PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISME DI KABUPATEN BANYUWANGI

  • Hary Priyanto

Abstract

Pancasila as the ideology of the Indonesian Nation is often questioned and justified as a policy tool that is subordinate, subdued, and side with globalization that succeeds in shaping aspects of life, such as: technology, perspective, and pragmatic behavior. Gradually, the distrust of Pancasila ideology has an impact on the shift in values, namely radicalism. In history series, Banyuwangi District has radicalism seeds, namely: (1) in 1987, massacre of 20 people by a farmer; (2) in 1998, the massacre of 389 147 people suspected of dukun santet; (3) December 2014, the arrest of Kebalenan residents for involvement in terror activities; (4) February 2018, the arrest of Kandangan villagers for attacking the church congregation of St. Lidwina Church, Yogyakarta; (5) February 2018, Benculuk villagers caught in Poso due to terror activities; (6) The perpetrators of the suicide boom on May 13, 2018 in Surabaya are Muncar residents, (7) May 15, 2018, Banyuwangi residents arrested in Pandaan, Pasuruan, due to suicide boom in Surabaya. To apply Pancasila as an intensive, systemic, and sustainable way of life by positioning thoughts, attitudes, behaviors as Pancasila subjects, it certainly needs to be initiated the question: what is the emergence of radicalism and terrorism in the community because it is not applicable communication aspect done by Banyuwangi Regency Government? Is there no support for human and budgetary aspects? Is the implementation disposition aspect in the case of early detection of radicalism and terrorism development in Banyuwangi Regency ineffective? Is there confusion in the bureaucratic structure of the structure? Keywords: Pancasila, Deradicalization Strategy, Banyuwangi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aji, Ahmad Mukri. (2013). Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia

(Analisis terhadap UU No.15 dan 16 Tahun 2003 Berdasarkan Teori

Hukum). Jurnal Cita Hukum, Vol. I, No. 1 Juni 2013, Hal. 57-74.

Dunn, William. (2000). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Edward III, George C. (1980). Implementing Public Policy. Washington DC:

Congressional Quarterly Press.

Galtung, Johan. (2003). Studi Perdamaian; perdamaian dan konflik, pembangunan

dan peradaban. Surabaya: Pustaka Eureka.

https://nasional.tempo.co/read/630461/densus-88-tangkap-terduga-teroris-dibanyuwangi

http://www.tribunnews.com/regional/2018/02/13/ditangkap-di-poso-rumahterduga-teroris-rizal-muzaki-di-banyuwangi-digeledah-densus-88

https://nasional.tempo.co/read/630461/densus-88-tangkap-terduga-teroris-dibanyuwangi

https://www.boombastis.com/kisah-wirjo-pembantai-gila-yang-pernah-bikingempar-banyuwangi/77671

https://news.detik.com/berita/4018708/wanita-pengebom-gereja-gki-surabayaberasal-dari-banyuwangi

https://radarbromo.jawapos.com/read/2018/05/15/73293/densus-88amankan-warga-pandaan-ini-benda-yang-diamankan-di-rumahnya

Islamy, Irfan. (2009). Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara.

Kartono, Kartini. (1990). Pengantar Methodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar

Maju.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (2013). Keputusan Bupati Banyuwangi

Nomor: 188/810/KEP/429.011/2013, Tentang: Pembentukan Komunitas

Intelejen Daerah Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi: Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (2013). Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor

Tahun 2013, Tentang: Ketertiban Umum Di Kabupaten Banyuwangi.

Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (2011). Peraturan Bupati Kabupaten

Banyuwangi, Nomor 60 Tahun 2011, Tentang: Rincian Tugas, Fungsi dan

Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi.

Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Priyanto, Hary Priyanto. (2014). Penanganan Konflik Sosial Di Kabupaten

Banyuwangi. Thesis. Jember: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Jember.

Rudito, B., Budimanta, A., & Prasetijo, A. (2004). Corporate Social Responsibility:

Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini . Jakarta: Indonesia

Center for Sustainable Development (ICSD).

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2004). Undang-undang Nomor 32 Tahun

, Tentang: Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sekretariat Negara Republik

Indonesia.

____. (2012). Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012, Tentang: Penanganan Konflik

Sosial. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

____. (2015). PP Nomor 2 Tahun 2015, Tentang: Penanganan Konflik Sosial. Jakarta:

BP. Cipta Jaya.

____. (2015). Permendagri RI Nomor 42 Tahun 2015, Tentang: Pelaksanaan

Koordinasi Penanganan Konflik Sosial. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

Simon, Fisher. (2001). Mengelola konflik: ketrampilan dan strategi untuk bertindak.

Jakarta: The British Council.

Soetarso. (1993). Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Sosial, dan Kebijakan Sosial.

Bandung: STKS.

Sulistiyani, Ambar Teguh. (2011). Memahami Good Governance Dalam Perspektif

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gava Media.

Tachjan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI.

BNPT. (2016). Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme - ISIS. Jakarta

Published
2018-10-23
Section
Articles