Pyrite Limbah Batubara Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Lapis Perkerasan Asphalt Concrete – Wearing Course
Abstract
Pyrite merupakan salah satu limbah sisa pembakaran batu bara di PLTU Asam- Asam yang berupa butiran batu. Pyrite juga merupakan material yang tidak dapat dihancurkan dengan menggunakan alat stone crusher. Oleh karena itu, di upayakan untuk di lakukan studi eksperimental pemanfaatan limbah batu bara pyrite sebagai pengganti agregat kasar pada campuraan AC-WC. Berdasarkan pemikiraan tersebut, apakah mungkin mendapatkan kualitas yang baik dan sesuai dengan spesifikasi dengan menambahkan campuran pyrite pada agregat kasar. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan percobaan di laboratorium dengan membuat campuran perkerasan AC-WC yang mengganti agregat kasar dengan pyrite. Setelah melakukan pembuatan sampel selanjutnya akan di uji lab dengan metode uji Marshall Test Variasi kadar pyrite 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap total campuran agregat kasar pada campuran AC-WC. Dari hasil percobaan didapatkan nilai keausan pyrite dengan mesin Los Angles adalah sebesar 39,2%. Nilai kadar aspal optimum untuk campuran AC-WC dengan subtitusi pyrite 0% adalah sebesar 5% - 5,5%, subtitusi pyrite 25% didapat nilai kadar aspal optimum adalah 6,7 – 7%.
Downloads
Authors who publish with Extrapolasi agree to the following terms:
- Authors transfer the copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)