SISTEM IRIGASI TETES ELEKTRONIK PADA BUDIDAYA CABAI DI LAHAN PESISIR

  • Pratiwi Lestari Sarwendah Universitas Borneo Tarakan
  • Mulyadi Mulyadi Universitas Borneo Tarakan

Abstract

Irigasi tetes merupakan metode pemberian air dengan debit yang rendah. Sistem irigasi tetes dapat menghemat pemakaian air karena meminimalkan kehilangan air yang mungkin terjadi, seperti perkolasi, evaporasi dan aliran permukaan, sehingga cocok untuk diterapkan pada daerah dengan sumber air terbatas. Metode ini cocok diterapkan pada tanah yang datar dan tanaman yang tidak menyukai genangan air. Pada penelitian ini kami menerapkan sistem irigasi tetes pada tanaman cabai karena karakteristik tanaman cabai yang sesuai dengan metode irigasi tetes. Sistem terdiri dari integrasi sensor kadar lengas tanah pada perangkat penyiraman otomatis yang dikendalikan oleh sistem minimum berbasis pengendali mikro. Perangkat sistem irigasi tetes ini terbagi dalam beberapa kategori kelembaban tanah yaitu kategori kering dengan potensial listrik sebesar 2,80 volt dan kadar air 20%-40%, kategori normal pada potensial listrik 3,16 volt dengan kadar air 40%-60% serta kategori basah dengan potensial listrik sebesar 3,51 volt dan kadar air 60%-80%. Hasil dari pengujian perangkat yang telah dibangun terhadap perbandingan antara sensor kadar lengas tanah dengan soil survey instrument menunjukkan tingkat akurasi sebesar 99,24%.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Pratiwi Lestari Sarwendah, Universitas Borneo Tarakan
Jurusan Teknik Elektro
Mulyadi Mulyadi, Universitas Borneo Tarakan
Jurusan Teknik Elektro

References

Ayers, R.S., & Westcot, D.W. 1976. Water Quality for Agriculture. (FAO Irrigation and Drainage Paper No. 29). Rome, Italy: Food and Agriculture Organization.

Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.I. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Marpaung, R. 2013. Estimasi nilai ekonomi air dan eksternalitas lingkungan pada penerapan irigasi tetes dan alur di lahan kering Desa Pejarakan Bali: Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum, V(1): 65-75.

Pasaribu, I.S., Sumono, S., Daulay, S.B., & Susanto, E. 2013. Analisis efisiensi irigasi tetes dan kebutuhan air tanaman semangka (Citrullus Vulgaris S.) pada tanah ultisol. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, II( 1): 90-95.

Ridwan, D. 2013. Model Jaringan Irigasi Tetes Berbasis Bahan Lokal Untuk Pertanian Lahan Sempit. Jurnal Irigasi, VIII (2): 90-98.

Sumarna, A. 1998. Irigasi Tetes pada Budidaya Tanaman Cabai. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran Badan Litbang Pertanian

Sumarni, N. dan A. Muharam. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Panduan Teknis PTT Cabai Merah No. 2. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Udiana, I.M., Bunganaen, W., & Padja, R.A.P. 2014. Perencanaan Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten Kupang. Jurnal Teknik Sipil, III(1): 63-74.

Widodo, A.S. 2009. Kajian Usaha tani Lahan Pantai di Kabupaten Bantul. Jurnal Faperta, Universitas Muhammadiyah DIY. Yogyakarta: 355-367.

Yanto, H., Tusi, A., & Triyono, S. 2014. Aplikasi Sistem Irigasi Tetes pada Tanaman Kembang Kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) dalam Green House Jurnal Teknik Pertanian Lampung, III (2): 141–154.

Published
2020-01-26