SUBAK DALAM PUSARAN ALIH FUNGSI LAHAN DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan implikasi alih fungsi lahan terhadap keberadaan subak di Kecamatan Denpasar Selatan.Perkembangan dunia pariwisata telah membawa perubahan yang luar biasa bagi kehidupan orang Bali.Perkembangan pariwisata membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.Hal itu kemudian berdampak pada semakin berkurangnya lahan pertanian yang merupakan ranah subak.Situasi ini secara tidak langsung telah menjadi salah satu ancaman bagi keberadaan subak.Ancaman itu bisa dilihat dari implikasi alih fungsi lahan terhadap keberadaan subak di Kecamatan Denpasar Selatan.Implikasi yang ditimbulkan bisa dilihat dari tiga aspek yaitu aspek infrastruktur yang bisa dilihat secara nyata terlah terjadi pengurangan jumlah sawah yang merupakan aset subak.Kedua perubahan struktur sosial yaitu berkurangnya jumlah krama subak. Ketiga, suprastruktur melemahnya ikatan denganPura subak dari pengempon Pura Ulundanu menjadi tidak sehingga saat ini diserahkan ke desa pakraman. Temuan menarik yang ada dalam kajian ini adalah masih dipertahankannya Pura Ulundanu sebagai representasi Dewi Sri yang merupakan dewi kesuburan, ini membuktikan bahwa masyarakat di sana masih memiliki trust yang kuat sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai suatu yang wajar untuk tetap dilaksanakan walaupun mereka tidak memiliki tanah dan menjadi anggota subak. Kata kunci: alih fungsi lahan, implikasi, subakDownloads
References
Abdulsyani.1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial.Jakarta: Fajar Agung.
Althusser, Louis. 2010. Tentang Ideologi : Strukturalisme Marxis, Psikoanalisis, Cultural
Studies. Yogyakarta : Jalasutra.
Barker, Chris. 2009. Culture Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Bourdieu, Pierre. 1983. Language and Symbolic Power. Cambridge : Polity.
Garna, Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Sosial: Dasar-Konsep-Posisi, Bandung: Universitas
Padjadjaran.
Gorda, IGN. 1996. Etika Hindu dan Perilaku Organisasi. Denpasar: Widya Kriya Gematama.
Gramsci, Antonio. 1971. Selections from Prison Note Books. New York: International
Publisher.
Harker. 2005. (Habitus x modal) + Ranah = Praktik: Pengantar Paling Komprehensif
kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Jalasutra.
Kaplan dan Manner. 2000. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lawang, R.M.Z. 2005. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologik. Cetakan Kedua. Depok:
FISIP UI Press.
Mantra, I.B. 1993.Bali: Masalah Sosial Budaya dan Modernisasi. Denpasar: Upada Sastra.
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis dan Kualitatif: Buku Sumber
tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.
Piliang, Yasraf Amir. 2009. Hiper Realitas Kebudayaan. Yogyakarta : LKiS.
Pitana, I Gede.1994. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali.Denpasar: Bali Post.
Powell, Hickman, 1930. Bali the Last Paradise.New York: Dodd, Mead.
Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ritzer, George dan Goodman J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern.Yakarta: Kencana.
Sanderson, Stephen K. 1993. Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial.
Terjemahan dari Farid Wajidi. Jakarta : Rajawali.
Simon, Roger. 2004. Gagasan-gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sirtha, I Nyoman. 2008. Subak: Konsep Pertanian Religius Perspektif Hukum, Budaya, dan
Agama Hindu. Surabaya: Penerbit Paramita.
Spivak, Gayatri Chakravorty. 1996. "Bisakah Subaltern Speak?" Marxisme dan Interpretasi
Kebudayaan.Ed. C. Nelson dan L. Grossberg. Basingstronke: MacMillan Education.
Sumarta, Ketut. 2008. Subak Inspirasi Manajemen Pembangunan Pertanian. Denpasar: Citra
Budaya
Sumarwan, A. 2005.“Membongkar yang Lama, Menenun yang Baru”, Basis, Nomor 11-12,
November-Desember.
Suputra, Dewa Putu Arwan,dkk, 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi
Lahan Studi Kasus di Subak Daksina, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara,
Kabupaten Badung”, E-Journal Agribisnis dan Agrowisata, Vol. 1, No. 1.
Sutawan, N. 2008. Keberadaan PurapadaSubak. Denpasar: Dinas Kebudayaan Propinsi Bali.
Wiana, Ketut. 2007. Tri Hita Karana Menurut Konsep Hindu.Surabaya: Paramita.