PENGARUH PELAPISAN OLI, MINYAK BIMOLI DAN RESIN TERHADAP LAJU KOROSI BAJA ST 41 PADA LINGKUNGAN AIR LAUT, AIR SUMUR DAN H2SO4

  • Maula Nafi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Mastuki Mastuki Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract

Korosi merupakan suatu proses alamiah, yang disebabkan karena logam berusaha untuk  kembali  pada  bentuk  aslinya. Proses  korosi  tidak  dapat dihindari, maka logam yang terjadi proses korosi akan merugikan pemakainya sehingga dilakukan proses rekayasa supaya proses korosi dapat diperlambat. Pemakaian material  logam dengan ketahanan korosi  yang lebih baik merupakan salah satu pilihan  yang bisa ditempuh.Sampel uji yang digunakan adalah baja ST 41. Sampel tersebut di potong dengan ukuran 5 mm, lebar 16 mm,dan tebal 16 mm sebanyak  9, sampel yang sudah dipotong dengan ukuran 5 mm,lebar 16 mm,tebal 16 mm selanjutnya dipanaskan menggunakan blender asetilin selama ±1 jam dengan suhu 3000C, 5000C dan 7000C. Sedangkan pada pelapisan Resin didapatkan hasil tertinggi didapatkan oleh larutan H2SO4 dengan nilai 609,3538 MPY, dan nilai terendah pada pengujian didapatkan oleh larutan Air Laut dengan nilai 599,2168 MPY.Kesimpulan laju korosi as baja st 41 lebih besar Karena H2SO4 lebih tinggi rata-rata dari perhitungan metode weight loss dipandingkan air laut di sebabkan oleh H2SO4 mengandung unsur pH basah di pandingkan air laut yang mengandung pH asam pH asam lebih cepat melakukan proses korosi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-07-31
Section
Articles