TINJAUAN PERILAKU SOSIOLOGIS DAN EKONOMI INDUSTRI PARAWISATA “CIAYUMAJAKUNING” BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Abstract
Ciayumajakuning merupakan suatu kawasan di wilayah pantai utara Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. Salah satu potensi yang sedang dikembangkan adalah sektor industri pariwisata dan pengembangan industri pariwisata Ciayumajakuning yang berbasis kearifan lokal merupakan suatu keniscayaan karena kontribusinya bagi masyarakat lokal khususnya juga bagi masyarakat nasional dan global. Namun dalam pengembangan tersebut masih banyak tantangan yang harus dilewati, terutama aspek sosial budaya serta perilaku masyarakat dalam penegembangan perekonomian yang terkadang sering tidak masuk dalam kebijakan pembangunan. Tulisan ini mencoba mengelaborasi permasalahannya bagaimana tinjauan sosiologis pengembangan industri wisata yang berbasis ke arifan lokal serta dampak bagi pengembangan ekonomi daerah. Melalui studi dokumentasi hasil penelitian dan studi literatur, diperoleh hasil bahwa : Pengembangan industri wisata yang berbasis ke arifan lokal secara sosiologis diperlukan perhatian dan kesadaran bahwa pariwisata merupakan komersial keramah tamahan, memfasilitas untuk semua kalangan terjangkau wisatawan, mampu menjadi terapis para turis yang akan bersenang senang, sebagai kegiatan ziarah ke tempat sakral untuk memuaskan bathin. Kelembagaan pariwisata diperlukan pemberdayaan modal sosial berupa: kejujuran (trust), tanggungjawab, perluasan jaringan sosial ke semua stakeholder dan instansi swasta serta institusi pemerintah, hal ini menjadi penting terutama dalam memberikan dampak bagi peningkatan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Untuk destinasi dan kinerja ke pariwisataan, perlu mengidentifikasi nilai tradisi dan kelembagaan ritual tradisi masyarakat untuk diintegrasikan dengan tempat wisata sumberdaya alam. Kata kunci: Makna Sosiologis, Pariwisata, Kearifan Lokal.Downloads
References
Ciran, 1993. dalam Indegenious knowledgeand Development. Moniter international
development research centre. Ottawa canada
Cernea. 1998. Mengutamakan Manusia dalam Pembangunan. LP3 S Jakarta
Coleman James S, Social Capital in The Creation of Human Capital, 2000, dalam
Dasgupta,
Social Capital, The World Bank Washington DC. Hal.13.
Douglas N. 1996. Social and Cultural Infact of Tourism in the South Pasific. Dalam Hall
and Page. Eds. Tourism in the Pasific. London International Thomas Business
Press.
Fennel, DA. 1999. Ecotourism: An Introduction. London and New York Routledge.
I Gede Pitana, G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta.
McShane L.,Steven, Glinow, Von, 2010, Organization Behaviour ; Emerging
Knowledge an Practice For The Real World, 1221 Avenue of the Americas, New
York, NY, 10020, Published by McGraw-Hill Companies Inc.
Robbins, P.Stephen-Hunsaker L.Phillip, 2012, Training in Interpersonal Skill ; tips for
managing people at work, sixth edition, Prentice Hall New Jersey 07458,
Pearson Education, Inc.385
SEMINAR NASIONAL KONSORSIUM UNTAG Indonesia ke-2 Tahun 2020
ISBN : 978-623-96163-3-5
Munandar Sulaeman. 1998. Dinamika Masyarakat Transisi. Penernbit Pustaka Pelajar
Yogyakarta.
Munandar Sulaeman. 2018. Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial Budaya Dasar. Refika
Aditama Bandung.
Putnam R, 1993, The Prosperous Community; Social Capital and Public Life. The
American Prospect, 13-65-78.
Urry. 1990. The Touris Gaze.Laisure and Travel and Contemporary Societies. London:
New
Bury Park
Spillane James. 1994. Pariwisata Indonesia : Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan.
Kanisius Yogyakarta.
Website
http://jembatan4.blogspot.co. teori keparwisataan. Bahan kuliah univ Tadulako.