Pengungkapan Gagasan Dekonstruksi Terhadap Idealisme Pendidikan Jepang dalam Drama Ore No Sukāto, Doko Itta?
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan gagasan dekonstruksi idealisme pendidikan yang terkandung dalam drama Ore no Sukāto, doko Itta?. Alasan penelitian ini dilakukan adalah karena menurut Masatoshi (2019), saat ini Jepang dinilai sedang mengalami stagnasi dalam bidang pendidikan, sehingga diperlukanlah sebuah gagasan baru terhadap idealisme pendidikan supaya dapat berjalan ke arah kemajuan. Maka dipilihlah drama Ore no Sukāto, doko itta? sebagai objek, yang banyak menampilkan sudut pandang baru tentang pendidikan melalui tokoh utama bernama Harada Nobuo. Teori yang digunakan adalah teori dekonstruksi Jacques Derrida. Dengan menggunakan teori dekonstruksi inilah penulis menganalisis data dengan cara mengumpulkan berbagai oposisi biner dalam lingkup pendidikan yang muncul dalam drama tersebut, kemudian penulis mencari oposisi hierarkis yang terkandung di dalamnya, dan yang terakhir adalah penghapusan cara berpikir yang terbingkai dalam oposisi hierarkis. Dari hasil analisis, ditemukan dua bentuk dekonstruksi yaitu dekonstruksi idealisme pendidikan dan dekonstruksi citra guru. Dalam dekonstruksi idealisme pendidikan, terdapat dekonstruksi nilai maskulin & feminin, keteraturan & kebebasan, hukuman & perlindungan, bekerja & istirahat, dan konsekuensi & pengampunan. Sementara dalam dekonstruksi citra guru Dan juga dalam pengungkapan gagasan dekonstruksi citra guru dalam drama ini, diperlihatkan melalui tindakan yang terlihat negatif, namun sebenarnya terdapat hal lain yang diprioritaskan dalam tindakan tersebut.
Kata Kunci: Dekonstruksi; Guru; Oposisi Biner; Ore no Sukāto, doko itta?; Pendidikan Jepang
Downloads
Copyright (c) 2024 Girang Indra Waskita, Pita Yestia Ginanjar, Budi Rukhyana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors publishing in the Journal will be asked to sign a Copyright Assignment Form. In signing the form, it is assumed that authors have obtained permission to use any copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the conditions outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. Articles cannot be published until a signed form has been received.It is a condition of publication that authors assign copyright or license the publication rights in their articles, including abstracts, to email jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id. . This enables us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in print and electronic formats as appropriate.