MODAL SOSIAL DALAM BUDAYA TARIAN LEGO-LEGO MASYARAKAT ALOR NUSA TENGGAR TIMUR
Abstract
Tarian lego-legomerupakan salah salah satu tarian tradisional yang ada dalam masyarakat Kabupaten Alor. Sebagai tarian tradisonal maka tarian legolego harus terus dilestarikan agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman.Untuk itu dibutuhkan juga peran pemerintah daerah dalam upaya untuk melestarikan tarian lego-lego. Selain sebagai tarian tradisional, tarian lego-lego juga merupakan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Alor. Mengapa bisa dikatakan sebagai modal sosial? karena tarian lego-legobukan sekedar tarian biasa, tetapi mengandung makna yang sangat mendalam melalui nilai - nilai yang tersirat pada syair atau pantun yang tidak hanya berguna untuk sesama masyarakat saja dalam upaya mempererat hubungan antara individu, membangun nilai pemersatu, pembentukan karakter masyarakat, tetapi jugadapat mempererat hubungan kepercayaan antara masyarakat dan Pemerintah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif kualitatif dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengambarkan apakah nilai - nilai dalam tarian lego-legomasyarakat Kabupaten Alor sudah dipahami oleh para Stakeholdersebagai modal sosial. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Modal Sosial.Dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian terlihat bahwa para stakeholder mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam tarian lego-lego seperti nilai gotong royong, persatuan, kesatuan, hormat menghormati, dan lainya,hanya saja tarian lego-lego belum dimanfaatkan sebagai modal sosial yang potensial untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Alor seperti pembentukan karakter masyarakat. Kata-kata
kunci: Modal Sosial, Tarian Lego-Lego, Mayarakat Alor Nusa Tenggara Timur
Downloads
References
Buku
Davies, 1991 ; Soetomo. (2008). Strategi – strategi Pembangunan Masyarakat.
Jogyakarta : Pustaka Pelajar.
Fukuyama, Francis (1995), Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity, New
York: the Free Press
Hanafiah, Abu, 2008, Toleransi dalam Masyarakat Plural Memperkuat
Ketahanan Sosial: _______ Halim, 2008, Artikel yang berjudul .Menggali Oase
Toleransi., Kompas 14 April, 2008, http://www.depsos.go.id
Hidajat,Z M.1978, Masyarakat dan Kebudayaan, (Suku-suku Bangsa di Nusa
Tenggara Timur ). Bandung : Tarsinto
Mulyana, Deddi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Putnam, RD (1993), “The Prosperous Community: Social Capital and Public
Life, dalam The American Prospect , Vol.13, halaman 35-42
Putnam, RD (1995), “Bowling Alone: America’s Declining Social Capital”,
Dalam Journal of Democracy , Vol.6, No.1, halaman 65-78
Suharto, Edi (2005a), Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial , Bandung: Alfabeta
Rasyit P. Lewa, 1998. Lego – lego Dalam Upaya Pemasyarakatan Dan
Perbudayaan P4 di Kabupaten Alor.
Suharto, Edi, 2005, .Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial., Alfabeta, Bandung._________, 2005,
Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung
RafikaAditama,
Internet
http:// www. ancok.staff.ugm.ac.id/h-18/konsep modal social
http:// www.Politic. Hu/soharto/PDF/modal social
http:// www.ireyogya.org/sutoro/modal sosial dan demokrasi lokal.pdf.
http:// www.pdfound.com/pdf/konsep modal sosial - robert putman.html548
Suharto, E. & Yuliani, 2005, .Analisis Jaringan Sosial: Menerapkan Metode
Asesmen Cepat dan Partisipatif (MACPA) pada Lembaga Sosial Lokal di
Subang, Jawa Barat., http://www.policy.hu/suharto/mak-Indo4.html.