience and limited job opportunities, whether external roles such as career guidance at school have an important role or whether it is an internal role such as the adversity quotient that plays a role. or important influence. This research aims to find out whether career guidance and adversity quotient have an important relationship with anxiety. This research used a quantitative approach with subjects of 145 vocational school students. In this study, there was no relationship between anxiety and career guidance, while anxiety had a relationship with the adversity quotient. The feeling of anxiety felt by grade 12 vocational school students is a natural feeling felt by students who are about to graduate. Influence on oneself such as the adversity quotient plays a very important role in reducing feelings of anxiety compared to outside help such as career guidance assistance.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Adversity Quotient, Career Guidance, Anxiety</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Perasan cemas yang dirasakan oleh siswa kelas 12 SMK yang tidak melanjutkan ke bangku kuliah harus bersaing mencari pekerjaan dengan minimnya pengalaman dan sempitnya lapangan pekerjaan, peran luar seperti bimbingan karir yang dilakukan disekolah apakah memiliki peran penting atau justru peran dari dalam diri seperti adversity quotient yang berperan atau berpengaruh penting. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bimbingan karir dan adversity quotient dengan kecemasan memiliki hubungan yang penting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek 145 siswa SMK. Pada penelitian ini tidak adanya hubungan antara kecemasan dengan bimbingan karir, sedangakan kecemasan memiliki hubungan dengan adversity quotient. Perasaan cemas yang dirasakan oleh siswa SMK kelas 12 adalah perasaan wajar yang diraskan oleh siswa yang akan lulus pengaruh pada diri sendiri seperti adversity quotient sangat berperan penting dalam mengurangi rasa cemas dibandingkan bantuan dari luar seperti bantuan bimbingan karir.</em></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Adversity Quotient, Bimbingan Karir, Kecemasan</p> <p>&nbsp;</p> Vione Sal Sabilla I. V Sahat Saragih Eko April Ariyanto ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Kecenderungan Perilaku Seks Bebas pada Remaja : Apakah ada Peranan Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Media Sosial? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10500 <p>Teenagers easily access things they are looking for, including information about sexuality, which makes them vulnerable to negative impacts if not handled wisely. Information from social media is easily accessible to teenagers, making them susceptible to negative influences. This research aims to determine whether there is a relationship between self-control and the intensity of social media use with the tendency for risky sexual behavior in adolescents. This study uses a quantitative approach. The population in this study is 1,686 students from SMK (X) Surabaya. The participants in this study were 268 students from SMK (X) Surabaya using purposive sampling technique. The research instrument uses a Likert scale, and the data analysis method used is multiple regression with the assistance of IBM SPPSS version 25.0 for windows. The results of the study show that the simultaneous test shows a significance value of 0.000 (p &lt;0.05). This means that self-control and the intensity of social media use are significantly related simultaneously to the tendency for risky sexual behavior. The partial test obtained a score of t = -8.343, indicating a negative relationship between self-control and the tendency for risky sexual behavior with a significant score of 0.00 (p &lt;0.05). Meanwhile, the partial test obtained t = 14.611 with a significant score of 0.00 (p &lt;0.05), indicating a significant positive relationship between the intensity of social media use and the tendency for risky sexual behavior.</p> <p>Keywords: Self-Control, Intensity of Social Media Use, Propensity for Promiscuous Sexual Behavior.</p> <p>Remaja dengan mudah mengakses hal yang ingin dicarinya salah satunya tetang seksualitas yang membuat remaja rentan akan dampak negatif jika tidak dilakukan dengan bijak. Informasi dari media sosial dengan mudah diakses remaja, sehingga remaja rentan terpengaruh buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dan intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan perilaku seks bebas pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 1.686 SMK (X) Surabaya. Partisipan penelitian ini berjumlah 268 siswa-siswi SMK (X) Surabaya dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan skala likert, metode untuk analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dengan bantuan IBM SPPSS versi 25.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji simultan menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p&lt;0,05). Artinya bahwa kontrol diri dan intensitas penggunaan media sosial berhubungan signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap kecenderungan perilaku seks bebas. Uji parsial diperoleh skor t= -8,343 terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecenderungan perilaku seks bebas dengan skor signifikan sebesar 0,00 (p&lt;0,05). Sedangkan uji parsial diperoleh t= 14,611 dengan skor signifikan sebesar 0,00 (p&lt;0,05) terdapat hubungan positif yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kecenderungan perilaku seks bebasdan jelas.</p> <p>Kata kunci: Kontrol Diri, Intensitas Penggunaan Media Sosial, Kecenderungan Perilaki Seks Bebas.</p> Nova Ramadhona ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Regulasi Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Korban Bullying di Sekolah https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10516 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan penyesuaian diri pada remaja korban <em>bullying</em>. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan responden sebanyak 274. Teknik pengambilan sample ini menggunakan <em>purposive sampling </em>dan alat ukur yang digunakan menggunakan skala regulasi emosi dan penyesuaian diri. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan <em>product moment </em>yang dibantu dengan SPSS 25 <em>for windows. </em>Hasil korelasi product moment sebesar 0,667 dengan signifikasi p = 0,000 (p&lt;0,05) yang berarti terdapat hubungan yang positif antara regulasi emosi dengan penyesuaian diri pada remaja korban <em>bullying. </em>Artinya semakin tinggi regulasi emosi maka akan tinggi juga penyesuaian diri begitu juga sebaliknya, semakin rendah regulasi emosi, maka akan semakin rendah pula penyesuaian diri remaja korban <em>bullying.</em></p> Firdausy Amelia Mutawaffifa ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1 Penyesuaian Diri Perempuan Menikah Muda: Peran Kematangan Emosi dan Dukungan Sosial https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jiwa/article/view/10419 <p>Pernikahan pada usia muda, yakni pernikahan yang dilakukan&nbsp; dalam rentang usia 16 – 19 tahun, memerlukan persiapan yang komprehensif, terutama dalam menghadapi kehidupan bersama pasangan. Pernikahan pada usia muda dapat menjadi tantangan bagi mereka yang belum siap menghadapi tugas perkembangan dewasa. Fokus penelitian ini adalah pada perempuan yang menikah pada usia muda dan bagaimana kematangan emosi serta dukungan sosial mempengaruhi penyesuaian diri mereka dalam pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen untuk melihat hubungan antar variabel. Penelitian melibatkan 215 perempuan menikah muda di Surabaya dengan menggunakan teknik non probability sampling dan Accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dirancang untuk mengukur tingkat kematangan emosi, dukungan sosial, dan penyesuaian diri dalam pernikahan. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data, menunjukkan hubungan simultan yang sangat signifikan antara kematangan emosi, dukungan sosial, dan penyesuaian diri. Hubungan positif sangat signifikan ditemukan antara kematangan emosi dan penyesuaian diri, serta dukungan sosial dan penyesuaian diri. Disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah semakin tinggi tingkat kematangan emosi, maka semakin baik penyesuaian diri. Selain itu,juga semakin tinggi tingkat dukungan sosial, maka semakin baik penyesuaian diri. Sebaliknya, penurunan variabel kematangan emosi dan dukungan sosial dapat berpengaruh negatif terhadap penyesuaian diri dalam konteks pernikahan pada usia muda.</p> Annyza Harnit Putri Amanda Pasca Rini Nindia Pratitis ##submission.copyrightStatement## 2024-04-22 2024-04-22 2 1