ANALISIS CAMPURAN BETON BERPORI DENGAN AGREGAT BERGRADASI TERPISAH DITINJAU TERHADAP MUTU DAN BIAYA

  • Herry Widhiarto Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
  • Bambang Sujatmiko Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya

Abstract

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu beton salah satu diantaranya distribusi susunan butir
agregat (gradasi), agregat bergradasi baik dalam campuran beton dapat menghasilkan beton yang berkualitas
yaitu mudah dikerjakan (workability), awet (durability), kuat (strenght) dan ekonomis. Terkait dengan
agregat bergradasi baik peneliti ingin menganalisis bagaimana jika menggunakan agregat bergradasi
terpisah (gap grading ) yaitu agregat yang memiliki satu atau dua jenis butiran. Fakta dari beberapa sumber
agregat yang memiliki susunan butir gap grading, bila dipakai dalam campuran beton akan menghasilkan
beton yang kropos dan berpori. Penelitian ini untuk mengetahui mutu beton dan menganalisis hubungan
porositas, resapan terhadap mutu beton serta biaya kebutuhan material beton berpori bila dibandingkan
dengan beton normal berdasarkan berat volume beton. Metode penelitian eksperimental yaitu dengan
melakukan pengamatan dan pengukuran dilaboratorium dengan 75 benda uji, analisis campuran beton
mengacu pada beton normal dan Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Berdasarkan hasil penelitian dan
analisa dapat disimpulkan bahwa : 1.)Kuat tekan beton berpori variasi BP-C sebesar 20,48 Mpa, sedangkan
kuat tarik belah beton pada variasi BP-C sebesar 5,92 MPa lebih rendah dari beton normal pada umur 28 hari.
Dengan demikian Mutu beton tidak mencapai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan yaitu 30 Mpa.
2.)Porositas dan resapan beton berpengaruh pada mutu beton, semakin besar nilai porositas menyebabkan
meningkatnya resapan dan menurunya mutu beton, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
penelitian ini bahwa variasi PB-C nilai porositas 21,42 % dan nilai resapan 3,91 %, diperoleh kuat tekan
sebesar 20,48 MPa, sedangkan porositas beton normal 14,70 % dan nilai resapan 3,62 %, diperoleh kuat
tekan sebesar 31,71MPa. 3.)Biaya kebutuhan material beton berpori sebesar Rp 567,057.00/m
Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 24

3
atau lebih
rendah 12,12 %, jika dibanding dengan beton normal sebesar Rp 645,925.00/m
3
. berdasarkan berat volume
beton, sehingga berat volume padat beton berpori yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 2089 kg/m3
tidak mencapai berat beton normal (2400 kg/cm3)

Kata kunci : beton berpori, kuat tekan, kuat tarik, porositas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 1993. Tata Cara Pembuatan

Rencana Campuran Beton Normal

(SNI 03-2834-1993), Departemen

Pekerjaan Umum.

............, 2002. Tata Cara Perencanaan

Struktur Beton Untuk Bangunan

Gedung (SNI 03-2847-2002),

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 29

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 24 - 30

Badan Standarisasi Nasional,

Jakarta.

ASTM, 1990. Standard Test Method

forSpecific Grafity, Absorption,

andVoid in Hardened Concrete

(ASTM C642-90).Website :

http://www.astm.org

Ardiansyah, Rony.,2007 †Fly ash

Pemanfaatan Dan Kegunaannya

PT Riau Pos Intermedia†@19972007,

Nopember

Estutie “ Paving Blok Dengan Campuran

Ply Ash Mutu Rendah Hasil

Limbah PT. IPMOMI “ Kuat

Tekan Yang Dihasilkan 41,67

Mpa. Journal

Modul.,2001“ Panduan Praktikum

Teknologi Bahan Konstruksi â€,

Laboratorium Prodi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Dr

Soetomo Surabaya.

Nugraha Paul, dan Anton., 2007

“Teknologi Beton, dari Material,

Pembuatan ke Beton Mutu

Tinggi†Penerbit Andi Ofset.

Sagel.R, kole.P and Kusuma Gideon ,

“Pedoman Pengerjaan Beton “,

Erlangga,

Spesifikasi Bahan Pembuat Beton

Menurut Konsep PBI 1988., 1986

“ Seminar Teknologi Beton dalam

Rangka Menyambut PBI 1988.

Jurusan Teknik Sipil , Fakultas

Teknik ITS Surabaya.

Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-28341993.,

†Tata cara

pembuatan rencana campuran

beton normal†Departemen Pe

kerjaan Umum.

Standar Industri Indonesia (SII) 005280.,1980.

â€Mutu Dan Cara Uji

Agregat†Departemen Perindus

trian Indonesia.

Subakti Aman., 1995. Teknologi Beton

Dalam Praktek, Laboratorium

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik ITS Surabaya.

Solikin Ahmad., 2000 “Studi Pemanfaatan

Abu Ampas Tebu (Aat) Sebagai

Tambahan Bahan Pengikat (Semen

Portland) Dalam Pembuatan

Beton Ditinjau Terhadap Kuat

Tekanâ€.Skripsi yang tidak

dipubilkasikan

Published
2012-12-02
Section
Articles