FASHION SEBAGAI KRITIK SOSIAL (ANALISIS SEMIOTIKA PADA KOMUNITAS PUNK SURABAYA)
Abstract
Gaya subkultur remaja ditunjukkan lewat atribut yang mereka pakai dimana hal tersebut merupakan penggambaran atas karakter khas mereka. Gaya berpakaian ala anak punk dengan cela disobek, kaos hitam serta jaket kulit serta kosmetika membuat kelompok ini terlihat berbeda dan mencolok diantara kelompok remaja lain. Sebagian menganggap sebelah mata dan takut melihat penampilan anak punk, Sebagian menganggap biasa saja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi teori pendukung interaksi simbolik. Hasil penelitian menunjukkan. Fashion punk digunakan sebagai kritik sosial dan representasi dari protes mereka, yang bukan bagian dari kata-kata santun dalam budaya dominan. Begitu pula fashion Punk bukan bagian dari fashion borjuis konvensional. Fashion Punk merupakan paduan unsur-unsur penantangan ras dan etnis atas nilai-nilai dominan.