https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/issue/feed SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi 2025-01-21T00:38:19+00:00 Mamang Efendy sukmauntag1745@untag-sby.ac.id Open Journal Systems <div> <p align="justify">SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi (SUKMA Journal) is a peer-reviewed journal, published by the Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. The SUKMA Journal was first published in June 2020. This journal is published twice a year, in June and December. This journal gives readers access to download the journal content in PDF format. <br> SUKMA Journal was created as a means of communication and dissemination for researchers to publish research articles in the field of psychology. SUKMA journals are available in print and online. The language used in this journal is Indonesian.</p> </div> https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12406 Peran mediasi intensitas penggunaan media sosial dalam hubungan self-acceptance dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada konten kreator di surabaya 2024-12-28T11:17:13+00:00 Mirza Sabbihisma Anandian MrzAnandian88@gmail.com Amanda Pasca Rini amd@gmail.com Eko April Ariyanto ek@gmail.com <p>Kecenderungan <em>Body Dysmorphic Disorder</em> merupakan kondisi dimana individu selalu merasa memiliki “cacat” pada tubuhnya yang kecacatan tersebut mungkin bagi orang tidak signifikan, Salah satu penyebab individu dengan kecenderungan BDD yaitu adanya <em>Self Acceptance</em> yang rendah sehingga individu kerapkali mebandingkan dirinya dengan orang lain dalam hal penampilan. Terlebih saat ini individu lebih mudah dalam membandingkan diri di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara <em>Self Acceptance</em> dan Kecenderungan <em>Body Dysmorphic Disorder</em> dengan di mediasi oleh Intensitas Penggunaan Media Sosial. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 333 individu konten kreator dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Metode analisis kuantitatif menggunakan analisis jalur dengan bantuan <em>Smart PLS versi 4.1.0.9.</em> Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan dengan arah hubungan negatif antara <em>Self Acceptance</em> dan Kecenderungan BDD dengan di mediasi oleh Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan nilai P = 0,015 (P&lt;0.05) dan total <em>indirect effects</em> sebesar -0,051. artinya semakin tinggi <em>self acceptance</em> maka akan semakin rendah kecenderungan BDD dan Intensitas Penggunaan Media Sosial, begitu pula sebaliknya semakin rendah <em>Self Acceptance</em> maka akan semakin tinggi Kecenderungan BDD dan Intensitas Penggunaan Media Sosial. Individu diharapkan memahami bahwa setiap manusia memiliki ciri khas masing – masing sehingga tidak perlu untuk membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Kecenderungan <em>Body Dysmorphic Disorder, Self Acceptance</em>, Media Sosial, Konten Kreator</p> 2024-12-25T08:16:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12405 Dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi pada siswa sekolah menengah pertama di sidoarjo 2024-12-28T11:17:51+00:00 Happy Angel Imanuelsa akuntugashappy@gmail.com Herlan Praktikto h@gmail.com Suhadianto Suhadianto h@gmail.com <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Motivasi berprestasi diperlukan seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai pendidikan. Tinggi dan rendahnya motivasi berprestasi dapat dilihat dalam usaha yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan jumlah responden sebanyak 204 siswa yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan menggunakan skala motivasi berprestasi dengan nilai <em>cronbach’s alpha</em> 0,881 &nbsp;dan skala dukungan sosial orang tua dengan <em>cronbach’s alpha</em> 0,920. Teknik analisis data yang menggunakan statistik parametrik menggunakan korelasi <em>product moment </em>dengan bantuan SPSS versi 25 <em>for windows</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial orang tua merupakan faktor yang penting dalam mendorong motivasi berprestasi siswa, melalui siswa yang memiliki&nbsp; motivasi berprestasi yang tinggi mampu menetapkan tujuan maupun cita-cita di masa depan, dengan berusaha semaksimal mungkin.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: motivasi berprestasi, dukungan sosial orang tua.</p> 2024-12-26T06:18:18+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12404 Prokrastinasi akademik pada mahasiswa aktif berorganisasi: Bagaimana peran stres akademik dan manajemen waktu? 