PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK DENGAN MEMANFAATKAN AIR KOLAM IKAN LELE SEBAGAI MEDIANYA

  • Asmungi Asmungi

Abstract

Dampak pandemic yang serius terjadi di sector ekonomi. Banyak pelaku ekonomi gulung
tikar sehingga pertumbuhan ekonomi turun drastic ke tingkat yang sangat rendah. Kondisi ini tidak
boleh dibiarkan terus menerus. Harus ada banyak upaya sekecil apapun untuk membangkitkan
kembali pertumbuhan ekonomi. Semua elemen bangsa diharapkan berperan aktif untuk memulainya
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Program pengabdian masyarakat kali ini berfokus pada
program pelatihan budidaya sayur organic hidroponik bagi warga RT 03 RW 04 Medokan Semampir
Surabaya. Bidudaya sayur ini menggunakan air limbah kolam ikan lele sebagai medianya. Pelatihan
dan praktek berlangsung selama 4 bulan (September – Desember) di tahun 2021. Dan ternyata dari
dua lahan yang tersedia yaitu lahan degan ukuran 1 x 5 meter dan lahan dengan ukuran 1 x 2 meter,
dapat menghasilkan 2.5 kg kangkong, 2 kg pakcoy, 2 kg bayam dan 1.5 kg selada keriting dengan
keuntungan sebesar Rp.81.375,- per sekali panen atau sebesar Rp. 406.875,- per tahunnya.
Pendapatan sebesar itu sudah teramat cukup untuk memenuhi kebutuhan sayuran sebuah keluarga
dengan empat anggota keluarga selama satu bulan. Di sisi lain, harga sayur organic mempunyai nilai
ekonomi dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayur non organik. Sementara itu
kecenderungan masyarakat lebih menyukai sayur organic semakin tinggi. Artinya ada peluang bisnis
yang menjanjikan yang tidak boleh dilupakan.
Keywords: pandemi covid-19, sayuran, hidroponik, peluang bisnis

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-01-01
Section
Articles