PENINGKATAN EKONOMI KREATIF DENGAN BAHAN DASAR BUAH MANGROVE MENJADI MINUMAN DAN MAKANAN KHAS DI DESA BANYUURIP, KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK

  • Didik Trisbiantoro Study program Fisher Agro Business, Faculty of Agriculture Dr. Soetomo University Surabaya
  • Achmad Kusyairi Study program Fisher Agro Business, Faculty of Agriculture Dr. Soetomo University Surabaya
  • Sri Oetami Madyowati Study program Fisher Agro Business, Faculty of Agriculture Dr. Soetomo University Surabaya

Abstract

Usaha penanaman mangrove sudah mulai sejak 17 tahun lalu, dengan tujuan untuk
menghindari abrasi pantai  Lama-kelamaan banyak mangrove baru yang tumbuh, yang
menjadikannya seperti sekarang. Menarik minat orang untuk berkunjung." Pria yang didapuk
menjadi ketua pengelola Taman Wisata Mangrove tersebut menceritakan, destinasi wisata
pohon mangrove ini berada di luas lahan sekitar 2 hektare. Dilengkapi fasilitas tiga gazebo dan
area jogging track. Di Desa Banyuurip yang tumbuhan mangrove cukup luas, pada saat ini
belum banyak yang memanfaatkan buah mangrove untuk diolah menjadi minuman dan
makanan khas desa. Dalam menunjang ekonomi pedesaan dengan memberdayakan masyarakat
melalui teknologi pengolahan hasil minuman dan makanan diharapkan dapat menopang
keberadaan BMC sebagai distinasi eco-wisata. Di Desa Banyuurip yang tumbuhan mangrove
cukup luas, pada saat ini belum banyak yang memanfaatkan buah mangrove untuk diolah
menjadi minuman (sirup dan Minuman segar) khas desa. Dalam menunjang ekonomi pedesaan
dengan memberdayakan masyarakat melalui teknologi pengolahan hasil minuman  dan
diharapkan dapat menopang keberadaan BMC sebagai distinasi eco-wisata.
Kata Kunci : Pemberdayaan, distinasi eco-wisata, mangrove, Pengolahan hasil

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting dan M.J.

Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya

Wilayah Pesisir dan Lautan Secara

Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Dassir, M. 2008. Pranata sosial sistem

pengelolaan hutan masyarakat adat kajang.

Jurnal Hutan dan Masyarakat III(2): 111234.

Baedhowi.

Studi Kasus dalam Teori

dan Paradigma Penelitian Sosial oleh

Salim, Agus (ed.). Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana.

Berkes, F. et. al. 2001. Managing Smallscale

Fisheries: Alternative Directions and

Methods. Ottawa: International

Development Research Centre.

Damanik, Riza, Budiarti Prasetiamartati,

dan Arif Satria. 2006. Menuju Konservasi

yang Pro Rakyat dan Pro Lingkungan.

Jakarta: WALHI.

Dermawan, Agus. 2007. Kajian Kebijakan

Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut

yang Menunjang Perkanan Berkelanjutan

pada Era Otonomi Daerah (Kasus Taman

Nasional Bunaken dan Daerah

Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi

Utara). Tesis. Program Pasca Sarjana IPB.

Fisher, S. et. al. 2001. Mengelola Konflik:

Kemampuan dan Strategi untuk Bertindak.

S. N. Kartikasari dkk., Penerjemah. Jakarta:

The British Council.

Intania, Ogi I. 2003. Tingkat Partisipasi

Masyarakat dalam Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

(P2KP). Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi.

Fakultas Pertanian IPB.

Lasabuda, Ridwan. 2003. Pengelolaan

Sumberdaya Pesisir Terpadu Berbasis

Masyarakat (Suatu Tuntutan di Era

Otonomi Daerah).

Didik Trisbiantoro, Achmad Kusyairi, Sri Oetami Madyowati

http://tumoutou.net/702_07134/ridwan_lasa

buda.htm (diakses pada 14 Januari 2009).

Lynch, Owen J dan Emily Harwell. 2002.

Sumberdaya Milik Siapa?, Siapa Penguasa

Barang Publik? Penerjemah: Studio Kendil.

Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi

Masyarakat (ELSAM).

Marahudin, Firial dan Ian R Smith. 1987.

Ekonomi Perikanan: Dari Pengelolaan ke

Permasalahan Praktis. Jilid II. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia dan PT. Gramedia.

Published
2019-10-08
Section
Articles