2024-12-28T11:18:44+00:00 Zayna Faisa Amel Zaynacz603@gmail.com Andik Matulessy an@gmail.com Suhadianto Suhadianto sh@gmail.com <p><em>Prokrastinasi akademik akan memberikan dampak buruk bagi individu yang melakukanya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara stress akademik dan manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa aktif berorganisasi. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional dengan jumlah responden sebanyak 350 mahasiswa aktif berorganisasi di Surabaya dengan teknik accidental sampling. Skala penelitian menggunakan skala Tuckman Procrastination Scale (TPS) yang diadaptasi oleh Suhadiato dkk, (2024) dengan nilai </em><em>CR TPS = 0,915. Selanjutnya pada skala stress akademik yang di kembangkan sendiri oleh peneliti dengan </em><em>nilai cronbach alpha 0,968. Lalu pada skala manajemen waktu dengan skala </em><em>yang di kembangkan sendiri oleh peneliti dengan </em><em>nilai cronbach alpha 0,925 yang menunjukkan kualitas psikometri yang baik. Hasil penelitian melalui uji Linier Berganda menunjukkan&nbsp;secara simultan ada hubungan positif yang signifikan antara stress akademik dan manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik. Hasil uji parsial menujukkan ada hubungan positif yang signifikan antara stress akademik dengan prokrastinasi akademik dan juga menunjukkan ada hubungan negatif yang tidak signifikan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik, maka manajemen waktu tidak dapat menjadi prediktor terhadap prokrastinasi akademik. akan tetapi jika stress akademik tinggi maka tindakan prokrastinasia akademik seseorang akan tinggi, begitu pun sebaliknya.</em></p> <p><em><strong>Kata kunci: </strong>Mahasiswa aktif berorganisasi; Prokrastinasi Akademik; Stress Akademik; Manajemen Waktu</em></p> 2024-12-26T06:21:10+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12411 Self regulation dan kecenderungan adiksi media sosial pada santri: bagaimana peran fear of missing out sebagai mediator? 2024-12-28T11:21:05+00:00 Reina Salsabilla Amalia Putri reinaputri443@gmail.com Amanda Pasca Rini amd@gmail.com Eko April Ariyanto ek@gmail.com <p><em>Media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kecenderungan adiksi media sosial, yang sering kali mengganggu interaksi sosial langsung dan mengabaikan tanggung jawab. </em><em>Kondisi ini dipicu oleh kurangnya self-regulation dan Fear of Missing Out (FoMO). </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-regulation dan kecenderungan adiksi media sosial dengan FoMO sebagai variabel mediator. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 246 remaja santri berusia 18-21 tahun sebagai subjek, dipilih melalui teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert yang meliputi skala kecenderungan adiksi media sosial, skala self-regulation, dan skala FoMO. Analisis data dilakukan menggunakan analisis mediasi. Hasil menunjukkan korelasi negatif dan signifikan antara self-regulation dengan kecenderungan adiksi media sosial melalui FoMO (indirect effects = -0,225; p = 0,000). Selain itu, terdapat efek langsung self-regulation terhadap kecenderungan adiksi media sosial yang lebih besar (direct effects = -0,379; p = 0,000). Kesimpulannya, self-regulation memiliki peran penting dalam mengurangi kecenderungan adiksi media sosial, baik secara langsung maupun melalui pengurangan FoMO. </em></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>adiksi media sosial, <em>self regulation,</em> FoMO, remaja santri</p> 2024-12-26T12:03:46+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12433 Kepercayaan diri dan adiksi media sosial sebagai prediktor kecemasan sosial pada mahasiswa 2024-12-28T11:21:49+00:00 fransiska sherly angelina fransiskashee@gmail.com Mamang Efendy mamangefendy@untag-sby.ac.id Herlan Pratikto pratiktoherlan75@gmail.com <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Individu yang terdaftar dalam perguruan tinggi baik dinegeri maupun swasta disebut sebagai mahasiswa. Siswa termasuk dalam masa perkembangan dewasa awal yang dimana merupakan masa penyesuaian pola hidup baru dan harapan sosial yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan adiksi media sosial dengan kecemasan sosial pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah 300 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yang dipilih menggunakan teknik sampling purposive. Pengumpulan data menggunakan skala likert, dengan menggunakan skala kecemasan sosial teori La Greca &amp; Lopez, skala kepercayaan diri teori Lauster, dan skala adiksi media sosial teori Andreassen. Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa hubungan simultan antara kepercayaan diri dan adiksi media sosial dengan kecemasan sosial terdapat. Secara parsial ditemukan hubungan negatif antara kepercayaan diri dan kecemasan sosial, serta hubungan positif antara adiksi media sosial dengan kecemasan sosial.