ANALISA PENGARUH VARIASI PENGELASAN ULANG DAN VARIASI DIAMETER KAWAT LAS PADA PLAT BAJA TERHADAP CACAT LAS DAN SIFAT MEKANIK

  • Edi Santoso Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Salman Al Farisyi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract

Perkembangan dalam dunia perindustrian pada saat ini mulai mempertimbangkan material baja untuk bahan utama dalam proses produksinya. Baja salah satu logam ferro yang banyak dipergunakan di dunia teknik,misalnya digunakan dalam bidang kontruksi, membuat alat-alat perkakas,alat-alat pertanian,komponen otomotif,dan semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar yaitu berupa tekanan dan gaya tegangan gesek. Perbedaan paling mendasar adalah terdapat nilai keuletan pada logam las tersebut,dimana nilai keuletan logam las besi selalu lebih tinggi jika di bandingkan dengan logam induk. Proses pengelasan ulang atau repair dapat terjadi apabila material yang mengalami kerusakan atau cacat akibat kesalahan dalam pekerjaan di lapangan dan pengulangan pekerjaan. Karena terjadi proses pengelasan ulang ini maka akan mengakibatkan perubahan sifat mekanik dan struktur mikro pada suatu material. Pada umumnya sifat logam las besi lebih ulet,sehingga perlu dilakukan pengujian ketangguhan material untuk mengetahui sampai berapa kali pengelasan ulang atau repair dapat di lakukan. Maka berdasarkan hal tersebut di Tugas Akhir ini akan menganalisa pengaruh pengelasan ulang pada besi karbon terhadap nilai kekerasan serta terjadinya cacat di bawah permukaan yang mungkin terjadi akibat dilakukanya pengelasan ulang. Dari variasi tegangan dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Terdapat beberapa hasil cacat las yang timbul yaitu incomplete penetration dan incomplete fusion. Terdapat kategori cacat las yang berbeda-beda pada hasil pengelasan normal dan repair. Pengujian hardness menunjukan bahwa nilai kekerasan dapat berubah disebabkan karena pengaruh perubahan deformasi pada saat pengelasan. Dari hasil diameter filler 2,6 menghasilkan nilai kekerasan diangka maksimum 3,2 HRA sedangkan diameter filler 3,2 volt menghasilkan nilai kekerasan minimum 1,6 HRA.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, Tony, “Aluminium-Q&A By TONY ANDERSON Cengâ€,ESAB Group,Michigan USA,2008

Anderson, Tony, “Understanding The Alloysâ€,ESAB Group,Michigan USA,2008

DET NORSKE VERITAS,â€Inspection certificate of material†No:NV1100293,DNV-Rules for Ships Pt.2,Ch.2Sec.9

Gene Mathers,â€The Welding of Aluminium and its alloysâ€,Woodhead Publising Limited,England,2002

Hendroprasetyo,Wing,â€Handout Inspeksi Lasâ€,Jurusan teknik perkapalan,ITS,Surabaya,2006

Smallman,R.E&Bhisop,R.J,â€Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Materialâ€,Edisi Keenam,Erlangga,Jakarta,2000

Suherman,Wahid,â€Pengetahuan Bahanâ€,Jurusan Teknik Mesin,ITS,Surabaya,1988

Vander Vort,George.V,â€ASM Vol 9:Metallography and Microstructurâ€,ASM Internasional,Material Park,USA,2004

Wiryosumarto,H.dan Okumura,T,â€Teknologi Pengelasan Logamâ€,PT Pradnya Paramita,Jakarta,1996

http://novotest.id/metode-pengujian-brinnell-vickers/

Robutec.com

Published
2018-07-31
Section
Articles