KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK MASYARAKAT ADAT TERPENCIL BADUY DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

  • Ahmad Sihabudin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
  • Lidya Wati Evelina Universitas Bina Nusantara

Abstract

Intisari dari tulisan ini adalah mendeskripsikan adanya peningkatan Keluarga Berencana (KB) pada masyarakat Adat Terpencil (KAT) Baduy. Kelompok masyarakat tradisionil di Banten Selatan, yang biasa Disebut Urang Kanekes, Urang Rawayan, Urang Tangtu (Baduy Dalam) dan Urang panamping (Baduy Luar). Nama “Baduy” diambil dari nama sungai Cibaduy dan nama gunung Baduy yang kebetulan berada di wilayah Baduy. Teori yang sesuai dengan penelitian ini adalah Teori komunikasi difusi inovasi.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif denganmetode pengumpulan data utama wawancaradan observasi. Analisis data menggunakan member check diantara para informan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu khususnya penerimaan konsep Keluarga Berencana (KB) pada masyarakat Baduy Luar.Data menunjukkan peningkatan akseptor KB di KAT Baduy dari tahun 2006 hingga tahun 2014.Tahun 2006 Akseptor KB di Baduy Luar berjumlah 647 peserta. Sedangkan tahun 2014 jumlah akseptor KB Baduy Luar meningkat hingga 1.403 peserta. Sedangkan akseptor di Baduy dalam hanya 16 peserta. Selain itu ada variasi penggunaan alat kontrasepsi yang dipakai, pada masa awal KAT Baduy menerima konsep KB kebanyakan mereka menggunakan Inflan. Dari data tersebut dapat disimpulkan keberhasilan program Keluarga Berencana pada KAT Baduy. Kata Kunci: Keberhasilan, Keluarga Berencana, Masyarakat Adat, Suku Baduy.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Adimihardja, Kusnaka. (2007). Dinamika Budaya Lokal. Bandung. CV. Indra Prahasta dan

Pusat Kajian LBPB.

Creswell, Joh W .(2010). Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Edisi Ketiga. Califirnia: Sage..

Garna, Judistira, K. (1993a). Masyarakat Baduy di Banten., dalam Koentjaraningrat (ed)

Masyarakat Terasing di Indonesia. Jakarta: Depsos RI, Dewan Nasional Indonesia

untuk Kesejahteraan Sosial, dan Gramedia.

_______. (1993b). Orang Baduy di Jawa: Sebuah Studi Kasus Mengenai Adaptasi Suku Asli

Terhadap Pembangunan., dalam Lim Teck Ghee dan Alberto G. Gomes (peny). Suku

Asli dan Pembangunan di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

_______.(1994). Masyarakat Tradisional Banten dan Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Budaya.

Serang. Makalah pada Seminar Puncak-Puncak Perkembangan Warisan Budaya

Banten. Forum Ilmiah Festival Banten 1994. Serang 28-29 Agustus.651

_______.(1992). Teori-Teori Perubahan Sosial. Bandung: Penerbit Program Pascasarjana.

Universitas Padjadjaran.

Hanafi, Abdillah. (1987). Memasayarakakan Ide-Ide Baru. Disarikan dari karya: Everett

Rogers dan F. Floyd Shoemaker. Commncation of Innovatos. Surabaya: Usaha

Nasional.

Kurnia, Asep dan Sihabudin, Ahmad, (2010). Saatnya Baduy Bicara. Jakarta: Diterbitkan

atas kerjasama Penerbit Bumi Aksara, dan Universitas Sultan ageng Tirtayasa.

Kriyantono, Rahmat (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana Prenada

Media Group.

Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja

Rosdakarya Offset, Bandung

Pasya. Gurniwan Kamil. (2005). “Strategi Hidup Komunitas Baduy di Kabupaten Lebak

Banten.” Disertasi. Program Pascasarjana. Bandung:Universitas Padjadjaran.

Permana, R. Cecep Eka. (2006). Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta: Wedata Widya

Sastra.

Purnomohadi, Srihartiningsing. (1985). ”Sistem Interaksi Sosial-Ekonomi dan Pengelolaan

Sumberdaya Alam Oleh Masyarakat Badyi di Desa Kanekes, Banten Selatan.” Tesis.

Bogor: Pascasarjana Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Institut Pertanian

Bogor.

Rogers, Everett M., & Shoemaker, Floyd.(1971). Communication of Innovations. A CrossCultural Approach.The Free Press. New York.

Sihabudin, Ahmad. (2015). Kebutuhan Keluarga Komunitas Adat Baduy.Banten: Untirta

Press. Bekerjasama dengan PT. Kemitraan Energi Industri. Serang.

Sihabudin, Ahmad.(2013). Komunikasi Antarbudaya. Suatu Perspektif Multidimensi.Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara.

Soekanto, Soeryono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Jurnal

Sihabudin, Ahmad.( 2008). Pengaruh Interaksi Sosial Komunitas Adat Terpencil Baduy Luar

Terhadap Persepsinya pada Kebuituhan Keluarga.nMediator Jurnal Komunikasi Vol

/No.2. Desember 2008. Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005.

Sihabudin, Ahmad dan Amiruddin, Suwaib. (2008). Prasangka Sosial dan Efektivitas

Komunikasi Antarkelompok. Mediator Jurnal Komunikasi Vol 9/No.1 Juni 2008.

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005.

Sumber Peraturan Pemerintah

Anonimous. (1999). Keppres No. 111/1999 Tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Komunitas Adat Terpencil. Jakarta: Direktorat Pembinaan Komunitas Adat Terpencil.

Departemen Sosial RI.652

________. (1990). Perda No. 13 Tahun 1990 tentang Pembinaan dan Pengembangan

Lembaga Adat Masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak.

________.(2001). Perda No. 31 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Lebak.

________. (2001). Perda No. 32 Tahun 2001 tentang Perlindungan atas Hak Ulayat

Masyarakat Baduy.

________. (2002). Keputusan Bupati Lebak No. 590 / Kep. 233 / Huk / 2002 tentang

Penetapan Batas-Batas Detail Tanah Ulayat Masyarakat Adat Baduy di Desa Kanekes

Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak

Sumber Internet

Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.(2007). Tantangan Dan Peluang Upaya

Perubahan Pada Suku Baduy.diakses pada 15 Mei 2007 dari Departemen

Sosial.RI.htm.com.

Mulyanto, Nanik Prihartanti, dan Moordiningsih.(2006). “Perilaku Konformitas Masyarakat

Baduy”.Diakses 19 Januari 2009

darihttps://humaspdg.wordpress.com/2010/05/04/perilaku-konformitas-masyarakatbaduy/

Published
2021-04-09