ANALISIS BIAYA DAN MUTU PENGGUNAAN STEEL FIBER PADA RIGID PAVEMENT DENGAN METODE EKSPERIMENTAL LABORATORIUM

  • Fajar Romadhon Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Risma Marleno Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Kata Kunci: steel fiber, dramix, wiremesh m8, rigid pavement

Abstrak

Indonesia adalah negara berkembang, konstruksi beton masih menjadi pilihan utama untuk pembangunan di bidang konstruksi di Indonesia.  Dengan melakukan berbagai inovasi pada satu atau lebih komponen pada struktural beton tersebut akan sangat berpengaruh pada penghematan dan penambahan kualitas pada konstruksi beton. Inovasi teknologi beton yang sedang  berkembang di mancanegara saat ini di antaranya adalah teknologi beton dengan campuran serat baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan biaya dan mutu penggunaan serat baja steel fiber (dramix) dan besi tulangan wiremesh pada perkerasan kaku rigid pavement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Pada penelitian ini menunjukan  biaya serat baja lebih murah dan ekonomis daripada baja tulangan pada pekerjaan perkerasan kaku. Dalam satuan 1m3 beton dengan besi tulangan wiremesh m8 menghasilkan biaya Rp. 2.138.343,26 dan beton dengan penambahan serat baja steel fiber (dramix) dengan kadar 10% menghasilkan biaya Rp. 1.798.089,00. Terdapat penghematan biaya Rp. 340.254,26 dalam 1m3. Penambahan serat baja pada campuran beton mengalami penambahan kuat tekan pada saat umur 28 hari lebih besar daripada campuran beton normal dengan nilai kuat tekan fc’ 29,07MPa, sedangkan untuk beton dengan penambahan serat baja steel fiber (dramix) dengan kadar 10%: fc’ 29,34MPa, 15%: fc’ 29,38Mpa, 20%: fc’ 29,41MPa, dan 30%: fc’ 29,58Mpa. Pada pengujian kuat lentur beton dengan besi tulangan wiremesh m8, menghasilkan kuat lentur fc’ 4,978MPa. Sedangkan untuk beton dengan penambahan serat baja steel fiber (dramix) kadar 10%: fc’ 5,173Mpa, 15%: fc’ 5,316Mpa, 20%: fc’ 5,458Mpa, dan 30%: fc’ 5,707Mpa.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

