Penerimaan Diri dan Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Psychological Well-Being pada Gen-Z

  • Sofia Diana Husnol Khatimah Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Sahat Saragih Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Yanto Prasetyo Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Keywords: Psychological Well-Being, Penerimaan diri, Persepsi Keharmonisan Keluarga, Gen-Z

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja yang mengalami kehilangan sosok ayah. Penerimaan diri merupakan kemampuan individu untuk menerima keadaan diri dan situasi hidup, sementara resiliensi mencerminkan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan. Remaja fatherless sering menghadapi tantangan emosional yang dapat mempengaruhi kebahagiaan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan 200 partisipan berusia 16 hingga 18 tahun, yang dipilih melalui teknik snowball sampling dengan kriteria khusus kehilangan figur ayah. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Artinya, semakin tinggi tingkat penerimaan diri dan resiliensi, semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Kesimpulannya, penerimaan diri dan resiliensi memiliki peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan remaja fatherless, tekanan perlunya dukungan psikologis untuk membantu remaja menghadapi tantangan hidup.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-06-03
Section
Articles