ANALISIS LIMBAH BATUBARA (FLY ASH) SEBAGAI ALTERNATIF SEMEN UNTUK BETON PADA PERISAI SINAR PENGION COBALT – 60 DITINJAU DARI SEGI BIAYA
Abstract
Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan.Penelitian dan percobaan tersebut
dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi
kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Khususnya beton yang
berfungsi sebagai perisai terhadap sinar pengion. National Council on radiation and Measurement ( NCRP
no.49 ) mensyaratkan densitas beton minimal 2,35 gr / cm
3.
Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan
beton dan densitas adalah meningkatkan pemadatannya, yaitu meminimumkan pori atau rongga yang
terbentuk di dalam beton. Penggunaan bahan tambah (admixture) dapat membantu memecahkan
permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan dan densitas pada
beton normal dan beton berbahan fly ash 10 % ( sebagai pengganti semen) , serta untuk mengetahui adakah
perbedaan ketebalan pada dua varian beton terhadap sinar pengion Cobalt – 60 berenergi 1, 25 Mega
electron Volt ( MeV ) sebagai proteksi pada radiasi. Penghematan biaya yang dihasilkan dengan komposisi
penggantian semen dengan abu terbang (Fly Ash) sebanyak 10% dari berat semen, penambahan
Superplasticizer Sika Viscocrete sebanyak 1% dan faktor air semen ditentukan sama pada semua variasi
campuran. Sampel yang digunakan adalah berbentuk silinder (diametr 15 cm x tinggi 30 cm), mutu beton
yang direncanakan 40 MPa pada umur 28 hari. Sampel diuji pada umur 28 hari, dengan terlebih dahulu
dilakukan perawatan sebelum pengujian. Jumlah sampel sebanyak 24 sampel, terdiri dari 2 variasi dan
masing-masing variasi sebanyak 12 sampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa beton dengan fly ash 10 %
mempunai kuat tekan sebesar 42,83 MPa serta densitas sebesar 2,42 kg / m
3
. Pada Uji sinar pengion
Cobalt-60 berenergi 1,25 Mev, beton dengan fly ash 10 % pada ketebalan 60 cm mampu menahan sinar
pengion tersebut dan menghasilkan penghematan biaya Rp 9.571.725,-.
Kata Kunci : Beton, kuat tekan, densitas , superplasticizer, .fly ash. dan sinar pengion Cobalt - 60
Downloads
References
Badan Pengawas Tenaga Nukir :
(BAPETEN ).2002.SK
Ka.BAPETEN No.21/Ka-
BAPETEN/XII – 02 . Program
Jaminan Kulitas Instalasi
Radioterapi.
International Atomic Energy Agency
(IAEA.no.115).1996: Standar Internasional
Keselamatan Dasar
Perlindungan terhadap Radiasi
Pengion dan untuk Keselamatan
Sumber Radiasi.
Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 80 - 89
Herman Cember ,1983 : Pengantar Fisika
Kesehatan
Mardiono,Jurnal:Pengaruh Pemanfaatan
Abu Terbang ( fly ash ) Dalam
Beton Mutu Tinggi Muhamad
Abduh , 1996 : Sifat proteksi Beton
Mutu Tinggi Terhadap Radiasi
Gamma 0,661 MeV.
Paul Nugraha , Antoni , 2007 : Teknologi
Beton,Material,Pembuatan ke Beton
Sri Prabandiyani Retno Wardani,2008 :
Pemanfaatan Limbah Batubara
(FLY ASH) Untuk Stabilisasi Tanah
Maupun Keperluan Teknik Sipil
Lainnya Dalam Mengurangi
Pencemaran Lingkungan . Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Authors who publish with Extrapolasi agree to the following terms:
- Authors transfer the copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)