LINGKUNGAN ADALAH SEORANG GURU (REFLEKSI PEMBERDAYAAN TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM SERVICE LEARNING)
Abstract
Di era globalisasi ini, tidak banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan sekitar mereka. Masih banyak daerah-daerah di surabaya ini baik daerah perkotaan maupun daerah pinggiran yang masih terdapat sampah berserakan, sungai yang tercemar sampah dari pabrik maupun dari limbah rumah tangga. Masyarakat masih meremehkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sehingga tanpa kita sadari, sampah yang berserakan tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan yang merugikan kita sendiri. Contohnya seperti kampung Putat Jaya ini. Dari survei yang kita lakukan, Mahasiswa Petra sudah melakukan kegiatan Service Learning sebanyak 4 kali yaitu melakukan kegiatan membuat toilet,lomba cuci tangan,dan lain lain. Tetapi dari lingkungan kita belajar kembali bahwa ada yang kurang. Kita lupa bahwa ada hal yang lebih sederhana yang bisa dilakukan untuk membiasakan diri menjaga kebersihan. Oleh karena itu, demi menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, diadakanlah lomba mengecat tong sampah yang ditujukan untuk anak-anak di daerah Kelurahan Putat Jaya yang juga merupakan tempat eks-lokalisasi dolly. Dengan tujuan utama yaitu meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah di tong sampah yang tersedia lebih dekat dengan rumah tiap warga. Kegiatan Service Learning ini dilakukan melalui banyak tahapan. Tahapan pertama adalah melakukan pendataan dan survei di lingkungan sekitar, yaitu Kelurahan Putat Jaya. Tahapan kedua dilakukan pencarian materi dan gambar skets tong sampah yang sesuai dengan kegemaran anak-anak di daerah Putat Jaya. Tahapan ketiga yaitu mengelompokan mereka dengan mahasiswa Universitas Kristen Petra sebagai pembimbing. Tahapan keempat adalah pelaksanaan lomba di lokasi dimana semua pealatan dan fasilitas sudah disediakan oleh pihak panitia lomba dan melakukan cat secara bersama-sama. Tahapan terakhir, tong sampah tersebut dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan tingkat kreativitas mereka. Tong sampah tersebut kemudian dipilih dan ditentukan untuk juara 1,2,dan 3 dan kemudian pemberian hadiah juga untuk semua anak- anak yang ikut menjadi peserta. Tujuan diberikannya hadiah kepada seluruh peserta yaitu agar anak-anak tersebut senang dan bisa mengingat terus mengenai lomba ini sehingga bisa menanamkan pelajaran kepada mereka betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan mulai dari hal kecil yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya.
Kata kunci: Lomba Mengecat Tong Sampah, Putat Jaya, dan Lingkungan.
Downloads
References
Izal. 2015. Proposal: Usaha Tong Sampah Berkah. Retrieved from http://pintudunia09.blogspot.com/2015/12/proposal-usaha-tong- sampah-berkah.html. Diakses 20 November 2018
Cadwell, L.B. (1997). Bringing Reggio Emilia home: An innovative approach to early childhood education. New York: Teachers College Press.
Edwards, C., Gandini, L. & Forman, G. (Eds.). (2012). The hundred languages of children: The Reggio Emilia experience in transformation (3rd ed.). Santa Barbara CA: Praeger.
Gambetti, A. (2002). Safety issues. Child Care Information Exchange.
September, 68-70.
Gandini, L. (2005). The essential voice of the teachers. In L. Gandini, L.
Hill, L. Cadwell & C. Schwall (Eds.), In the spirit of the atelier: Learning from the atelier of Reggio Emilia (pp.58-72). New York: Teachers College Press.
Green, R. (2001). Creating an anti-bias environment. In E. Dau, The anti- bias approach in early childhood (2nd ed.) (pp.15-28). Frenchs Forest: Pearson Education Australia.
Haskins, C. (2012). Order, organization, and beauty in the classroom: A
prerequisite, not an option. Montessori Life: A Publication of the
American Montessori Society, 24(2), 34-39
Kirmani, M.H. (2007). Empowering culturally and linguistically diverse children and families. Young Children, 62(6) ,94-98.
Lewin-Benham, A. (2011). Twelve best practices for early childhood education: Integrating Reggio and other inspired approaches. New York: Teachers College Press.
Ontario Ministry of Education (2007). Early Learning for Every Child Today: A Framework for Ontario Early Childhood Settings. Retrievedfromhttp://www.edu.gov.on.ca/childcare/oelf/continuum/ continuum.pdf
Ontario Ministry of Education (2013). Ontario Early Years Policy Framework.Retrievedfrom:http://www.edu.gov.on.ca/childcare/O ntarioEarlYear.pdf
Tarr, P. (2001). Aesthetic codes in early childhood classrooms: What art educators can learn from Reggio Emilia. Retrieved from http://www.designshare.com/Research/Tarr/Aesthetic_Codes.htm
United Nations Convention on the Rights of the Child (1989). Retrieved
From_http://en.wikisource.org/wiki/UN_Convention_on_the_Rigts
_of_the_Child
Wien, C.A. & Kirby-Smith, S. (1998). Untiming the curriculum: A case study of removing clocks from the program. Young Children,
(5), 8-13.
Wien, C.A. (2004). From policing to participation: Overturning the rules and creating amiable classrooms. Young Children, 59(1), 34-40.
Wien, C.A., Coates, A., Keating, B. & Bigelow, B. (2005). Designing the environment to build connection to place. Young Children, 60(3),
-24.
COPYRIGHT NOTICE
The copyright in this website and the material on this website (including without limitation the text, computer code, artwork, photographs, images, music, audio material, video material and audio-visual material on this website) is owned by PM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat and its licensors.
Copyright license
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat grants to you a worldwide non-exclusive royalty-free revocable license to:
- View this website and the material on this website on a computer or mobile device via a web browser;
- Copy and store this website and the material on this website in your web browser cache memory; and
- Print pages from this website for your
- All articles published by PM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat are licensed under the creative commons attribution 4.0 international license. This permits anyone to copy, redistribute, remix, transmit and adapt the work provided the original work and source is appropriately cited.
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat does not grant you any other rights in relation to this website or the material on this website. In other words, all other rights are reserved.
For the avoidance of doubt, you must not adapt, edit, change, transform, publish, republish, distribute, redistribute, broadcast, rebroadcast or show or play in public this website or the material on this website (in any form or media) without appropriately and conspicuously citing the original work and source or JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat prior written permission.
Permissions
You may request permission to use the copyright materials on this website by writing to compliance@academicjournals.org.
Enforcement of copyright
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat takes the protection of its copyright very seriously.
If JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat discovers that you have used its copyright materials in contravention of the license above, JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat may bring legal proceedings against you seeking monetary damages and an injunction to stop you using those materials. You could also be ordered to pay legal costs.
If you become aware of any use of ACADEMIC JOURNALS' copyright materials that contravenes or may contravene the license above, please report this by email to compliance@academicjournals.org.
Infringing material
If you become aware of any material on the website that you believe infringes your or any other person's copyright, please report this by email to jpm17@untag-sby.ac.id
target="_blank"