Effects of Read-Aloud Folklore on Character Development and Regional Literary Literacy Among Parents and Children

Muzakki Bashori; Rizki Aldi Cahyono; Naia Sophianti; Mutiara Wardati; Bambang Rakhmanto; Eni Rahmawati; Dwi Pangesti Aprilia; Muhammad Mujibur Rohman

doi:10.30996/anaphora.v8i1.12435

Muzakki Bashori Study Program of History - Universitas Negeri Semarang
Rizki Aldi Cahyono Universitas Negeri Semarang
Naia Sophianti Study Program of History Education - Universitas Negeri Semarang
Mutiara Wardati Study Program of History - Universitas Negeri Semarang
Bambang Rakhmanto Study Program of History - Universitas Negeri Semarang
Eni Rahmawati Study Program of Pancasila and Civic Education - Universitas Negeri Semarang
Dwi Pangesti Aprilia Study Program of Fine Arts Education - Universitas Negeri Semarang
Muhammad Mujibur Rohman Sangiran Early Man Site Preservation Center

DOI: https://doi.org/10.30996/anaphora.v8i1.12435

Keywords: read aloud, folklore, literacy, regional literature, when the rice cries

Abstract

The globalization era presents challenges in preserving the existence, sustainability, and authenticity of local literary heritage, including folklore. Today, folklore is gradually fading and becoming less familiar among younger generations. However, regional literary literacy plays an essential role in building and maintaining the cultural identity of a community and contributes to fostering positive character development in children from an early age. Recognizing the central role of regional literary literacy in shaping children’s growth and development, it is crucial to internalize positive values derived from folklore amidst moral decadence. Responding to the duality between modernity and the preservation of local wisdom, this study aims to highlight the significant relevance of strengthening regional literature through the read-aloud method. The research focuses on teachers and parents of students at SD Negeri Pakintelan 03 Gunungpati, Semarang, Central Java. “Ketika Nasi Menangis”, a trilingual book developed in Indonesian, Javanese, and English, was used as a medium to support this research. The findings indicate that reading folklore aloud has a positive impact on children’s character development in general and the enhancement of regional literary literacy in particular. For parents and teachers, this study has fostered their understanding of the importance of bedtime storytelling through the read-aloud folklore method, encouraged enthusiasm for narrating bedtime stories, and provided a practical guide for effective storytelling.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anafiah, S. (2015). Pemanfaatan Cerita Rakyat Sebagai Alternatif Bacaan Bagi Anak. Trihayu, 1(2), 259093.

Bashori, M. (2023). Merdeka Berbudaya Melalui Partikelir. Accessed from https://www.kompas.com/edu/read/2023/04/14/070000971/merdeka-berbudayamelaluipartikelir?page=all on January 3rd, 2024.

Chadijah, S., Suhana, A., & Wahyuni, R. S. (2023). Aspek Literasi Sastra Dan Budaya Dalam Diplomasi Bahasa. Jurnal Bisnis, 11(1), 70-81.

Creswell, J. W. (2017). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran. (Terjemahan Achmad Fawaid Dan Rianayati Kusmini Pancasari). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewi, I.A., Suardana, I.P.O., & Numertayasa, I.W. (2021). Pengembangan Bahan Bacaan Literasi Kelas Rendah dengan Memanfaatkan Cerita Folklor Bali. Jurnal Elementary: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 4(1), pp. 53-59.

Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo

Fakihuddin, L. (2015). Eksistensi Masalah Supranatural dalam Folklor Lisan Sasak: Suatu Kajian Sistematis Terhadap Cerita Rakyat Sasak yang Telah Didokumentasikan. Masaban, Vol. 9(2), pp. 100-125.

Falmawati, F., & Mulyati, Y. Novenber, (2018). Kajian Folklor Cerita Wandiudiu Pada Masyarakat Buton Dan Upaya Pelestarianya. In Seminar Internasional Riksa Bahasa (pp. 497-504).

Halimatussakdiah, H., Yuda, R. K., & Junaidi, F. (2019). Literasi Sastra Folklor pada Anak Sekolah Dasar. Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra V, Vol. 5(1), pp. 130- 138.

Hermawan, W., & Anjariyah, D. (2023). Penguatan Nilai Multikultural Sastra Lokal sebagai Media Literasi Anak. Journal of Education Research, 4(4), 1918-1926.

Hibatulloh, S., Sa’adah, N. L., & Marwan, I. (2023). Strategi Penumbuhan Minat Baca Remaja Melalui Modifikasi Cerita Rakyat. Journal of Education Research, 4(1), 267-275.

Hidayatullah, A., Su’ad., & Kanzunnudin, M. (2020). Analisis Struktur, Fungsi, Dan Nilai Pada Folklor Nawangsih Untuk Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar. Kredo: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. 4(1), pp. 148-167.

