Mezurashii: Journal of Japanese Studies https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii <p style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12.6px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;"><strong>Mezurashii: Journal of Japanese Studies</strong> is a biannual peer-reviewed, open-access journal published by the Faculty of Cultural Science, University of 17 Agustus 1945 Surabaya. The journal encourages original articles on various issues within Japanese Studies, which include but are not limited to linguistics, literature, and culture. <strong>Mezurashii: Journal of Japanese Studies</strong> accepts to publish a balanced composition of high-quality theoretical or empirical research articles, comparative studies, case studies, review papers, exploratory papers, and book reviews. All accepted manuscripts will be published either online and in printed journal.</span></p> en-US <p>Authors publishing in the Journal will be asked to sign a Copyright Assignment Form. In signing the form, it is assumed that authors have obtained permission to use any copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the conditions outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. Articles cannot be published until a signed form has been received.It is a condition of publication that authors assign copyright or license the publication rights in their articles, including abstracts, to emailÂ&nbsp;<a href="mailto:jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id">jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id</a>. . This enables us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in print and electronic formats as appropriate.</p> jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id (Luluk Ulfa Hasanah) jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id (Mezurashii Team) Mon, 20 May 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 SAMPUL DAN DAFTAR ISI https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11236 Jurnal Mezurashii ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11236 Mon, 20 May 2024 00:00:00 +0000 Cerita Rakyat Kaguya Hime dan Timun Emas : Sastra Bandingan https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/9357 <p>Dalam karya sastra jepang terdapat cerita rakyat Kaguya Hime yang di perkenalkan atau di ceritakan pada zaman heian, Kaguya Hime adalah seorang anak yang di temukan dalam sebuah bambu, Kaguya Hime juga memiliki judul lain yaitu Taketori monogatari. Sedangkan dalam karya sastra Indonesia terdapat cerita rakyat yang memiliki kemiripan yaitu cerita rakyat Timun Emas. Penelitian ini berfokus pada teori strukturalisme di Cerita rakyat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisi dan mendeskripsikan apa saja perbandingan cerita rakyat Kaguya Hime dan Timun Emas. Penelitian ini memakai pendekatan Strukturalisme, jenis penelitian deskriptif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data studi pustaka. Dari hasil dari penelitian ini di temukan unsur persamaan dan perbedaan tema sertta amanat pada cerita rakyat Kaguya Hime dan Timun Emas.</p> <p>Kata kunci: <em>Sastra</em> <em>Bandingan, Cerita Rakyat</em><em>, </em><em>Kaguya Hime</em><em>,</em><em> Timun Mas, Strukturalisme</em><em>.</em></p> Tegar Pramudi Parendra, Eva Amalijah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/9357 Mon, 20 May 2024 03:14:37 +0000 Pengungkapan Gagasan Dekonstruksi Terhadap Idealisme Pendidikan Jepang dalam Drama Ore No Sukāto, Doko Itta? https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10610 <p>Tujuan penelitian ini adalah menguraikan gagasan dekonstruksi idealisme pendidikan yang terkandung dalam drama <em>Ore no Sukāto, doko Itta?</em>. Alasan penelitian ini dilakukan adalah karena menurut Masatoshi (2019), saat ini Jepang dinilai sedang mengalami stagnasi dalam bidang pendidikan, sehingga diperlukanlah sebuah gagasan baru terhadap idealisme pendidikan supaya dapat berjalan ke arah kemajuan. Maka dipilihlah drama Ore no Sukāto, doko itta? sebagai objek, yang banyak menampilkan sudut pandang baru tentang pendidikan melalui tokoh utama bernama Harada Nobuo. Teori yang digunakan adalah teori dekonstruksi Jacques Derrida. Dengan menggunakan teori dekonstruksi inilah penulis menganalisis data dengan cara mengumpulkan berbagai oposisi biner dalam lingkup pendidikan yang muncul dalam drama tersebut, kemudian penulis mencari oposisi hierarkis yang terkandung di dalamnya, dan yang terakhir adalah penghapusan cara berpikir yang terbingkai dalam oposisi hierarkis. Dari hasil analisis, ditemukan dua bentuk dekonstruksi yaitu dekonstruksi idealisme pendidikan dan dekonstruksi citra guru. Dalam dekonstruksi idealisme pendidikan, terdapat dekonstruksi nilai maskulin &amp; feminin, keteraturan &amp; kebebasan, hukuman &amp; perlindungan, bekerja &amp; istirahat, dan konsekuensi &amp; pengampunan. Sementara dalam dekonstruksi citra guru Dan juga dalam pengungkapan gagasan dekonstruksi citra guru dalam drama ini, diperlihatkan melalui tindakan yang terlihat negatif, namun sebenarnya terdapat hal lain yang diprioritaskan dalam tindakan tersebut.