MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN GUNAWANGSA GRESIK DENGAN STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA

Keywords: Struktur baja, system rangka pemikul momen, king cross

Abstract

Abstract

This paper presents the alternative design of Gunawangsa Gresik Apartment using Earthquake Resistance Steel Structure. The existing structure of Gunawangsa Gresik is concrete. Steel structure is being considered as the alternative design because steel material has better ductility and lower weight than concrete which is good for earthquake resistant buildings.

Gunawangsa Apartement would be designed with moment resisting frames structure system in accordance with the provisions of SNI 1726:2012 concerning earthquake-resistant structure planning and SNI 1729:2015 concerning the building steel structures..

From the results of the design, the steel cross-section profile dimensions used as beams are WF 400.200, WF 350.175, WF 300.150, WF 250.125, WF 200.100, and WF 175.90. Whereas for cross-section profiles are King cross K800.300, K700.300, K588.300, K600.200, and K500.200. Furthermore, in the substructure/lower structure, the foundation were designed with 8 meters deep, and diameter of 60 cm.

 

Abstrak

Artikel ini membahas tentang desain alternatif Apartemen Gunawangsa Gresik menggunakan struktur baja tahan gempa. Desain eksisting Apartemen Gunawangsa Gresik berupa struktur beton. Struktur baja dipertimbangkan sebagai alternatif desain karena material baja memiliki daktilitas yang lebih baik dan bobot yang lebih rendah daripada beton, dimana hal tersebut baik untuk bangunan tahan gempa.

Apartemen Gunawangsa akan dirancang dengan sistem struktur rangka penahan momen sesuai dengan ketentuan SNI 1726: 2012 tentang perencanaan struktur tahan gempa dan SNI 1729: 2015 tentang struktur baja bangunan.

Dari hasil desain, dimensi profil penampang baja yang digunakan sebagai balok adalah WF 400.200, WF 350.175, WF 300.150, WF 250.125, WF 200.100, dan WF 175.90. Sedangkan untuk profil penampang adalah King cross K800.300, K700.300, K588.300, K600.200, dan K500.200. Selanjutnya, pada substruktur / struktur bawah, pondasi dirancang dengan kedalaman 8 meter, dan diameter 60 cm.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ivan Oky Febry Fambudi, Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Teknik
Bantot Sutriono, Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Teknik
Retno Trimurtiningrum, Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Teknik
Nurul Rochmah, Program Studi Teknik Sipil, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Teknik

References

Departemen Pekerjaan Umum. (1987). Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit PU.

Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI 03-1727-2013 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta : BSN.

Badan Standardisasi Nasional. (2012). SNI 03-1726-2012 tentang Tata Cara Perancangan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan non Gedung. Jakarta : BSN.

Badan Standardisasi Nasional. (2015). SNI 1729-2015 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.

Published
2021-04-21
Section
Articles