IDENTITAS DESA PLUNTURAN DALAM KESENIAN PERTUNJUKAN GAJAH-GAJAHAN DI DESA PLUNTURAN

  • Muizzu Nurhadi University of 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Bramantya Pradipta

Abstract

Abstrak. Kesenian rakyat diyakini sebagai bagian dari identitas dalam kehidupan masyarakat. Pemikiran inilah yang menjadi landasan peneliti mengungkap adanya produksi wacana identitas masyarakat dalam kesenian Gajah-gajahan di desa Plunturan. Untuk mengungkap identitas dalam kesenian Gajah-gajahan di desa Plunturan, peneliti mengaplikasikan semiotika Roland Barthes. Untuk melihat tanda-tanda yang ada dalam setiap elemen dari kesenian Gajaha-gajahan seperti gerak, aksesoris, alat musik, kostum, dan penari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan studi etnografi dengan analisis semiotika berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari temuan tersebut, tim peneliti melihat adanya identitas dari desa Plunturan adalah sebuah harmonisasi kehidupan desa Plunturan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan berupa perjuangan, keberagaman, kesetaraan, gotong royong, dan religius. Abstract. Folk art is believed to be part of identity in people's lives. This thought is the basis of researchers revealing the production of community identity discourse in Gajah-gajahan (the art of Elephant) in Plunturan. To reveal the identity Gajah-Gajahan (the art of Elephant) in Plunturan, researchers applied roland barthes semiotics. To see the signs that exist in every element of Gajah-gajahan art such as motion, accessories, musical instruments, costumes, and dancers. The method used in this study uses qualitative descriptive methods, with ethnographic studies with semiotic analysis based on facts found in the field through observations, interviews and documentation. From the findings, the research team saw the identity of Plunturan is a harmonization of plunturan village life that highly upholds the values of goodness in the form of struggle, diversity, equality, mutual cooperation, and religion

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfianti.2018.Relasi Nilai Agama Islam dan Budaya dalam Kesenian Reog Ponorogo. An-Nuha. Vol 5 No. 2 Desember

Barthes, Roland. 1967. Element of Semiology. Hill & Wang. New York

Barthes, Roland. 1983. Mythologies. Paladin. London

Budiman,Kris. 1999. Kosa Semiotika Yogyakarta:LKiS

Erintina, Fillya Yunita. 2014. Nilai-Nilai Sosial dalam Kesenian Gajah-gajahan di Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo

Geertz, C. 1992. Kebudayaan dan Agama. Penerjemah Francisco Budi Hardiman. Kanisius.Yogyakarta.

Juliani, Reni, dkk. 2019. Analisis Semiotika dalam Kesenian Kuda Lumping Bima Sakti. SOURCE: Jurnal Ilmu Komunikasi. DOI: https://doi.org/10.35308/source.v5i1.1114

Kurnianto, Rido. (2015). SENI GAJAH-GAJAHAN (Mengemas Pentas Bernilai Seni, Religi, Filosofis, dan Edukatif). https://www.researchgate.net/publication/323796563_SENI_GAJAH-GAJAHAN_Mengemas_Pentas_Bernilai_Seni_Religi_Filosofis_dan_Edukatif/citation/downl oad

Komala, Yulia Citra.2019. Bentuk Penyajian Kesenian Gajah-gajahan di Dusun Krajan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Kridalaksana H. 2008. Kamus Linguistik. PT. Gramedia. Jakarta.

Martin and Nakayama. 2003. Interncultural Communication in Contexts. The McGraw-Hill Companies. United States.

Rahmania, Anik. 2012. Budaya dan Identitas.Dwi Putra Pustaka Jaya. Sidoarjo

Rusmana, Dadan. 2014. Filsafat Semiotika . Pustaka Setia. Bandung

Ruswananta, Sigit Putra.2019. Kesenian Gajah-Gajahan desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.AVATARA e-Journal Pendidikan Sejarah. Vol 7 No 2 tahun 2019

Salzmann Z. 1993. Language, Culture & Society: An Introduction to Linguistics Anthropology. Oxford: Westview.

Sedyawati E. 1977. Tari dalam Sejarah Kesenian Djawa dan Bali”. Departemen P & K.

Sedyawati E. 1980. Tari: Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit CV Alfabeta. Bandung Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. Penerjemah Misbah Zulfiah Elizabeth. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Rosda Karya. Bandung

Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.

Published
2020-10-01
How to Cite
1.
Nurhadi M, Pradipta B. IDENTITAS DESA PLUNTURAN DALAM KESENIAN PERTUNJUKAN GAJAH-GAJAHAN DI DESA PLUNTURAN. parafrase [Internet]. 1Oct.2020 [cited 3May2024];20(2). Available from: https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/parafrase/article/view/4391
Section
Articles