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Dekonstruksi; Guru; Oposisi Biner; <em>Ore no Sukāto, doko itta?</em>; Pendidikan Jepang</p> Girang Indra Waskita, Pika Yestia Ginanjar, Budi Rukhyana ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10610 Thu, 30 May 2024 00:00:00 +0000 Implications of Ba and the Application of Hourensou as a Style of Work Communication in Japan: a Case Study of Carl Jido Club Nishikigaoka https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10545 <table width="974"> <tbody> <tr> <td width="974"> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi <em>ba </em>(tempat atau ruang sosial) dalam penciptaan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis serta penerapan gaya komunikasi kerja <em>hourensou</em> (singkatan dari tiga kata dalam bahasa Jepang: <em>houkoku</em> yang berarti "melaporkan", <em>renraku</em> yang berarti "berhubungan", dan <em>soudan</em> yang berarti "berkonsultasi") yang digunakan sebagai metode penyelesaian masalah di <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan dianalisis secara interaktif. Data penelitian diambil dari hasil observasi langsung di <em>Carl Jido Club Nishikigaoka </em>dan wawancara dengan informan kunci yang merupakan guru yang dilaksanakan pada November 2022. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan terciptanya <em>ba</em> dalam lingkungan kerja mendorong guru-guru di <em>Carl Jido Club Nishikigaoka </em>menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan budaya. Selain itu, visi misi dari <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> juga menumbuhkan sikap persaudaraan antar guru sehingga memastikan lancarnya komunikasi dengan satu sama lain. Penciptaan <em>ba</em> dalam lingkungan kerja <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> terbukti memberikan dampak positif terhadap keterbukaan dan efisiensi kerja para guru <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em>. Gaya komunikasi kerja <em>hourensou </em>juga berhasil dilaksanakan dengan efektif sehingga masalah-masalah yang muncul dapat dikomunikasikan dengan baik. Hal ini membuat kinerja guru <em>Carl Jido Club Nishikigaoka </em>menjadi meningkat dan menambah pengalaman mereka sehingga lebih siap dalan menghadapi masalah yang akan muncul kedepannya.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong><strong>:</strong> <em>Ba, Budaya Kerja, Gaya Komunikasi, Hourensou, Jepang</em></p> <table width="974"> <tbody> <tr> <td width="974"> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>The purpose of this study is to determine the implications of <em>ba</em> (place or social space) in the creation of an inclusive and harmonious work environment and the application of the work communication style <em>hourensou</em> (abbreviation of three Japanese words: <em>houkoku</em> meaning "to report", <em>renraku</em> meaning "to relate", and <em>soudan</em> meaning "to consult") used as a problem-solving method at <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em>. The method used in this research is the qualitative method and analyzed interactively. The research data was taken from direct observation data at <em>Carl Jido Club Nishikigaoka </em>and interviews with key informants who are teachers conducted in November 2022. The results of this study show that creating <em>ba</em> in the work environment encourages teachers at <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> to be more open to cultural differences. In addition, the vision and mission of <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> also foster a brotherly attitude among teachers, ensuring smooth communication with each other. The creation of <em>ba</em> in the work environment of <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> has been shown to positively impact the openness and work efficiency of the teachers of <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em>. <em>Hourensou</em> is also successfully implemented effectively so that the problems that arise can be communicated well. This has improved the performance of <em>Carl Jido Club Nishikigaoka</em> teachers and increased their experience so that they are better prepared to deal with problems that will arise in the future.