</span></span></p> 2024-12-26T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12436 Mahasiswa organisasi: peranan manajemen waktu dan dukungan teman sebaya pada prestasi akademik 2024-12-27T03:04:58+00:00 M dani wahyudi daniwahyudi713@gmail.com I Gusti Ayu Agung Noviekayati ni@gmail.com Amherstia Pasca Rina rina@gmail.com <p>Prestasi Akademik yang baik dapat diwujudkan salah satunya dengan keberhasilan manajemen waktu yang baik dan dukungan teman sebaya yang baik. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada hubungan manajemen waktu dan dukungan teman sebaya terhadap prestasi akademik mahasiswa organisasi kemahasiswaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa organisasi kemahasiswaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 215. Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional dengan teknik sampel <em>random sampling.</em> Alat ukur yang digunakan menggunakan <em>Time Management Scale </em>(32 item) yang dimodifikasi oleh peneliti dengan nilai <em>Cronbach alfa 0,939</em> dan Skala Dukungan Sosial (32 item) yang dimodifikasi oleh peneliti dengan nilai <em>Cronbach alfa</em> 0,956 sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif digunakan untuk mengukur variabel Prestasi Akademik. Hasil penelitian baik secara simultan maupun secara parsial menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif dari variabel manajemen waktu dan dukungan teman sebaya terhadap prestasi akademik. Mahasiswa organisasi yang memiliki manajemen waktu yang baik dan dukungan teman sebaya yang baik maka prestasi akademik yang didapatkan akan tetap maksimal meskipun mengikuti organisasi kemahasiswaan.</p> 2024-12-26T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12438 Kecenderungan narsisme sebagai mediator pada korelasi fear of missing out dan psychological well-being pada mahasiswa pengguna media sosial 2024-12-28T11:38:08+00:00 Aissurro Isslamiah Mardaratmi aismardaratmi@gmail.com Eben Ezer Nainggolan ebenezer@untag-sby.ac.id Sayyidah Aulia Al Haque sayidahaulia@untag-sby.ac.id <p>Memiliki tingkat psychological well-being yang tinggi dapat membantu mahasiswa mengurangi risiko stress, cemas, dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kecenderungan narsisme dalam memediasi hubungan fear of missing out dengan psychological well-being. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan variabel mediator. Sampel penelitian ini 348 mahasiswa aktif di Kota Surabaya, Pengumpulan sampel menggunakan teknik random sampling . Alat ukur yang digunakan menggunakan Psychological Well-Being Scale yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Merlyna Revelia (2018) sebanyak 42 item, skala fear of missing out yang dikembangkan oleh peneliti dengan mengacu pada teori Przybylski et al., (2013) sebanyak 20 item, dan skala kecenderungan narsisme yang dikembangkan oleh peneliti dengan mengacu pada teori Raskin &amp; Terry (1988) sebanyak 33 item. Teknik analisis data menggunakan mediation analysis dengan bantuan JASP. Hasil penelitian menunjukkan efek langsung dan efek tidak langsung fear of missing out dengan psychological well-being menghasilkan efek total negative yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan kecenderungan narsisme memediasi secara parsial pada fear of missing out dengan psychological well-being.</p> 2024-12-28T11:38:07+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12447 Kepuasan kerja dan organizational commitmen pada karyawan: bagaimana peran moderasi sense of belongingness? 2024-12-28T11:50:30+00:00 Renaldo Daniel Muda Sentosa aldo.ren0404@gmail.com Eben Ezer Nainggolan aldo.ren0404@gmail.com Etik Darul Muslikah aldo.ren0404@gmail.com <p><em>The high employee turnover rate in Surabaya is a serious concern. This study examines the relationship between job satisfaction and organizational commitment among 395 employees in Surabaya. The results showed a significant positive relationship between the two variables. Furthermore, this study found that sense of belongingness plays an important role in strengthening this relationship. The higher the sense of belonging to the organization, the stronger the relationship between job satisfaction and organizational commitment. These findings highlight the importance for organizations to create an inclusive work environment and empower employees to feel part of the organization. By doing so, organizations can improve employee performance and achieve long-term strategic goals.