PKM BATIK KEMBANG AYU DAN BATIK ROHMAD SURABAYA

  • Siti Mundari Fakultas Teknik
  • Erma Yuliaty
  • Zainal Arief

Abstract

Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah
menjadikan Negara Indonesia memiliki ciri yang khas di mancanegara.Untuk itu sebagai warga negara
Indonesia kita harus bangga dan ikut mempertahankan warisan budaya ini agar tidak punah dengan
bergantinya zaman.Untuk itu keberadaan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memproduksi batik
harus didukung agar pelestarian batik di Indonesia tetap berlangsung termasuk batik di kota
Surabaya.UKM batik yang saat ini sedang berkembang dan perlu mendapat perhatian adalah Batik
Kembang Ayu yang didirikan oleh Ibu Siswati dan UKM Batik Rohmad yang didirikan Ibu Lilis. UKM
Batik Kembang Ayu didirikan sejak tahun 2014 di daerah Medokan Sawah Timur Surabaya. UKM ini
memproduksi batik tulis dengan corak batik khas Surabaya dengan menggunakan ikon “Ikan Suro
dan Boyo,bunga mangrove, dan semanggiâ€. Sedangkan UKM Batik Rohmad didirikan oleh ibu Lilis
sejak tahun 2017 di daerah Penjaringan Surabaya. UKM Batik Rohmad memproduksi batik tulis ,
jumputan dan sibori. Permasalahan yang dihadapi oleh UKM Batik Kembang Ayu dan Batik Rohmad
saat ini adalah peralatan untuk membatik masih sedikit dan kurang mencukupi yang disebabkan
terbatasnya modal yang dimiliki sehingga kedua UKM ini menghadapi kendala dalam memenuhi
permintaan konsumen. Kedua UKM ini juga masih dikelola apa adanya, belum menerapkan manajemen
usaha dengan baik, untuk itu kedua UKM ini perlu mendapatkan pembinaan manajemen usaha yang
meliputi aspek financial dan aspek pemasaran, karena selama ini kedua UKM ini belum melakukan
penghitungan secara spesifik mengenai harga pokok produksi maupun pembuatan laporan laba rugi
usaha dan belum punya strategi pemasaran yang efektif. Pembinaan dilakukan agar UKM bisa
menentukan harga jual yang kompetitif, bisa diketahui kemajuan usahanya dan jangkauan pemasaran
bisa diperluas sehingga pengembangan usaha bisa dilakukan.Dengan bantuan pengadaan peralatan
membatik diharapkan kapasitas produksi bisa ditingkatkan dan dengan pembinaan manajemen usaha
pada aspek financial dan aspek pemasaran dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix)
dapat meningkatkan omset penjualan yang secara langsung akan meningkatkan pendapatan dari
kedua UKM tersebut.
Kata kunci : UKM Batik, kapasitas produksi, omset penjualan meningkat

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Siti Mundari, Fakultas Teknik
Fakultas Teknik

References

Emrizal. Pembinaan Manajemen Usaha Dalam Rangka Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah di Sumatera Barat (Kasus Pada Industri Sepatu Kulit di Kabupaten Padang

Pariaman), Polibisnis, Vol. 4 No.2 , Oktober 2012

Kotler Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama. Penerbit Prentice Hall, Salemba Empat,

Jakarta.

Kurniawan, Didi. 2009. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan dengan Akselerasi Sektor

Riil dan UKM. Tersedia [Online] http://didikurniawan.web.id/2009/04/29/

mengembangkanâ€ekonomiâ€kerakyatanâ€denganâ€akselerasiâ€sektorâ€riilâ€danâ€ukm/ Diakses

tanggal 31 oktober 2018 pukul 14.30 WIB

Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Refik Aditama Bandung.

Supardi, Julian. 2009. Rancang Bangun Collaborative System Pemasaran Hotel Secara

online Dengan Pendekatan Mediator based. Jurnal Sistem Informasi Fasilkom Unsri Vol 1

No 2

Satori, D & Komariah, A.2009.Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta

Published
2018-11-30
Section
Articles