ANALISA HASIL PRODUK VACUUM FRYING DENGAN SISTEM TORAK

  • I Made Kastiawan Teknik Mesin UNTAG Surabaya
  • Franky Ikhwal Gustiar Teknik Mesin UNTAG Surabaya

Abstract

Mesin penggoreng (Vacuum Frying) adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran. Teknik penggorengan nya yaitu menggoreng bahan baku buah-buahan dengan menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik didih minyak sayur sampai 80°-90° C. Dengan turunnya titik didih minyak sawit  maka bahan baku yang biasanya mengalami kerusakan pada titik didih normal 160-180 °C bisa di hindari. Yang mana penulis menggambil lingkup permasalahan untuk di bahas yaitu “Analisa hasil produk Vacuum Frying Dengan Sistem Torakâ€. Semakin tinggi temperatur penggorengan maka semakin rendah pula kadar air keripik apel dan keripik salak dari hasil pengujian alat oven, kadar air tertinggi apel yaitu temperatur 800C dengan nilai 1.57% dan kadar air terendah apel adalah temperatur 880C dengan nilai 0.96% sedangkan kadar air tertinggi salak yaitu temperatur 800C dengan nilai 2.84% dan kadar air terendah apel adalah temperatur 880C dengan nilai 1.26%. Semakin tinggi temperatur penggorengan maka semakin keras tekstur keripik apel dan keripik salak dari hasil pengujian alat penetrometer, kekerasan tekstur tertinggi apel yaitu temperatur 880C dengan nilai 1.8mm dan kekerasan tekstur terendah apel adalah temperatur 800C dengan nilai 2.7mm sedangkan kekerasan tekstur tertinggi salak yaitu temperatur 880C dengan nilai 3.2mm dan kekerasan tekstur terendah salak adalah temperatur 800C dengan nilai 3.8mm. Hasil Perbandingan dari kedua mesin vacuum frying tersebut kekerasan tekstur dan kadar air dengan menggunakan mesin vacuum frying system torak keripik apel tidak renyah di bandingkan dengan keripik apel di pasaran sangat renyah dengan menggunakan mesin vacuum frying jet pump.

Kata kunci: Kadar Air, Kekerasan Tekstur, Sistem Torak

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anang Lastriyanto. 1997. Penggorengan Buah Secara Vakum (Vacuum Frying) dengan Menerapkan Pemvakum “Water Jetâ€. Temu Ilmiah dan Ekspose Alat dan Mesin Pertanian. Cisarua-Bogor, 27 Februari 1997.

Buckle, K.A, dkk, 2010. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Sumber: http://rewisa.files.wordpress.com/2010/10/penggorengan-frying.pdf. Diakses padatanggal 02 Desember 2015.

Sumber : http://nayakaku.files.wordpress.com/2009/02/bab-i-persiapan-uji-organoleptik21.doc

Di akses pada tanggal 18 Februari 2016.

Ir. Suharto. Teknologi Pengawetan Pangan. PT. Melton Putra, Jakarta

Juanda, B. 2012. Pendapatan Indentifikasi Kendala – Kendala Usaha Tani Ubikayu (Manihot Esculanta Crant). Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Aceh.

Masyhuri,1994.Pengembangan Agroindustri Melalui Peneliti Pengembangan Produk Yang Intensif dan Berkesinambungan Dalam Jurnal Agroekonomi Vol VII/No.1Juni/2000. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Yogyakarta.

Maligan, J.M, dkk. 2011. Kripik Umbi dan Inferior Aneka Bentuk dan Rasa. Malang: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.

Norman W. Desrosier, Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, 1988 Jakarta

Sumber : SNI Standar Nasional Indonesia (http ://sisni.bsn.go.id)

Wulandari, A. Dan Nunuk S. R. 2009. Perbaikan Teknik Pembuatan Keripik Menggunakan Penirisan Minyak di Sentra Industri Makanan Ringan Dusun Jiwan, Gondangan, Jogonalan, Klaten. Jurnal Prospect Februari 2009.

Winarno, F.G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Utama, Jakarta.

Published
2016-12-01
Section
Articles