Stres Akademik pada Siswa Sekolah Menengah Atas: Bagaimana Peran Regulasi Emosi dan Dukungan Sosial?
Abstract
Stres akademik adalah tekanan mental yang ditandai dengan rasa frustasi secara sadar atau tidak sadar yang berhubungan dengan kegagalan. Stres akademik juga dapat diartikan sebagai sebuah tekanan mental yang berhubungan dengan perasaan-perasaan frustasi yang diantisipasi terkait dengan kegagalan akademik atau bahkan kesadaran akan kemungkinan kegagalan tersebut. Survei dilakukan pada tanggal 17 September 2024 dan beberapa pertanyaan terbuka kepada kepala tata usaha sekolah untuk menanyakan bagaimana kondisi siswa-siswi yang berada di sekolah tersebut. Banyak menjawab pertanyaan seperti mengapa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan seringkali kenapa siswa mengalami faktor akademik, seperti beban tugas, tuntutan lingkungan, tuntutan diri sendiri, dan faktor bingung dalam memilih jurusan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara regulasi emosi dan dukungan sosial dengan stress akademik pada siswa sekolah menengah atas. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Data partisipan siswa sekolah menengah atas “X” Surabaya sebanyak 233 siswa. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa regulasi emosi tidak terdapat hubungan dengan stress akademik. Terdapat hubungan antara dukungan sosial yang dimiliki oleh siswa sekolah menengah atas “X” Surabaya termasuk dalam kategori tinggi, sehingga stress akademik juga semakin rendah. Dukungan sosial yang tinggi membantu memperbaiki reaksi seseorang terhadap sumber stres yang dihadapi.
Kata Kunci : (Dukungan sosial, , regulasi emosi, stres akademik, siswa,)