ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAUMA CENTER DAN INTENSIVE CARE TAHAP IV RSUD DR. SOEDONO MADIUN DENGAN METODE EARNED VALUE

Abstrak

Metode konsep nilai hasil atau earned value dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan membuat perkiraan pencapaian sasaran. Menurut Auzan, dkk (2017), ada tiga indikator dalam konsep analisa nilai hasil, yaitu ACWP (Actual Cost of Work Performed) yaitu jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan, BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) yaitu anggaran senilai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan, BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) yaitu jumlah anggaran untuk pekerjaan yang direncanakan. Dalam penelitian yang dilakukan pada Pembangunan Gedung Trauma Center Dan Intensive Care Tahap IV RSUD DR. SOEDONO Madiun ini, pengumpulan data sebagai bahan penelitian diperoleh dari kontraktor pelaksana dan juga beberapa dari konsultan pengawas. Kinerja waktu pada  minggu pertama  sampai dengan minggu ke 7 (tujuh) didapat angka negatif untuk (SV) dan (CV) artinya pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya lebih tinggi dari pada anggaran. Sedangkan nilai SPI dan CPI < 1, maka kinerja waktu tidak baik artinya pekerjaan terlambat dari jadwal yang telah direncanakan. Kinerja proyek sama dengan kinerja pada saat peninjauan di minggu ke 7 dengan progress -6,57% maka prakiraan biaya yang diperlukan untuk melaksankan proyek sampai dengan  selesai senilai Rp. 64.938.243.717,90 artinya terjadi kerugian senilai Rp. 1.773.437.194,04 dari nilai kontrak. Besarnya prakiraan waktu ETS (Estimate to Schedule) dan EAS (Estimate at Schedule) sampai dengan proyek ini selesai (dengan keterlambatan sebesar –6,57% pada minggu ke 7) adalah: ETS = 254 hari = 36 minggu dan EAS = 303 hari = 44 minggu. Maka dapat disimpulkan bahwa apabila kinerja proyek sama dengan kinerja pada saat peninjauan di minggu ke 7 dari 168 hari atau 24 minggu yang direncanakan membengkak menjadi 303 hari atayu 44 minggu. Ini berarti hampir 2 kali lipat waktu yang direncanakan.