Kriteria Diagnostik PTSD Tokoh Utama Setsuko dalam Anime Hotaru no Haka Karya Isao Takahata
Abstract
Setiap manusia memiliki ragam bentuk reaksi yang berbeda saat mengalami suatu peristiwa. Salah satunya adalah peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis yang dialami individu dapat memicu adanya stres sehingga menyebabkan munculnya Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Anime Hotaru no Haka karya Isao Takahata menceritakan tentang tokoh utama Setsuko yang menunjukkan gejala PTSD dikarenakan peristiwa traumatis perang antar negara yang menyebabkan kematian keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan tinjauan teori PTSD dalam DSM-5 yang diterbitkan oleh APA. Permasalahan yang diangkat ialah mengenai kriteria diagnostik peristiwa traumatis dan gejala PTSD pada tokoh utama Setsuko. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan dokumentasi teks yang diambil dari dialog dan monolog, serta tangkapan layar sebagai penguat untuk mengungkapkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam bentuk kata. Pada kasus PTSD usia kurang dari 6 tahun, DSM-5 mengatakan bahwa terdapat 3 kriteria diagnostik peristiwa traumatis yang menjadi penyebab munculnya gejala PTSD yang terdapat 4 kategori gejala dengan masing-masing mempunyai ciri-ciri sebagai pembuktian munculnya gejala gangguan. Hasil penelitian yang ditemukan pada tokoh utama Setsuko yang berusia 4 tahun telah mengalami seluruh kriteria diagnostik peristiwa traumatis yaitu mengalami perang, menyaksikan kematian korban perang, dan mengetahui kematian keluarga akibat perang. Hal tersebut membuat Setsuko mengalami tiga gejala PTSD berupa gejala intrusi, perubahan negatif dalam kognisi, serta perubahan gairah dan reaktivitas.
Kata Kunci: Kriteria Diagnostik, Peristiwa Traumatis, Gejala, PTSD, DSM-5
Downloads
Copyright (c) 2024 Siti Sabi'a, Novi Andari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors publishing in the Journal will be asked to sign a Copyright Assignment Form. In signing the form, it is assumed that authors have obtained permission to use any copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the conditions outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. Articles cannot be published until a signed form has been received.It is a condition of publication that authors assign copyright or license the publication rights in their articles, including abstracts, to email jurnalmezurashii@untag-sby.ac.id. . This enables us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in print and electronic formats as appropriate.