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Tingkat turnover karyawan yang tinggi di Surabaya menjadi perhatian serius. Penelitian ini mengkaji hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada 395 karyawan di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa sense of belongingness berperan penting dalam memperkuat hubungan ini. Semakin tinggi rasa memiliki terhadap organisasi, semakin kuat pula hubungan kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Temuan ini menyoroti pentingnya bagi organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memberdayakan karyawan agar mereka merasa menjadi bagian dari organisasi. Dengan demikian, organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan strategis jangka panjang.</em></p> 2024-12-28T11:41:31+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12446 Kecemasan sosial dan social media addiction pada mahasiswa fakultas psikologi untag surabaya: Bagaimana peran self esteem ? 2024-12-28T11:52:18+00:00 Vio Ramadhan Putra Lesmono violesmono85@gmail.com Amanda Pasca Rini amd@gmail.com Eko April Ariyanto ek@gmail.com <p>Media sosial terus menjadi wadah yang digemari berbagai kalangan, terutama pelajar modern. Karena interaksi online jauh lebih mudah daripada interaksi tatap muka, media sosial dapat memberikan dampak yang signifikan, seperti menurunkan tingkat keterampilan interaksi tatap muka, yang dapat menyebabkan kecanduan dan Siswa dapat mengabaikan tugas sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara kecemasan sosial dan kecanduan media sosial dengan menggunakan harga diri sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi sebanyak 669 siswa dan sampel sebanyak 236 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung yang positif antara kecemasan sosial dan social media addiction dengan self-esteem sebagai variabel mediator (mediasi parsial) dengan nilai specific indirect effects 3,940 (T Statistic &gt; 1,96) dan nilai p value= 0,000 (p&lt;0,05).</p> 2024-12-28T11:49:03+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12469 Spiritual well being dan kepuasan hidup pada guru ngaji di surabaya 2024-12-28T14:25:28+00:00 Nabeela Reyhandini Darmawan rdnabeela@gmail.com Suroso Suroso suroso@untag-sby.ac.id Karolin Rista karolinrista@untag-sby.ac.id <p>This research seeks to identify the connection between the spiritual well-being of Quran teachers and their life satisfaction in Surabaya. The study is quantitative, utilizing Pearson correlation analysis with the aid of SPSS v.26 software. A total of 87 Quran teachers in Surabaya participated. Data was gathered online via Google forms using a Likert scale to evaluate the relationship between spiritual well-being and life satisfaction. The Pearson correlation test results showed a correlation score of 0.714 with p = 0.000 (p &lt;0.05). This demonstrates a significant positive relationship between the spiritual well-being and life satisfaction of Quran teachers. Essentially, a higher level of spiritual well-being in Quran teachers correlates with greater life satisfaction.&nbsp;</p> <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual yang dimiliki Guru Ngaji dengan kepuasan hidup pada Guru Ngaji di Kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan Analisa korelasi Pearson dibantu dengan software SPSS v.26. Penelitian ini diikuti oleh 87 Guru Ngaji di Surabaya. Pengumpulan data dilaksanakan secara daring melalui distribusi formulir google dengan menerapkan skala Likert untuk menilai hubungan antara kesejahteraan spiritual dan kepuasan hidup. Hasil dari uji korelasi Pearson memperlihatkan bahwa skor korelasi mencapai 0,714 dengan p=0,000 (p&lt;0,05). Ini menunjukkan adanya hubungan yang positif signifikan antara kesejahteraan spiritual dan kepuasan hidup pada Guru Ngaji. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat kesejahteraan spiritual Guru Ngaji, maka semakin tinggi pula kepuasan hidup yang dialaminya.</p> 2024-12-28T14:24:56+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12463 Minat organisasi pada mahasiswa: bagaimana peran resiliensi akademik dan dukungan sosial orang tua? 2024-12-30T08:24:37+00:00 Vina Rizka Nurmala vinarizkaa24@gmail.com Andik Matulessy andikmatulessy@untag-sby.ac.id Suhadianto Suhadianto s@gmail.com <p><em>Organizational interest is an individual's interest in an activity and has the desire to contribute to an organization. This study aims to determine the relationship between academic resilience and parental social support and organizational interest in students. This research method uses quantitative correlation with the number of respondents as many as 384 active students in Surabaya which was taken by accidental sampling technique. The research scale uses the interest scale taken from the Crow and Crow (2005) aspect, the academic resilience scale is adapted from the Cassidy scale (2016) and the parental social support scale uses the Sarafino and Smith (2011) aspect. The results showed that there was a significant positive relationship between academic resilience and parental social support and organizational interest in students. From the results of the partial test, there was a significant positive relationship between academic resilience and organizational interest in students and there was a significant positive relationship between parental social support and organizational interest in students.