Representasi Postfeminime dalam Film; Intelektualitas, Kepemimpinan dan Kedudukan Princess “Mulan”

  • Natasya Candraditya Subardja
  • Heidy Arviani

Abstract

Isu terkait dengan diskriminasi gender dan gerakan feminisme masih menjadi hal yang krusial di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi post-feminisme dalam film Disney Princess “Mulan”. Postfeminisme adalah sebuah gerakan feminis terkait dengan pembebasan. Berbeda dengan ideologi yang ada pada feminisme gelombang pertama dan kedua, yang berusaha untuk memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Postfeminisme merupakan pembebasan perempuan dari kekangan struktur hirarkis social yang berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Film “Mulan” berbeda dari serial live action princess sebelumya. Pada film ini menampilkan nilai feminisme yang berusaha untuk mematahkan stereotype pada gender sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semiotika John Fiske. Analisis dilakukan dengan mengamati teks narasi dan gambar visual dalam film yang mengandur unsur feminisme. Peneliti menemukan nilai postfeminisme dapat dilihat dari 3 aspek yaitu dalam hal intelektualitas, pengambilan keputusan dan dalam hal kedudukan laki-laki dan perempuan. Film ini berusaha untuk menggeser pemikiran bahwa perempuan berada pada posisi di bawah laki-laki dan hanya dikhususkan pada sektor domestik saja.
Kata Kunci: Disney Princess, “Mulan”, Semiotika, Representasi, Post-feminisme

Downloads

Download data is not yet available.

References

Eriyanto. 2008. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

Lkis

Fakih, Mansour. (2012). Analisis Gender dan Transformasi Social. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kasiyan. 2008. Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam Iklan.Yogyakarta:Ombak

Mulyana, Dedi. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan

Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: RemajaRosdakarya.

Tong, Rosmarie Putnam. 2009. Feminist Thought. California : Westview Press.Arviani, H., & Febrianita, R. (2020). E-Health Communication On Instagram Posts: Contents Analysis Of Alodokter. Metacommunication: Journal Of Communication Studies, 5(1), 1-12.http://dx.doi.org/10.20527/mc.v5i1.8019 Chornelia, Y. H. (2013). Representasi Feminisme dalam Film “Snow White and The Huntsman”. Jurnal E-Komunikasi, 1(3). FAJARIANI, R. (2018). ETNIS TIONGHOA DAN DISKRIMINASI (Studi Komparatif Diskriminasi Terhadap Etnis Tionghoa Pada Rezim Orde Baru Dan Pasca Orde Baru di Kota Tasikmalaya) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi). Fanning, S. E. (2018). The Many Faces of Jane Eyre: Film Cultures and the Frontiers of Feminist Representation. Brontë Studies, 43(1), 41-54.

Handayani, T., Sugiarti, & Dharma, S. (2006). Konsep dan teknik: penelitian gender. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Press.

Hasan, B. (2019). Gender Dan Ketidak Adilan. JURNAL SIGNAL, 7(1), 46-69.

Haskel, M. (1978). From Revenge to rape : The treatment of woman in the movies. Filmmaker, 9(1), 278-295. Ikasari, P. N. (2017). Perempuan dalam diskriminasi etnis di Indonesia (Analisis Film Sapu Tangan Fang Yin). Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 1(1), 57-68.

Jackson, S. M., & Jones, E. B. G. (2009).Fouling film development on antifouling paints with special reference to film thickness.International biodeterioration, 24(4-5), 277-287. Li, Y., & Yaghi, A. (2019). Wonder Woman: A Poor Representation of Feminism.

Lucas, C. (1965). Women of China: Christopher Lucas. Dragonfly Books. MOEKAJANTO, M. S. P. (2020). Representasi Diskriminasi Gender Terhadap Office Lady Dalam Anime Aggretsuko (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Primasari, W. (2017). KONSTRUKSI GENDER DALAM MEDIA MASSA (ANALISIS SEMIOTIKA PIERCE PADA PROGRAM MATA NAJWA EPISODE “GENGSI BEREBUT KURSI”). Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya, 2(2), 136-154. Rorong, M. J. (2019). Representasi Nilai Kemanusiaan Web Series Kisah Carlo (Analisis Semiotika Dalam Perspektif Charles Sanders Peirce). Semiotika: Jurnal Komunikasi, 13(1). Sakdiyah, H. (2018). Diskriminasi gender dalam Film Pink: analisis semiotik Roland Barthes (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya). Sutanto, O. (2017). Representasi Feminisme Dalam Film “Spy”. Jurnal E-Komunikasi, 5(1). Sunardi, S. (2008). Manipulasi dan Dehumanisasi Perempuan dalam iklan. Tanus, G. O. (2020). Representation of feminism in the movie" Captain Marvel"= Representasi feminisme di film “Captain Marvel” (Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan).

Izza A. , Glaniz. (2020) Diskriminasi Gender Lowongan Kerja di Tiongkok. http://ruangnegeri.com/diskriminasi-gender-lowongan-kerja-di-tiongkok-seksisme-yang-melanggeng/ diaksess tanggal 28 Februari 2021.

Baumann, Bettina. (2019) (https://www.dw.com/id/feminisme-di-dunia-apa-yang-kini-diperjuangkan-aktivis-perempuan/a-47814091 diaksess tanggal 28 Februari 2021.

Afrianty, Dina. (2020) Menguatnya Konservatisme memundurkan reformasi kebijakan demi kesetraan perempuan di Indonesia. https://theconversation.com/menguatnya-konservatisme-memundurkan-reformasi-kebijakan-demi-kesetaraan-perempuan-di-indonesia-144505. diaksess tanggal 28 Februari 2021.

Published
2021-10-29