PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PLUNTURAN MENUJU DESA WISATA BUDAYA
Abstract
Desa Plunturan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah yang memiliki berbagai produk budaya salah satunya yang mendunia adalah Reyog. Reyog Ponorogo sudah di pentaskan di berbagai negara seperti : Thailand, Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Korea Selatan dan lain-lain. Selain tampil di berbagai negara aktivitas kesenian masyarakat Desa Plunturan diwujudkan dalam bentuk gebyar reyog pada tanggal 11 dan 25 setiap bulan dan gebyar budaya setiap bulan per tahun. Dari kegiatan ini muncul ikon Plunturan Desa Wisata Budaya.Dari survei yang dilakukan nampaknya Desa Plunturan menghadapi hambatan yang cukup serius untuk menuju desa wisata budaya, dikarenakan belum tersedianya infra struktur yang memadai. Untuk mengantisipasi dampak dari tidak tersedianya infra strktur perlu didisiapkan blueprint pengembangan infra struktur sebagai pedoman pengembangan selanjutnya. Kata kunci : Wisata budaya, blueprint, InfrastrukturDownloads
References
I Nyoman Sukma Arida, “Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata
Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desawisata”, Jurnal Analisis Pariwisata
Issn : 1410 – 3729 Vol. 17 No. 1, 2017
I Komang Gede Santhyasa, “Kearifan Lokal Dalam Perencanaan Dan
Pengembangan Spasial Desa Wisata Di Bali”, Prosiding ?Seminar Nasional Agama,
Adat, Seni Dan Sejarah Di Zaman Milenial Isbn : 978?602?52255?1?2.
Nila Sylvi Ratnadila, “Perencanaan Skenario untuk Pembangunan Desa”, Jurnal
Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, Volume 12(2) Agustus 2018, halaman 111-
, doi.org/10.33378/jppik.v12i2.104.
Tati Handayani, “Analisis Kesiapan Desa Mekar Agung Kecamatan Cibadak
Kabupaten Lebak Banten Sebagai Desa Wisata Syariah”, Ikraith Ekonomika Vol 1
No 2 Bulan November 2018
Priyanto, “Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa
Wisata Di Jawa Tengah”, Journal Vokasi Indonesia, Volume 4. Nomor 1. Januari -
Juni 2016