</em></p> 2024-12-30T08:23:07+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/10395 Subjective well-being pada penggemar k-pop dewasa awal : Bagaimana kecenderungan coping stress? 2024-12-31T04:16:22+00:00 Salsadifa Rizky Novanda divas9482@gmail.com Herlan Pratikto pratiktoherlan75@gmail.com Akta Ririn Aristawati akta_ririn@untag-sby.ac.id <p><em>Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan coping stress dengan subjective well-being pada penggemar k-pop dewasa awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu sebanyak 103 penggemar k-pop yang berada pada masa usia dewasa awal 18-30 tahun dengan teknik sampel yang digunakan purposive random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skala coping stress dan subjective well-being. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan SPSS versi 16 for Windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara </em>kecederungan <em>coping stress</em> dengan <em>subjective well-being</em>. <em>Problem focused coping</em> memiliki hubungan negatif dengan <em>subjective well-being</em>&nbsp; dan ada hubungan positif pada <em>emotional focused coping</em> dengan <em>subjective well-being. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima.</em></p> 2024-12-31T04:16:22+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12480 Kesepian dan nomophobia pada siswa sekolah menengah atas 2024-12-31T05:02:06+00:00 Siti Khabibatul Qudriyah biibbbb24@gmail.com Andik Matulessy andikmatulessy@untag-sby.ac.id Suhadianto Suhadianto s@gmail.com <p><em>Nomophobia</em> merupakan fobia<em> modern</em>, dimana seseorang yang mengalami rasa takut, cemas, ketidaknyamanan bahkan ketakutan yang berlebihan jika tidak terhubung dengan <em>smartphone. </em>&nbsp;Kesepian adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan ketika memiliki hubungan yang sedikit dan tidak memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan <em>nomophobia</em> pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik penentuan sampel menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan jumlah sampel sebanyak 233 siswa Sekolah Menengah Atas “X” Surabaya. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala kesepian dan <em>nomophobia</em>. Teknik analisis data menggunakan <em>pearson Product Moment.</em> Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kesepian dengan <em>nomophobia</em> pada siswa Sekolah Menengah Atas “X” Surabaya. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan korelasi r <em>Product Moment, </em>dimana rxy = 0,233 dengan signifikansi p = 0,001 &lt; 0,05 artinya semakin tinggi kesepian maka semakin tinggi <em>nomphobia</em> dan sebaliknya semakin rendah kesepian maka semakin rendah <em>nompphobia</em>. Adapun sumbangan efektif dari kesepian mempengaruhi <em>nomophobia sebesar 5%.</em></p> 2024-12-31T04:59:53+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12489 Nomophobia pada siswa SMA: peran kontrol diri dan intensitas penggunaan smartphone 2024-12-31T05:14:35+00:00 Kensila Anindya Fadhila kensilaanindya.ka@gmail.com Suhadianto Suhadianto suhadianto@untag-sby.ac.id Karolin Rista karolinrista@untag-sby.ac.id <p><em>Kecenderungan nomophobia dapat disebabkan oleh oleh beberapa faktor salah satunya kontrol diri rendah dan penggunaan smartphone yang intens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dan intensitas penggunaan smartphone pada siswa sekolah menengah atas. Metode penelitian kuantitatif korelasional dengan responden 156 siswa yang diambil menggunakan purposive sampling. Penelitian menggunakan skala kontrol diri dikembangkan peneliti dengan nilai cronbach alfa 0, 848 dan skala intensitas penggunaan smartphone dikembangkan peneliti dengan nilai cronbach alfa 0,856 sedangkan skala nomophobia mengadopsi Shalsabilla (2022) dengan nilai Cronbach 0,942. Teknik analisis data menggunakan analisi regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan positif. Siswa yang memiliki kontrol diri baik dan menggunakan smartphone secara intens dapat meningkatkan kecenderungan nomophobia siswa sekolah menengah atas.