Model Pembelajaran Multikultural pada Pesantren Modern sebagai Upaya Mereduksi Paham Radikalisme

  • Suhadianto Suhadianto Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Eko April Ariyanto
  • Isrida Yul Arifiana
Keywords: Radicalism, multicultural education

Abstract

Abstrak

Radikalisme sebagai bagian dari paham fundamentalis telah menjadi ancaman yang nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Aksi-aksi radikalisme semakin massif dilakukan dengan melibatkan generasi muda. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua memiliki model pembelajaran yang sangat dipercaya oleh masyarakat. Pesantren diharapkan dapat menjadi benteng penangkal paham fundamentalis melalui pembelajaran multikultural yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktek pembelajaran multikultural di pondok pesantren dan dampak pembelajaran multikultural di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil fokus penelitian pada pondok pesantren Darussalam, Sengon Kabupaten Jombang. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan interview serta observasi terhadap subjek yaitu pemimpin pondok pesantren, ustad serta santri. Validitas hasil penelitian dilakukan melalui triangulasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pondok pesantren Darusalam Jombang telah menerapkan prinsip pembelajaran multikultural yang meliputi: content integration, The knowledge construction process, Equity Pedagogy, Prejudice reduction. Selain itu dampak pembelajaran tersebut membuat santri mampu memahami perbedaan, toleransi, dan keberagaman sehingga mampu membentengi diri dari paham fundamentalis.

Kata kunci: Radikalisme, Pendidikan multikultural

 

Abstract

               Radicalism as part of fundamentalism has become a real threat to the life of the nation and state. More massive radicalism actions are carried out by involving the younger generation. Islamic boarding schools are the oldest educational institutions that have a highly trusted learning model. Islamic boarding schools are expected to be a bulwark against the fundamentalist understanding through applied multicultural learning. This study aims to analyze the practice of multicultural learning in Islamic boarding schools and the impact of multicultural learning in Islamic boarding schools. This study uses a qualitative approach by taking the focus of research in Darussalam Islamic Boarding School, Sengon, Jombang Regency. The method of data collection is done by using interviews and observations on the subject, namely the leader of the Islamic boarding school, religious teacher and santri. The validity of the results of the research is done through data triangulation. The results of the study show that the Darusalam Jombang Islamic boarding school has applied the principle of multicultural learning which includes: content integration, the knowledge construction process, Equity Pedagogy, Prejudice reduction. Besides that the impact of the learning made the santri able to understand differences, tolerance and diversity so that they were able to fortify themselves from fundamentalism.

Keywords: Radicalism, multicultural education

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aly, Abdul, (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Banks A. James. (1990). Teaching Strategies For The Social Studies. New York: Longman.

Cross, R. (2013). Radicalism. dalam Snow, D., della Porta, D., Klandermans, B., dan McAdam, D. (eds.). The Wiley-Blackwell Encyclopedia of Social and Political Movements. doi: 10.1002/9781405198431.wbespm175

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. III. Jakarta: Balai Pustaka

Ancok, D. (2008). Ketidakadilan Sebagai Sumber Radikalisme dalam Agama: Suatu Analisis Berbasis Teori Keadilan dalam Pendekatan Psikologi. Jurnal Psikologi Indonesia 2008, No. 1, 1-8, ISSN. 0853-3098

Endang Turmudi, Riza Sihbudi. (2005). Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Hanurawan, F. (2016). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Hasyim, M., dkk (2015). Diskursus Deradikalisasi Agama: Pola Resistensi Pesantren terhadap Gerakan Radikal. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. UIN Wali Songo

Mahfud, Choirul, (2004). Menggagas Pendidikan Multikultural. Surabaya: Radar Surabaya 4 November.

Moskalenko, S. dan McCauley, C. (2009). Measuring Political Mobilization: The Distinction Between Activism and Radicalism. Terrorism and Political Violence. 21:2, 239-260. doi:10.1080/09546550902765508

McCauley, C. dan Moskalenko, S. (2008). Mechanisms of Political Radicalization: Pathways Toward Terrorism. Terrorism and Political Violence, 20:3, 415-433. doi: 10.1080/09546550802073367

Neuman, W.L. (2011). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. University of Wisconsin, Whitewater

Rahimullah, Riyad Hosain, Setephen Larmar, and Mohamad Abdalla. (2013). „Radicalization and Terrorism: Research within the Australian Context. ‟International Journal of Criminologyand Sociology. Vol. 2. Hlm 180-185.

Saifuddin, (2011). Radikalisme Islam di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Studi Keislaman

Salehuddin, A. (2012). Understanding Religious Violence In Indonesia: Theological, Structural and Cultural Analyses. Journal of Indonesian Islam. UIN Sunan Ampel Surabaya

Published
2018-12-29
Section
Articles