</p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Ba, Communication Style, Hourensou, Japan, Work Culture</em></p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> Giovanni Kevin Yerikho, Putri Elsy ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10545 Tue, 04 Jun 2024 00:00:00 +0000 Ketidaklangsungan Ekspresif dalam Lagu Pretender Karya HIGE DANdism: Kajian Semiotika Riffaterre https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10466 <p>This study aims to analyze the meaning of the word “pretender” in the song <em>Pretender</em> by HIGE DANdism. This research uses descriptive-qualitative methods with literature techniques, non-interactive, and listening methods. The lyrics in the song entitled <em>Pretender</em> are written in Japanese. Through descriptive analysis techniques, 7 data were found in the <em>Pretender</em> song lyrics. Based on the results and discussion, it can be concluded that expressive indirectness in Riffaterre's semiotic theory can explore the implied meaning in song. These implied meanings are characterized by displacement of meaning in the form of similes, hyperbole and metaphors; The distortion of meaning that appears in this song is in the form of ambiguity; and the creation of meaning in the form of homologue i.e the words <em>motto chigau</em> and <em>sou negattemo</em>. The indirectness of these expressions is used to reinforce the pretense of the character I (Me). Thus, the conclusion of this research is that the meaning of pretending in the <em>Pretender</em> song by HIGE DANdism is in accordance with the literal meaning, which is to show or express something that is inversely proportional to what is felt. So, hiding the true feelings.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Riffaterre semiotics, pretender, HIGE DANdism, expressive indirectness, song</p> Erika Selphie Damayanti, Mintarsih Mintarsih ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10466 Tue, 04 Jun 2024 00:00:00 +0000 Analisis Penggunaan Toritatejoshi dalam Bahasa Jepang pada Lirik Lagu Betelgeuse Karya Yuuri https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10180 <p>Bahasa di berbagai negara memiliki struktur pembetukan kalimat yang berbeda, Bahasa Jepang memiliki partikel yang sangat penting peranannya dalam pembentukan kalimat. Bahasa Indonesia memiliki partikel yang sangat terbatas dan tidak seluas bahasa Jepang. Partikel dalam bahasa Jepang disebut <em>joshi</em>. <em>Joshi</em> digolongkan sebagai <em>fuzokugo </em>yang berarti jenis kata yang tidak dapat berdiri sendiri atau disebut morfem terikat. <em>Joshi</em> terbagi menjadi lima jenis yaitu (1) <em>kakujoshi, </em>(2) <em>teidaijoshi, </em>(3) <em>toritatejoshi, </em>(4) <em>setsuzokujoshi, </em>dan (5) <em>shuujoshi</em>. Artikel ini membahas salah satu jenis joshi yaitu <em>toritatejoshi</em> yang berasal dari teori Masuoka &amp; Takubo, didukung dengan teori pendukung dari Isao Iori. Sumber data penelitian ini diambil dari lirik lagu <em>Betelgeuse</em> karya Yuuri. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat sebagai pembelajar bahasa Jepang mengetahui komponen dan penggunaan <em>toritatejoshi</em> dalam kalimat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam lirik lagu <em>Betelgeuse</em> karya Yuuri terdapat sebelas kalimat yang memiliki unsur partikel berjenis <em>toritatejoshi</em>. Kesebelas kalimat tersebut memiliki empat partikel yang termasuk <em>toritatejoshi </em>yaitu は、も、だって、dan まで.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>Hinshi, Fuzokugo, Joshi, Toritatejoshi</em></p> Siti Sabi'a, Luluk Ulfa Hasanah, Ruth Yunita Putri Sianipar ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10180 Wed, 05 Jun 2024 00:00:00 +0000 Analisis Keishou Dalam Anime Spirited Away Karya Hayao Miyazaki Kajian Sosiolinguistik https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10350 <p>Penilitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengguanaan <em>keishou </em>yang terdapat dalam <em>anime Spirited Away </em>karya <em>Hayao Miyazaki.</em> Peneliti tertarik meneliti <em>keishou </em>karena <em>keishou </em>terdapat berbagai macam dan penggunaannya dapat berubah tergantung status lawan bicara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik yang berdasarkan faktor sosial. Factor sosial tersebut diantaranya, status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, agama, jenis kelamin, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk menambah pengetahuan peneliti dan pembaca tentang penggunaan <em>keishou</em> dalam interaksi sosial masyarakat Jepang menggunakan objek kajian <em>anime</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitaif. Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini menggunakan teknik simak dan&nbsp; catat. Hasil penelitian ini teridentifikasi 3 data yang menggunakan <em>keishou -sama, </em>yang penggunaanya berdasarkan status soial dan konteks pembicaraan<em>.</em></p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> sosiolinguistik, Ragam bahasa, <em>keishou, </em>spirited away</p> Rinda Anggraini, Rahadiyan Duwi Nugroho ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/10350 Fri, 28 Jun 2024 02:39:21 +0000 Japanese Teacher’s Perception of The Book Nihongo Dekiru https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11023 <p>Textbooks are one of the factors that support the success of a learning process. With textbooks, students can understand the material being studied. On the other hand, textbooks can motivate teachers to increase their creativity in making teaching materials, so that the learning process becomes more meaningful. This research aims to determine Japanese language teachers' perceptions of the completeness of the Nihongo Dekiru book material. The Nihongo Dekiru book is a Japanese language textbook used by Muhammadiyah 3 Wage Elementary School students. This book consists of five volumes which are integrated with the previous volumes. The method used is descriptive qualitative using interview and observation techniques. The results were 1) no book instructions and evaluations were found in each book volume, 2) there were almost no learning outcomes in each book volume, and 3) supporting information, exercises, and work instructions were found in each book (teacher interviews were included in the discussion).