POTENSI PENAMBAHAN ANTOSIANIN PADA MINUMAN FUNGSIONAL BERBASIS KEDELAI TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

  • Enny Purwati Nurlaili Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Abstract

Ketahanan pangan serealia khususnya kedelai dan beras hitam dapat berfungsi sebagai pangan (minuman) fungsional di era adaptasi kebiasaan baru ini. Minuman fungsional berbasis ke dua bahan tersebut secara nyata dapat meningkatkan daya tahan dan memiliki pengaruh yang menyehatkan bagi tubuh. Tahapan penelitian ini diawali dengan ekstraksi fraksi beras hitam dan pembuatan soygurt kemudian dilanjutkan dengan penyiapan hewan coba dan pembuatan pakan. Duapuluh delapan ekor tikus Wistar jantan umur 2 bulan, terlebih dahulu diadaptasi selama 7 hari dan hanya diberi air deionisasi secara ad libitum, kemudian tikus dibagi menjadi 4 kelompok @ 7 ekor, dan dipelihara selama 4 minggu. Selama masa tersebut, dilakukan penimbangan berat badan per minggu. Kelompoknya yaitu kelompok 1 diberi makanan standar AIN-93M dan air deionisasi (Kontrol=K); Kelompok 2 diberi makanan standar AIN-93M dan soygurt yang diperkaya antosianin beras hitam pecah kulit (K1); Kelompok 3 diberi makanan standar AIN93M dan soygurt yang diperkaya antosianin beras hitam sosoh (K2) ; Kelompok 4 diberi makanan standar AIN-93M dan soygurt yang diperkaya antosianin bekatul beras hitam (K3). Pengambilan darah dilakukan melalui retroorbital flexus dan pada akhir penelitian dilakukan analisis untuk parameter profil eritrosit dan leukosit darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan berat badan dan efisiensi yang dimakan menunjukkan tidak beda nyata antar perlakuan. Juga untuk profil eritrosit dan leukosit darah menunjukkan tidak beda nyata antar perlakuan. Minuman fungsional berbasis kedelai yang difermentasi (soygurt) dan diberikan penambahan antosianin beras hitam (fraksinya), berpotensi sebagai pangan fungsional yang bermanfaat di era adaptasi kebiasaan baru ini. Kata kunci: antosianin, minuman fungsional, kedelai, ketahanan pangan, era kebiasaan baru

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brouillard, R. 1982. Chemical Structure of Anthocyanin. Di dalam P. Markakis (ed).

Anthocyanin as Food Colors. Academic Press, New York.

Cahyadi, W. 2007. Kedelai : Khasiat Dan Teknologi. PT. Bumi Aksara

Carmen, M. dan Siagian (2007): Pengaruh pemberian yogurt terhadap status nutrisi

pasien pra bedah kanker kolekteral dengan malnutrisi. UKI Press.

Harborne J. B. dan Grayer R. J. 1988. The Anthocyanins. Di dalam J. B. Harborne (ed).

The Flavonoids. Chapman and Hall, London.167

SEMINAR NASIONAL KONSORSIUM UNTAG Indonesia ke-2 Tahun 2020

ISBN : 978-623-96163-3-5

Heinnermen. J. 2003. Khasiat Kedelai Bagi Kesehatan Anda. Prestasi Pustaka Publisher.

Jakarta.

Hermana., Sutopo, D. dan Karmani, M. 1996. Aktivitas Enzim Hidrolik kapang Rhizopus

sp. Pada proses Fermentasi Tempe. The Journal of Nutrition and Food Research.

Jackman R. L. dan J. L. Smith. 1996. Anthocyanins and Betalains. Di dalam Hendry. G.

A. P dan J. D. Houghton (eds). Natural Food Colorants, Second Edition. Chapman

and Hall, London.

Kong, S. dan Lee, J. 2010. Short communication : Antioxidants in milling fractions of

black rice cultivars. Food Chemistry. 120: 278–281

Reeves, P.G., Neilsn, F.H. dan Fahey Jr, G.C. 1993. Purified Diet for LaboratoryRodents.

J. Nutr. 123: 1939-1951.

Siregar, S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminan. Penebar Swadaya, Jakarta

Timberlake, C. F. dan Bridle, P. 1997. The Anthocyanins. Di dalam J. B. Horborne (ed).

The Flavonoid. Chapman and Hall, London.

USAID. 2011. Technical Bulletin #07: Feed Conversion Ratio (FCR): How to calculate

it and how it is used. Phnom Penh, Cambodia

Wu, X., Beecher, G.R., Holden, J.M., Haytowitz, D.B., Gebhardt, S.E., Prior, R.I. 2006.

Concentration of Anthocyanins in Common Foods in the United States and

Estimation of Normal Consumption. J. Agric. Food. Chem. 54: 4069-4075.

Zhao, Y., B. M Martin, dan C. M. Weaver. 2005. Calcium Bioavailability of Calcium

Carbonate Fortified Soymilk LV.

Published
2021-04-13