ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PELEBARAN PERKERASAN JALAN

  • Bambang Wijanarko Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Wateno Oetomo Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Laksono Djoko Nugroho Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Kata Kunci: Biaya dan waktu pelaksanaan perkerasan jalan.

Abstrak

Jalan merupakan kebutuhan yang sangat penting karena dapat menunjang beberapa bidang pada daerah tersebut, yang antara lain dibidang ekonomi, sosial dan pariwisata. Dalam menunjang kebutuhan tersebut DPU. Bina Marga telah mengeluarkan acuan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perencanan yang antara lain 02/M/BM/2013, Pd T-05-2005 dan Pt T-01-2002-B. Menurut Peraturan PemerintahRepublik Indonesia No. 34 Tahun 2006 provinsi mempunyai lebar jalur paling sedikit 7 (tujuh) meter.Jalan jurusan Bts Kota Bojonegoro-Pajeng (Bts. Kabupaten Nganjuk) saat ini lebarnya hanya 6 m atas dasar tersebut maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian pada ruas jalan tersebut karena lebarnya masih kurang dari 7 m. Berdasarkan hasil analisis dapatkan disimpulkan struktur perkerasan yang tepat untuk perbaikan di Jalan Jurusan Bojonegoro–Pajeng (Bts. Kab. Nganjuk) (Link 144) Km. B.Goro 6+000 – 10+000 di Kabupaten Bojonegoro adalah struktur dengan menggunakan perkerasan beton aspal (fleksibel pavement) karena berhubungan dengan waktu pelaksanaan pekerjaan yang lebih singkat selama 196 hari kalender dengan anggaran Rp 11.693.000.000,-. sedangkan untuk perkerasan kaku (RigidPavement) waktu yang di butukkan adalah selama 306 hari kalender dengan anggaran Rp. 16.485.199.000,- hal ini akan beresiko proyek tidak selesai atau putus kontrak, karena proyek APBD kebanyakan tahun tunggal atau satu tahun anggaran saja. Sehingga alternatif 1 sangat memungkinkan untuk dilaksanakan, dengan item pekerjaan Overlay perkerasan lama dengan menggunakan aspal lentur(Fleksibelpavement) dengan AC WC tebal 5 cm, sedangkan untuk pekerjaan pelebarannya adalah Lapisan pondasi bawah dengan menggunakan Aggregat Klas A dengan tebal 30 Cm, untuk pekerjaan aspal : pondasi aspal (AC Base) dengan ketebalan 14,5 Cm, aspal antara (AC BC) dengan ketebalan 6 Cm sedang untuk lapis atas (AC WC) dengan ketebalan 5 Cm, dan disarankan agar dalam membuat perencanaan datalaboratorium dan data-data lain yang digunakan harus betulbetul dilaksanakan karena sebagai penentu utama dalam perhitungan perencanaan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Ahmad FerikoGama; 2019, Menetapakan jenis dan mengevaluasi kerusakan jalan
Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, Pd T-05-2005-B, Perencanaan Tebal
Lapis Tambah Perkerasan Lentur Dengan Metoda Lendutan, Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, Nomor 03/MN/B/1983, Manual
Pemeliharaan Jalan, Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota, Jakarta
Feriko, Ahmad Gama, 2019, Menetapkan jenis dan mengevaluasi kerusakan jalan
Isneini, Mohd, 2009, Kerusakan dan Perkuatan Struktur Beton
Bertulang,JurnalRekayasa, Volume 13, Universitas Lampung
Kementerian Pekerjaan Umum, Nomor 02/M/BM/2013, Manual Desain Perkerasan
Jalan, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum, 2013, Analisis Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP)Bidang Pekerjaan Umum, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum, Lampiran I Peraturan Menteri PUPR No.
47/PRT/M/2015, Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur,
Jakarta
Diterbitkan
2023-05-11
Bagian
Articles