Iman, B. N. (2022). Budaya Literasi dalam Dunia Pendidikan. Proceeedings “Membangun Karakter dan Budaya Literasi dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SD” Conference of Elementary Studies.

Lelono, B., & Widjatini, R. (2019). Wujud Kearifan Lokal dalam Bentuk dan Fungsi Folklor Lisan Banyumas. Jurnal Lingua Idea, [S.l.], Vol. 10(2), pp. 63-73.

Mustakim, M., Sabilla, M., Efendi, R., & Aprillia, T. (2024). Hubungan Mindful Eating (ME) dan Healthy Eating Literacy (HEL) dengan Status Indeks Masa Tubuh (IMT) pada Remaja di Kota Tangerang Selatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 13(01), 66–71. https://doi.org/10.33221/jikm.v13i01.2456.

Nugroho, T. (2018). Menghayati Nilai Budaya Folklor Ande-Ande Lumut Melalui Metode Sosiodrama Dalam Pembelajaran Teks Naratif Di Sekolah Menengah Atas. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, 1281. 18

Rahayu, A. C. (2016). Nilai Moral Dalam Folklor Sebagai Media Revolusi Mental Generasi Masa Depan. Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan and Kesastraan, 16(2).

Rahesi, I. D, Y. Abidin. & Y. Mulyati. (2020). Interaksi Model Membaca Nyaring Bermuatan Buku Cerita Anak dalam Menumbuhkan Literasi Keluarga. Prosiding Seminar Riksa Bahasa XIII.

Rapanna, P. (2016). Membumikan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi (Vol. 1). SAH MEDIA.

Rokhmatulloh, E., & Sudihartinih, E. 2022. Membangun Literasi Membaca Pada Anak Melalui Metode Membaca Nyaring (Read Aloud). Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 16(1), 54-61.

Rosita, E. (2022). Merevitalisasi Sastra Lisan Di Sumatera Selatan Dengan Gerakan Literasi Nasional. Jurnal Didactique Bahasa Indonesia, 3(2), 13-23.

Septika, H.D., & Prasetya, K.H. (2020). Local Wisdom Folklore for Literary Learning in Elementary School. Pandas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. 5(1), pp. 13-25.

Sitanggang, S. R. H. (2003). Antologi Esai Sastra Bandingan Dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Subagyo, A. (2020). Aplikasi Metode Riset: Praktik Penelitian Kualitatif, Kuantitatif and Mix Methods. Inteligensia Media

Sudjiman, P. (1990). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Sugiarti, S. (2019). Literasi Sastra Perspektif Ekologi Budaya. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia (SENASBASA) 3 (1),

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta.

Sukmawan, S., Rizal, M. S., & Nurmansyah, M. A. (2018). Green folklore. Universitas Brawijaya Press.

Suparman and Nurfisani. (2021). Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Model Pembelajaran Pair Check Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Palopo. Jurnal Sinestesia, Vol. 11(1), pp. 41-52.

Suryadin, A. (2023, July). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tanaman Kelekak Dalam Literasi Sastra di Bangka Belitung. In Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI (Vol. 3, pp. 254-263).

Susanti, E. (2022). Keterampilan Membaca (ed.3). Bogor: In Media.

Syahid, S. N. L., Maula, L. H., Nurmeta, I. K., Sulastri, A., & Ruslani, R. (2022). Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa SD melalui Media Pembelajaran Diorama Lingkungan. Jurnal Basicedu, 6(3), 5181–5192. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.3076.

Tanuwijaya, C. P., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. A. (2016). Perancangan Buku Cerita Bergambar Tentang Folklor Minahasa Dengan Teknologi Augmented Reality. Jurnal DKV Adiwarna, 1(8), 10.

Uli, I. (2018). Peran Sastra Daerah dalam Meningkatkan Budaya Literasi Indonesia. Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XL 2018.

Wachidah, L. R., Suwignyo, H., & Widiati, N. (2017). Potensi Karakter Tokoh dalam Cerita Rakyat sebagai Bahan Bacaan Literasi Moral. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(7), 894-901.

Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 7(1), pp. 2896-2910.

Wilyanti, L. S., Izar, J., Helty, H., & Triandana, A. (2023). Sosialisasi Manfaat Read Aloud Bagi Kemampuan Berbahasa Anak di Perkumpulan Dharma Wanita Lpka Muara Bulian. Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendekia, 2(4).

Yulianeta, N., Damaianti, V. S., Amandangi, D. P., & Rahesi, I. D. (2020). Read Aloud training module. Proceedings of the 4th International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (ICOLLITE 2020). https://doi.org/10.2991/assehr.k.201215.130