</em></p> 2024-12-31T05:14:35+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12491 Efikasi diri dan media sosial: faktor penentu prokrastinasi akademik siswa sma 2024-12-31T06:15:49+00:00 Rezha Anugrah Permata rezhaap31@gmail.com Andik Matulessy Andi@gmail.com Suhadianto Suhadianto sh@gmail.com <p><em>Academic self-efficacy and intensity of social media use affect the level of academic procrastination. This study aims to determine the relationship between both with academic procrastination in high school students. Using a quantitative correlational method, this study involved 233 students of SMA X Surabaya with a purposive sampling technique. The results of the analysis showed a significant relationship between academic self-efficacy and intensity of social media use simultaneously with academic procrastination (F = 52.727; p = 0.000 &lt; 0.05). Partially, there was a significant negative relationship between academic self-efficacy and academic procrastination, as well as between intensity of social media use and academic procrastination. These findings indicate that academic self-efficacy and intensity of social media use can be predictors of academic procrastination behavior in high school students.</em></p> 2024-12-31T06:12:16+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/12561 Peran komunitas army bts terhadap kesehatan mental remaja ? 2025-01-08T05:39:38+00:00 Yuriadi Yuriadi yuriadi@untag-sby.ac.id Bawinda Sri Lestari w@gmail.com Nur Hosna Widya Suharyuni h@gmail.com <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Mental health problems in today's life often occur among teenagers, ranging from stress, and depression to frustration in facing various physical trials, demands, and challenges. This study aims to determine the role, impact, and whether Army BTS can solve life's problems. The method used in this study was qualitative with three respondents, data collection was carried out using interviews and observation. The results of this study state that the Army BTS community can be used as a way to voice everything in the form of self-love and provide motivation. The impact of community is on one's mental health, knowing how to deal with one's condition, having friends to share stories with, and helping you get back on your feet.</p> <p><strong>Keywords:</strong> community, BTS Army, mental health, teenagers.</p> 2025-01-08T05:39:37+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/sukma/article/view/11573 Subjective well being pada karyawan: Bagaimana work-life balance? 2025-01-21T00:38:19+00:00 Savira Nesvy Aulia auliapratamasuwito@gmail.com Diah Sofiah diahsofiah@untag-sby.ac.id Hikmah Husniyah Farhanindya hfarhanindya@untag-sby.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This research aims to determine the relationship between Work-Life Balance and Subjective Well-Being in PT employees. X Pasuruan Regency. This research is a type of quantitative research using correlational quantitative methods. The sampling technique in this research used proportional sampling with a sample of 275 PT employees. X Pasuruan Regency. The results of the analysis using the Sperm Rho correlation show that work-life balance and subjective well-being obtained a correlation of 0.408 with a significant score of p = 0.000 ≤ 0.01,</em> <em>which means there is a very significant positive relationship between work-life balance and subjective well-being. This can be interpreted as meaning that the higher the work-life balance score, the higher the subjective well-being score, conversely, the lower the work-life balance score, the lower the subjective well-being score. The existence of a positive relationship can indicate that it is in accordance with the hypothesis in this research, namely that there is a positive relationship between work-life balance and subjective well-being.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara <em>Work-Life Balance</em> dengan <em>Subjective Well-Being</em> pada karyawan PT. X Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan <em>porposive sampling </em>dengan sampel 275 karyawan PT. X Kabupaten Pasuruan. Hasil analisis menggunakan korelasi <em>sperman rho </em>menunjukkan bahwa <em>work-life balance </em>dengan <em>subjective well-being </em>diperoleh hasil korelasi sebesar 0,408 dengan skor signifikan p = 0,000 ≤ 0,01 yang artinya terhadap hubungan positif yang sangat signifikan antara <em>work-life balance </em>dengan <em>subjective well-being.</em> Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi skor <em>work-life balance </em>maka semakin tinggi juga skor <em>subjective well-being, </em>sebaliknya jika semakin rendah skor <em>work-life balance </em>maka semakin rendah pula skor <em>subjective well-being. </em>Adanya hubungan yang positif maka dapat menunjukkan bahwa sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu adanya hubungan positif antara <em>work-life balance</em> dengan <em>subjective well-being</em>.</p> 2025-01-21T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##