AASHTO (American Assocation of State Highway And Transportation Official). Manual Rural High Way Design.
ACI Committee 544. 1988, Design Consideration For Steel Fiber Reinforced Concrete, Report: ACI 544.4R – 88.
Adianto, Y. L. D., Joewono, T. B.2006, Penelitian Pendahuluan Hubungan Penambahan Serat Polymeric Terhadap Karakteristik Beton Normal, March 2006, Vol. 8. No. 1.
Ariatama, A.2007, Pengaruh Pemakaian Serat Kawat Berkait Pada Kekuatan Beton Mutu Tinggi Berdasarkan Optimasi Diameter Serat, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
ASTM C-33. Standard Specification for Concrete Aggregates, United States.
ASTM C-39. Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens, United States.
Azis, Abdul., Parung, Herman., Irmawaty, Rita. 2016, Studi Tarik Belah Beton Dengan Penambahan Dramix Steel Fiber, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://core.ac.uk/reader/77626320
Briggs, A., Bowen, D. H and Kollek, J.1974, Mechanical Properties and Durability of Carbon Fibre Reinforced Cement Composite, Proceeding of International Conference Carbon Fibres, The Plastic Institute, London.
Departemen Pekerjaan Umum. 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, Jakarta.
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton semen, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Diklat Perkerasan Kaku. 2017, Konsep Dasar dan Konstruksi Perkerasan Kaku, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Bandung.
Dipohusodo, I.1993, Struktur Beton Bertulang, Departemen Pekerjaan Umum: Badan Penelitian dan Pengembangan PU, Jakarta.
Dirjend Cipta Karya DPU. 1971, Peraturan Beton Indonesia 1971(PBI 71).
F, Affandi. 2003, Perencanaan perkerasan beton semen, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
Gere, J.M., Timoshenko, S.P.1997, Mekanika Bahan, Erlangga, Jakarta.
Hendarsin, Shirley L. 1987, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negri Bandung Jurusan Teknik Sipil, Bandung.
Kader, I Made Suardana., Jaya, I Made. 2018, Modifikasi Beton Normal Sebagai Rigid Pavement Yang Memenuhi Syarat Kuat Lentur, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/wahana/article/view/1361
Leksono, B. T., Suhendro, B. dan Sulistyo, P.1995, Pengaruh Fiber Bendrat Berkait Secara Parsial Pada Prilaku dan Kapasitas Balok Beton Bertulang Dengan Model Skala Penuh, BPPS-UGM, 8(3B).
Lirawati. 2018, Eksperimental Kuat Lentur Balok Bertulang dan Beton Bubuk Reaktif Berserat Bendrat, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://journal.unpak.ac.id/index.php/keteknikan/article/view/1689
Manu, A.I. 2007, Perkerasan kaku (rigid pavement), Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum.
Marvin, Tiffany. 2016,Pengaruh Penambahan Fiber Baja Seling Dengan Volume Fraction 0,4%, 0,6% dan 0,8% Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Lentur Pada Beton Mutu normal, Diakses pada 19 Maret 2020.
http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/jrsdd/article/view/402
Mulyono, T.2004, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta.
Musyaffa’, Dwi Nur., As’ad, Sholihin., Wibowo. 2015, Pengaruh Dosis dan Aspek Rasio Serat Baja Terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas pada Beton Normal dan Beton Mutu Tinggi, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://eprints.uns.ac.id/17306/
Nugraheni, Melly. 2017, Pengaruh Penambahan Serat Bendrat Berkait (Hooked) Dengan Perilaku Beton Pada Beban Tekan Berulang, Diakses pada 19 Maret 2020.
http://digilib.unila.ac.id/28914/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
Pratiwi, Sustika., Prayuda, Hakas., Saleh, Fadillawaty. 2016, Kuat Tekan Beton Serat Menggunakan Variasi Fiber Optic dan Pecahan Kaca, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/viewFile/2033/2299
Rohmad, Nur., Budi, Agus Setiya., Rismunasari, Endang. 2016, Kuat Lentur Balok Bertulang Bambu Ori Takikan Tipe U Dengan Jarak Takikan 10cm, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://jurnal.uns.ac.id/matriks/article/view/37052
Romadhon, Fajar. 2018, Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Jalan Plosoklaten - Gedangsewu Kabupaten Kediri, Diakses pada 19 Maret 2020.
http://pdp-journal.hangtuah.ac.id/index.php/japk/article/view/62
Setiawan, W. 2013, Pengaruh Beban Fatik Terhadap Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang, Universitas Hasanuddin, Makassar.
SNI 03-1974-1990. 1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Badan Standarisasi Nasional, Bandung.
SNI 4431. 2011, Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan, Badan Standarisasi Nasional, Bandung.
Soedarsono, Untung, Joko. 1987, Konstruksi Jalan Raya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Sudarmoko. 1989, Pengaruh Penambahan Fiber pada Kelecakan Adukan Beton, Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Suhendro, B.2000, Beton Fiber Konsep, Aplikasi, dan Permasalahannya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sunggono. 1995, Buku Teknik Sipil, Nova, Bandung.
Soroushian, P., Bayasi, Z. 1987, Concept of Fiber Reinforced Concrete, Proceeding of the International Seminar on Fiber Reinforced Concrete, Michigan State University, Michigan, USA.
Soroushian, P., Bayasi, Z. 1991, Fiber Type Effects on the Performance of Steel Fiber Reinforced Concrete, Michigan State University, Michigan, USA.
Suryawan, Ari. 2005, Perkerasan Jalan Beton Semen (Rigid Pavement), Yogyakarta.
Suryawan, Ari. 2009, Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement) Perencanaan Metode AASHTO, Beta Offset, Yogyakarta.
T. Gunawan., S. Margaret. 1996, Konstruksi Beton II, Jilid 1, Delta Teknik Group, Jakarta.
Tjokrodimuljo, K. 2010, Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta.
Witjaksana, Budi. 2016, Penambahan fibre steel pada campuran beton, Diakses pada 19 Maret 2020.
http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17/article/view/934
Yusyaf, Fachrurrozi., Kurniawandy, Alex., Ermiyati. 2017, Pengaruh Penambahan Serat Baja terhadap Sifat Mekanis Beton Normal, Diakses pada 19 Maret 2020.
https://www.neliti.com/publications/200127/pengaruh-penambahan-steel-fibre-terhadap-sifat-mekanis-beton-normal
Diterbitkan
2023-05-11
Bagian
Articles