Peran keluarga dalam pemenuhan hak partisipasi anak pada Forum Anak Kota Kupang (FAKK)

  • Friandry Windisany Thoomaszen Jurusan Konseling Pastoral, Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang
Keywords: right of participation, children, parents, children’s forum

Abstract

Abstract

                 The fulfillment of children's right to participation in Kupang (East Nusa Tenggara) was still very low. Children only, as object of manipulation, decoration, and symbols in decision-making process. This issue become important for research cause right of participation can help grow up children confidence, communication skill, and social development. This descriptive qualitative study have purpose to describe levels of children’s participation in family. Subjects numbered 15 people consist of eight children aged under 18 years, three facilitators of children’s forum, and four parents. Sources of data are selected based on purposive sampling technique. Data collected by observation, interview, and documentation. The results showed that children assume that family has not been optimally fulfill children's right to participation. Many decisions are made unilaterally by parents, without listening to the opinion of the child first. Kupang society had a patriarchal culture that characteristic in educate children with violent. Children’s  opinions were often not considered, in contrast opinion of the adults were the most appropriate and correct.

      Keyword: right of participation, children, parents, children’s forum

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afiatin, T. (2012). Pendidikan karakter remaja dalam keluarga. Dalam Faturochman., Tyas, T. H., Minza, W. M., & Lufityanto, G (eds.). Psikologi untuk kesejahteraan masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alsa, A. (2003). Pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Bunga, B., & Ekowarni, E. (2010). Hubungan antara persepsi anak terhadap kekerasan dan pola pengasuhan otoriter terhadap konsep diri anak di lingkungan etnis sabu dan rote. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Creswell, J. W. (2015). Research design, Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed edisi ketiga. Alih Bahasa: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Hart. R. A. (1992). Children’s participation from tokenism to citizenship. Italy: UNICEF International child development centre.

Komisi perlindungan anak Indonesia. (2011). Catatan akhir tahun 2011.

Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga, penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Prenadamedia.

Lickona, T. (2016). Character matters, persoalan karakter. Bagaimana membantu anak mengembangkan penilaian yang baik, integritas, dan kebajikan penting lainnya. Alih Bahasa: Juma, A. Wamaungo & Jean, A. R. Zien. Jakarta: Bumi aksara.

Morissan. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: Kencana prenadamedia.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak republik Indonesia no 3 tahun 2011 tentang kebijakan partisipasi anak dalam pembangunan. (2011). Jakarta: Depkumham.

Rahardjo, B., Jamal, H., Chanan, N. A., Pudiastuti, P., Agus, S., Sumamihardja., Siregar, S., & Eko, T. (2009). Konsep dan pengertian pengarusutamaan hak anak. Jakarta: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan.

Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan (educational psychology) edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.

Santrock, J. W. (2012). Life-Span development edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Undang-undang republik Indonesia no 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. (2014). Jakarta: Depkumham.

Undang-undang republik Indonesia no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. (2002). Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.

Yusuf, A, H., Yugiana, E., Nuryetty, M, T., Handiyatmo, D., Wajdi, N., Wirananggapattie, T, I., & Saleh, A, M. (2012). Profil Anak Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (KPP&PA).

Published
2017-12-15
Section
Articles