PELATIHAN DAN PRODUKSI JERUJI BAMBU UNTUK DIVERSIFIKASI USAHA DI DUSUN SRIMULYO, DESA SAMBI, SRAGEN.

Abstract

Bisnis usaha sangkar burung merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan. Dari tahun ke tahun para penggemar burung senantiasa bertambah mulai dari kanak- kanak hingga dewasa. Meningkatnya para penghobi burung ini otomatis akan berakibat pada meningkatnya jumlah permintaan sangkar burung, Pertumbuhan usaha budidaya burung akan menimbulkan permintaan sangkar burung hendak terus bertambah. Bahan yang digunakan buat membuat sangkar burung sangat terjangkau dan mudah didapatkan, terlebih di wilayah pedesaan. Daerah Srimulyo, Desa Sambi, Sambirejo, Sragen terdapat pengrajin/pembuat sangkar burung yang telah memproduksi sangkar sejak tahun 2016. Sampai saat ini, usaha tersebut masih menggunakan alat yang sederhana dalam pembuatan jerujinya. Bahan baku bambu yang melimpah sangat mendukung produksi jeruji ini. Namun terdapat kendala dalam proses produksi yang lambat karena dilakukan secara manual yaitu diraut dengan tangan. Padahal permintaan produksi pembuatan jeruji sangat besar di pasar, jeruji juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat tusuk sate, tusuk bakso, tusuk gigi, dan produksi lain-lain (Diversifikasi). Peluang inilah yang akan disasar mitra Industri Rumah Tangga (IRT). Dengan aktivitas ini diharapkan mitra dapat merintis terjadinya kelompok pengrajin ruji serta sangkar burung yang khas. Dalam pelaksanaan penerapan aktivitas, produk teknologi pas guna telah dapat berperan sempurna. Kapasitas penciptaan bertambah pesat dari semula rata- rata 300 pcs dituntaskan dalam satu hari (8 jam kerja) menjadi hanya satu jam saja. Hambatan utama yang dialami dalam penerapan aktivitas merupakan pada peningkatan produksi jeruji, peningkatan ketrampilan skill produkso dan sistem pemasaran.