ANALISIS PENGGUNAAN PONDASI MINI PILE DAN PONDASI BORPILE TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMPN 10 DENPASAR

  • Juniada Pagehgiri

Abstract

Pemilihan jenis pondasi secara garis besar ditentukan berdasarkan faktor teknis, ekonomis dan lingkungan. Mengingat pentingnya tahap pemilihan jenis pondasi dalam perencanaan bangunan, perencana seringkali mengalami kesulitan dalam memilih jenis pondasi jika bangunan akan dibangun di daerah dengan daya dukung tanah relatif rendah atau tinggi bangunan yang tanggung (tidak tinggi ataupun rendah, antara 3 sampai 8 lantai). Jika menggunakan pondasi dalam, misalnya dengan tiang pancang, maka harga bangunan akan naik hingga 30%, sedangkan jika digunakan pondasi dangkal harus mempertimbangkan resiko penurunan bangunan secara tidak merata (irregular differential settlement) ditambah dengan total settlement.  Proyek pembangunan ruang kelas SMPN 10 Denpasar merupakan salah satu proyek konstruksi bangunan gedung dua lantai yang juga memerlukan suatu cara pemilihan alternatif desain pondasi yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kriteria dan alternatif dalam penentuan jenis pondasi yang perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.  Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk Pondasi Bor Pile, Total Biaya = Rp. 70,309,270.33 (Tujuh Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah), Total Durasi = 22.51 hari. Untuk Pondasi Mini Pile didapatkan hasil Total Biaya = Rp. 104,439,399.30 (Seratus Empat Juta Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dan Total Durasi = 33.78 hari

Kata kunci : Biaya, Waktu, Bor Pile, Mini Pile

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asianto, 2005. Manajemen Produksi untuk Jasa Konstruksi. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Arditi, D., and Patel, B.K., Impact Analysis of

Owner-Directed Acceleration. Journal of construction Engineering and management. Vol. 115, No. 1, Hal: 144-157.

Andi, S.W., 2003. On Representing facrtors Influencing time Performance of shop- House Construction in Surabaya. Dimensi Teknik Sipil. Vol 5, No 2.

Flanagan, R, dan Norman, G., 1996. Risk Management and Construction. London: Blackwell Science.

Ir. Arifin, MT., MMT yang dimuat pada Jurnal Ilmiah Neutron, Vol.8, No.2, Agustus 2008: 1-13, dengan judul “Analisa Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang dan Bor Pile Jembatan Suramadu

Kraiem, Z.K and Dickman, J.E., 1987. Concurrent Delays in Construction Projects. Journal of Construction Engineering and Management. Vol.113, No.4. Hal: 591-602.

Long, 2008. Delay and cost overruns in Vietnam Large Construction Project : A Comparison with other Selected Countries. Korean Society Of Civil Engineers Journal of Civil Engineering. Vol. 12. Hal: 367-377.

Praboyo, B., 1999. Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek: Klasifikasi dan peringkat dari Penyebab-penyebabnya. Dimensi Teknik Sipil. Vol. 1, No 2.

Project Management Institute, 2000. A Guide to the Project of Management Body Knowledge. USA: North California, USA.

Saputra, Oka I.G.N., 2008. Analisis Perbandingan

Risiko Biaya antara Kontrak Lump Sump dengan Kontrak Unit Price, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Vol.12, No.2. Hal:136-152.

Soeharto, I., 2001. Manajemen Proyek (dari konseptual sampai operasional). Jakarta: Penerbit Erlangga

Published
2015-07-20
Section
Articles