</p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Japanese Student Book</em>, <em>Nihongo Dekiru</em>, <em>Teacher’s Perception</em></p> Suhartawan Budianto, Isnin Ainie, Desy Irmayanti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11023 Fri, 28 Jun 2024 02:59:46 +0000 Japanese Culture Studies in the Frame of Freedom to Learn through Gakujutsusōgōka https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11034 <p><strong>Abstract</strong></p> <p>This paper examines problem solving in the field of improving the quality of Japanese cultural studies research in the Freedom to Learn frame. By comprehensive study, that specific to say academics of Japanese cultural studies after and the Independent Campus-Freedom to Learn policy which was implemented at the Department of Japanese Literature in University of 17 August 1945 Surabaya, I will reveal the transformation and dynamics of academia as an effort to respond the challenges and opportunities in the development knowledge of science through improving the quality of research. In this context, the social order has changed due to the implementation of health-oriented policies. Then Universities are also required to prepare concepts of appropriate knowledge and technology that are beneficial to industry and government. The method will be used literature review with comparative approach. The analysis will focus on the dynamics of Japanese cultural studies academics in the Department of Japanese Literature by improving the quality of their research in universities and their efforts to fulfill the demands of the Independent Campus-Freedom to Learn policy. The result is contribution of knowledge related methodological adjustments to improve the quality of research in the field of Japanese cultural studies through <em>gakujutsusōgōka</em> or collaborations with cross-disciplinary. In addition, this paper provides a contribution on how academics of Japanese cultural studies in universities have strategies in recording as well as providing references related to finding solutions and innovations in their efforts to make peace with the situation during the crisis and post-crisis.</p> Zida Wahyuddin ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11034 Fri, 28 Jun 2024 03:43:11 +0000 Kriteria Diagnostik PTSD Tokoh Utama Setsuko dalam Anime Hotaru no Haka Karya Isao Takahata https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11000 <p>Setiap manusia memiliki ragam bentuk reaksi yang berbeda saat mengalami suatu peristiwa. Salah satunya adalah peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis yang dialami individu dapat memicu adanya stres sehingga menyebabkan munculnya <em>Post-Traumatic Stress Disorder</em> (PTSD). Anime <em>Hotaru no Haka</em> karya Isao Takahata menceritakan tentang tokoh utama Setsuko yang menunjukkan gejala PTSD dikarenakan peristiwa traumatis perang antar negara yang menyebabkan kematian keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan tinjauan teori PTSD dalam DSM-5 yang diterbitkan oleh APA. Permasalahan yang diangkat ialah mengenai kriteria diagnostik peristiwa traumatis dan gejala PTSD pada tokoh utama Setsuko. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan dokumentasi teks yang diambil dari dialog dan monolog, serta tangkapan layar sebagai penguat untuk mengungkapkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam bentuk kata. Pada kasus PTSD usia kurang dari 6 tahun, DSM-5 mengatakan bahwa terdapat 3 kriteria diagnostik peristiwa traumatis yang menjadi penyebab munculnya gejala PTSD yang terdapat 4 kategori gejala dengan masing-masing mempunyai ciri-ciri sebagai pembuktian munculnya gejala gangguan. Hasil penelitian yang ditemukan pada tokoh utama Setsuko yang berusia 4 tahun telah mengalami seluruh kriteria diagnostik peristiwa traumatis yaitu mengalami perang, menyaksikan kematian korban perang, dan mengetahui kematian keluarga akibat perang. Hal tersebut membuat Setsuko mengalami tiga gejala PTSD berupa gejala intrusi, perubahan negatif dalam kognisi, serta perubahan gairah dan reaktivitas.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kriteria Diagnostik, Peristiwa Traumatis, Gejala, PTSD, DSM-5</p> Siti Sabi'a, Novi Andari ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/mezurashii/article/view/11000 Fri, 28 Jun 2024 04:09:08 +0000